3 Cara Menyimpan Wisman agar Tahan Lama dan Tidak Mudah Berjamur – Wisman, camilan tradisional Indonesia, memiliki rasa manis dan tekstur renyah. Proses pembuatan wisman melibatkan bahan-bahan seperti tepung beras ketan, gula merah, dan santan. Penyimpanan wisman yang tepat penting untuk menjaga kualitas dan mencegah pertumbuhan jamur. Jamur dapat merusak rasa dan tekstur wisman, sehingga tidak layak dikonsumsi.
Tiga Cara Menyimpan Wisman agar Tahan Lama dan Tidak Mudah Berjamur: 3 Cara Menyimpan Wisman Agar Tahan Lama Dan Tidak Mudah Berjamur
Wisman, jajanan pasar yang digemari banyak orang, sayangnya mudah sekali berjamur jika tidak disimpan dengan benar. Berikut adalah tiga cara efektif untuk menyimpan wisman agar tetap renyah, tahan lama, dan terhindar dari jamur:
1. Pastikan Wisman Benar-Benar Dingin Sebelum Disimpan
Proses pendinginan wisman setelah pembuatan sangat krusial. Wisman panas atau hangat mengandung uap air. Uap air terperangkap dalam wadah penyimpanan. Kelembapan tinggi memicu pertumbuhan jamur. Dinginkan wisman sepenuhnya sebelum dipindahkan ke wadah penyimpanan.
Source: slatic.net
Proses pendinginan optimal membutuhkan waktu 1-2 jam. Letakkan wisman di atas rak kawat. Sirkulasi udara membantu mempercepat pendinginan. Hindari menumpuk wisman saat mendinginkan. Penumpukan menghambat pendinginan merata.
2. Gunakan Wadah Kedap Udara yang Bersih dan Kering
Wadah penyimpanan memainkan peran penting. Udara dan kelembapan musuh utama wisman. Wadah kedap udara menghalangi masuknya udara dan kelembapan. Pilih wadah yang terbuat dari plastik berkualitas tinggi atau kaca. Pastikan wadah benar-benar bersih sebelum digunakan.
Cuci wadah dengan sabun dan air panas. Keringkan wadah sepenuhnya sebelum digunakan. Sisa air dalam wadah memicu pertumbuhan jamur. Tambahkan silica gel ke dalam wadah. Silica gel menyerap kelembapan berlebih.
Ganti silica gel secara berkala untuk menjaga efektivitasnya.
Berikut adalah beberapa jenis wadah yang direkomendasikan untuk menyimpan wisman:
- Toples Kaca: Kedap udara, mudah dibersihkan, dan tidak bereaksi dengan makanan.
- Wadah Plastik Kedap Udara: Ringan, praktis, dan tersedia dalam berbagai ukuran. Pastikan memilih plastik berkualitas
-food grade*. - Kotak Logam dengan Tutup Rapat: Memberikan perlindungan ekstra dari cahaya dan kelembapan.
Hindari menggunakan kantong plastik biasa untuk menyimpan wisman. Kantong plastik biasa tidak kedap udara. Kantong plastik biasa memungkinkan kelembapan masuk.
3. Simpan di Tempat yang Sejuk, Kering, dan Gelap, 3 Cara Menyimpan Wisman agar Tahan Lama dan Tidak Mudah Berjamur
Lingkungan penyimpanan mempengaruhi umur simpan wisman. Suhu tinggi dan kelembapan mempercepat pertumbuhan jamur. Sinar matahari langsung merusak tekstur dan rasa wisman. Simpan wisman di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Lemari dapur atau rak penyimpanan ideal.
Hindari menyimpan wisman di dekat kompor atau oven. Panas dari kompor atau oven meningkatkan suhu penyimpanan. Jangan menyimpan wisman di tempat yang lembap, seperti kamar mandi atau dekat jendela yang bocor. Kelembapan memicu pertumbuhan jamur. Jika memungkinkan, simpan wisman di dalam kulkas.
Source: westgold.com
Suhu dingin memperlambat pertumbuhan jamur. Pastikan wisman berada dalam wadah kedap udara sebelum dimasukkan ke kulkas. Hal ini mencegah wisman menyerap bau dari makanan lain.
Berikut adalah tabel yang merangkum tips penyimpanan wisman:
Langkah | Penjelasan |
---|---|
Pendinginan | Pastikan wisman benar-benar dingin sebelum disimpan (1-2 jam). |
Wadah | Gunakan wadah kedap udara yang bersih dan kering (toples kaca, wadah plastik
|
Lingkungan | Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan gelap (lemari dapur, rak penyimpanan, kulkas). |
Tambahan | Tambahkan silica gel untuk menyerap kelembapan berlebih. |
Dengan mengikuti tiga cara di atas, Anda dapat menikmati wisman renyah dan lezat lebih lama. Wisman yang disimpan dengan benar dapat bertahan hingga beberapa minggu, bahkan beberapa bulan.
Semoga tips ini bermanfaat untuk Anda. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Jangan lupa untuk berkunjung kembali untuk tips dan trik lainnya seputar makanan tradisional Indonesia. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!