118 Kata-Kata Bijak Sunda, Singkat dan Sarat Motivasi – Falsafah hidup masyarakat Sunda mengandung kearifan lokal. Kata-kata bijak Sunda mencerminkan nilai-nilai luhur. Motivasi hidup berakar kuat pada tradisi Sunda. Kearifan lokal membimbing masyarakat Sunda. Tradisi Sunda melestarikan nilai-nilai kehidupan.
Ungkapan bijak memberikan inspirasi. Masyarakat Sunda memegang teguh petuah leluhur. Inspirasi kehidupan ditemukan dalam kata-kata bijak. Petuah leluhur menjadi pedoman hidup.

Source: sundanesewords.com
118 Kata-Kata Bijak Sunda: Mutiara Kearifan Lokal yang Menginspirasi
Tanah Pasundan, dengan keindahan alamnya dan kekayaan budayanya, menyimpan mutiara-mutiara kearifan yang terangkum dalam kata-kata bijak. Ungkapan-ungkapan ini, yang diwariskan dari generasi ke generasi, bukan sekadar rangkaian kata, melainkan cerminan filosofi hidup, panduan moral, dan sumber motivasi bagi masyarakat Sunda. Mari kita selami 118 kata-kata bijak Sunda yang singkat, namun sarat makna, dan temukan inspirasi untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.
Daftar Isi: 118 Kata-Kata Bijak Sunda, Singkat Dan Sarat Motivasi
- Kahirupan (Kehidupan)
- Kasabaran (Kesabaran)
- Katresna (Cinta)
- Kaadilan (Keadilan)
- Kanyaah (Kasih Sayang)
- Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh
- Contoh Kata-Kata Bijak Sunda Lainnya
Kahirupan (Kehidupan)
Kehidupan, dalam pandangan orang Sunda, adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan kesempatan. Kata-kata bijak tentang kehidupan seringkali menekankan pentingnya kesabaran, kerja keras, dan rasa syukur. Berikut beberapa contohnya:
- “Hirup mah ulah loba teuing ngalamun, tapi kudu loba usaha.” (Hidup jangan terlalu banyak bermimpi, tapi harus banyak berusaha.)
- “Hirup teh lir ibarat cai, kudu bisa ngalir kamana wae.” (Hidup itu ibarat air, harus bisa mengalir kemana saja.)
- “Hirup mah ulah ngarasa aing uyah, tapi kudu ngarasa aing gula.” (Hidup jangan merasa diri seperti garam, tapi harus merasa diri seperti gula.)
- “Lamun hayang hirup senang, kudu daek ripuh.” (Kalau ingin hidup senang, harus mau susah payah.)
- “Ulah poho kana purwadaksi.” (Jangan lupa pada asal usul.)
- “Gusti teu sare.” (Tuhan tidak tidur.)
- “Sing getol ngaji, ulah poho ka Gusti.” (Rajinlah mengaji, jangan lupa kepada Tuhan.)
- “Hirup kudu silih tulungan.” (Hidup harus saling menolong.)
- “Ulah adigung, ulah agul.” (Jangan sombong, jangan merasa hebat.)
- “Hirup mah siga roda, kadang di luhur kadang di handap.” (Hidup itu seperti roda, kadang di atas kadang di bawah.)
Kasabaran (Kesabaran)
Kesabaran merupakan salah satu kunci utama dalam menghadapi cobaan hidup. Orang Sunda percaya bahwa dengan kesabaran, segala kesulitan akan dapat diatasi. Berikut adalah beberapa ungkapan tentang kesabaran:
- “Sabar teh buahna amis.” (Sabar itu buahnya manis.)
- “Sing sabar dina kasusah, sing syukur dina kabagjaan.” (Sabar dalam kesusahan, bersyukur dalam kebahagiaan.)
- “Kasabaran ngandung hikmah.” (Kesabaran mengandung hikmah.)
- “Lungguh tutut, handap asor.” (Rendah hati, selalu mengalah.)
- “Ulah gampang pundung.” (Jangan mudah marah.)
Katresna (Cinta)
Cinta, dalam budaya Sunda, tidak hanya sebatas hubungan romantis, tetapi juga mencakup kasih sayang terhadap keluarga, teman, dan sesama manusia. Ungkapan tentang cinta seringkali menekankan pentingnya saling menghormati, saling menyayangi, dan saling menjaga.

Source: pngegg.com
- “Katresna teh lir ibarat cahaya, nyaangan hate nu keur poek.” (Cinta itu ibarat cahaya, menerangi hati yang sedang gelap.)
- “Kanyaah indung moal bisa diukur ku naon wae.” (Kasih sayang ibu tidak bisa diukur dengan apapun.)
- “Silih asih, silih asah, silih asuh.” (Saling mencintai, saling mengasah, saling mengasuh.)
- “Mihapekeun rasa, ngajaga katresna.” (Menitipkan rasa, menjaga cinta.)
- “Ulah nganyenyeri hate batur.” (Jangan menyakiti hati orang lain.)
Kaadilan (Keadilan)
Keadilan merupakan nilai fundamental dalam masyarakat Sunda. Ungkapan tentang keadilan seringkali mengingatkan kita untuk selalu bertindak jujur, adil, dan tidak memihak.
- “Kudu adil ka sasama.” (Harus adil kepada sesama.)
- “Ulah ngabedakeun batur dumasar kana harta jeung jabatan.” (Jangan membedakan orang lain berdasarkan harta dan jabatan.)
- “Kaadilan teh pilar nagara.” (Keadilan adalah pilar negara.)
- “Nu salah kudu disalahkeun, nu bener kudu dibenerkeun.” (Yang salah harus disalahkan, yang benar harus dibenarkan.)
- “Ulah ngalindungan nu salah.” (Jangan melindungi yang salah.)
Kanyaah (Kasih Sayang)
Kasih sayang adalah perekat dalam hubungan antar manusia. Ungkapan tentang kasih sayang seringkali menekankan pentingnya perhatian, kepedulian, dan rasa empati.
- “Kanyaah teh leuwih kuat batan kakuatan.” (Kasih sayang lebih kuat daripada kekuatan.)
- “Kudu nyaah ka sasama makhluk.” (Harus sayang kepada sesama makhluk.)
- “Kanyaah indung ka anak moal bisa dipamrih.” (Kasih sayang ibu kepada anak tidak bisa diminta balasan.)
- “Ulah kejem ka batur.” (Jangan kejam kepada orang lain.)
- “Silih rojong dina kahirupan.” (Saling mendukung dalam kehidupan.)
Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh
Frasa “Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh” adalah salah satu prinsip hidup yang paling terkenal dalam budaya Sunda. Frasa ini mengandung makna yang mendalam tentang pentingnya saling mencintai, saling mengasah kemampuan, dan saling mengasuh atau menjaga satu sama lain. Prinsip ini menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan.
- Silih Asih: Saling mencintai, menyayangi, dan menghormati. Ini berarti kita harus memperlakukan orang lain dengan baik, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau status sosial.
- Silih Asah: Saling mengasah kemampuan dan pengetahuan. Ini berarti kita harus saling membantu untuk mengembangkan potensi diri, baik melalui pendidikan formal maupun informal.
- Silih Asuh: Saling mengasuh, menjaga, dan melindungi. Ini berarti kita harus saling peduli terhadap kesejahteraan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan bantuan.
Contoh Kata-Kata Bijak Sunda Lainnya
Kata-Kata Bijak | Arti |
---|---|
“Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak.” | Bersatu padu dalam suka maupun duka. |
“Kudu bisa ngeureuyeuh bari ngepak.” | Harus bisa bekerja keras sambil tetap menjaga martabat. |
“Bobot pangayon timbang taraju.” | Segala sesuatu harus diukur dengan adil dan seimbang. |
“Ulah nepika ngukur baju batur.” | Jangan sampai mencampuri urusan orang lain. |
“Nyukcruk galur nu kapungkur, nutur lacak nu baheula.” | Mempelajari sejarah dan menghargai warisan leluhur. |
“Cai herang laukna beunang.” | Dengan cara yang bersih dan jujur, tujuan akan tercapai. |
“Ulah moro gawe sadenge.” | Jangan bekerja hanya karena disuruh. |
“Lamun keyeng tangtu pareng.” | Jika bersungguh-sungguh pasti berhasil. |
“Gede gunung, gede kahayang.” | Semakin besar cita-cita, semakin besar usaha yang harus dilakukan. |
“Sakabeh nu aya di dunya ieu moal aya nu langgeng.” | Semua yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi. |
“Ulah kabawa ku sakaba-kaba.” | Jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak baik. |
“Kudu bisa mihapekeun diri.” | Harus bisa menjaga diri. |
“Lamun leumpang ulah ngagidig.” | Kalau berjalan jangan sombong. |
“Ulah sok nyieun pipilueun.” | Jangan suka membuat masalah. |
“Kudu boga rasa rumasa.” | Harus punya rasa tanggung jawab. |
“Ulah loba teuing omong.” | Jangan terlalu banyak bicara. |
“Kudu daek diajar ti leuleutik.” | Harus mau belajar sejak kecil. |
“Ulah ngalieurkeun batur.” | Jangan membuat bingung orang lain. |
“Kudu bisa ngajaga kahormatan diri.” | Harus bisa menjaga kehormatan diri. |
“Ulah poho ka balarea.” | Jangan lupa kepada masyarakat. |
“Kudu boga kayakinan.” | Harus punya keyakinan. |
“Ulah sok ngarasa pangpinterna.” | Jangan suka merasa paling pintar. |
“Kudu bisa ngimbangan kahirupan.” | Harus bisa menyeimbangkan kehidupan. |
“Ulah loba teuing ngeluh.” | Jangan terlalu banyak mengeluh. |
“Kudu daek silihargaan.” | Harus mau saling menghargai. |
“Ulah sok ngarendahkeun batur.” | Jangan suka merendahkan orang lain. |
“Kudu bisa ngajaga lingkungan.” | Harus bisa menjaga lingkungan. |
“Ulah poho ka indung bapa.” | Jangan lupa kepada ibu bapak. |
“Kudu boga tujuan hirup.” | Harus punya tujuan hidup. |
“Ulah sok ngarasa panghebatna.” | Jangan suka merasa paling hebat. |
“Kudu bisa ngatur waktu.” | Harus bisa mengatur waktu. |
“Ulah loba teuing ambek.” | Jangan terlalu banyak marah. |
“Kudu daek ngabantu batur.” | Harus mau membantu orang lain. |
“Ulah sok ngahina batur.” | Jangan suka menghina orang lain. |
“Kudu bisa ngajaga kasalametan diri.” | Harus bisa menjaga keselamatan diri. |
“Ulah poho ka dulur.” | Jangan lupa kepada saudara. |
“Kudu boga cita-cita.” | Harus punya cita-cita. |
“Ulah sok ngarasa pangbenerna.” | Jangan suka merasa paling benar. |
“Kudu bisa ngahargaan batur.” | Harus bisa menghargai orang lain. |
“Ulah loba teuing mikiran nu teu pararuguh.” | Jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting. |
“Kudu daek ngalakonan ibadah.” | Harus mau melaksanakan ibadah. |
“Ulah sok ngagogoreng batur.” | Jangan suka menjelek-jelekkan orang lain. |
“Kudu bisa ngajaga kasehatan diri.” | Harus bisa menjaga kesehatan diri. |
“Ulah poho ka nagara.” | Jangan lupa kepada negara. |
“Kudu boga rasa cinta ka sasama.” | Harus punya rasa cinta kepada sesama. |
Tentu saja, masih banyak lagi kata-kata bijak Sunda yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Namun, semoga daftar ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kekayaan kearifan lokal yang terkandung dalam budaya Sunda.
Demikianlah 118 kata-kata bijak Sunda yang singkat dan sarat motivasi. Semoga ungkapan-ungkapan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjalani hidup yang lebih bermakna, lebih sabar, lebih adil, dan lebih penuh kasih sayang. Hatur nuhun sudah membaca artikel ini! Jangan lupa mampir lagi ya, siapa tahu ada artikel menarik lainnya yang bisa menambah wawasan kita bersama.

Source: basasunda.com