Jakarta, Kompas.com – Agama Islam menjunjung tinggi bakti kepada orang tua sebagai amalan mulia. Sahabat Nabi Muhammad SAW meneladani ajaran tersebut dengan berbagai kisah inspiratif. Kisah-kisah ini mencerminkan implementasi nyata nilai-nilai agama. Bakti kepada orang tua merupakan kunci keberkahan hidup. Para sahabat menunjukkan contoh terbaik dalam hal ini.
Nabi Muhammad SAW menjadi suri teladan utama.
Kisah Sahabat Nabi yang Berbakti kepada Orang Tua
Bakti kepada orang tua merupakan salah satu amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan umatnya untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Para sahabat Nabi Muhammad SAW, sebagai generasi terbaik umat Islam, juga memberikan contoh nyata bagaimana seharusnya seorang anak berbakti kepada orang tuanya. Berikut adalah tiga kisah sahabat Nabi yang terkenal karena baktinya kepada orang tua:
Source: edukan.pk
-
Uwais Al-Qarni: Bakti yang Menggetarkan Arsy: 3 Kisah Sahabat Nabi Yang Berbakti Kepada Orang Tua Singkat
Uwais Al-Qarni adalah seorang pemuda dari Yaman yang hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW. Ia tidak pernah bertemu langsung dengan Nabi, tetapi sangat mencintai dan menghormati beliau. Namun, yang membuat Uwais Al-Qarni begitu istimewa adalah baktinya yang luar biasa kepada ibunya yang lumpuh dan menderita penyakit kulit.
Ibu Uwais Al-Qarni sangat ingin pergi haji ke Mekkah, tetapi kondisinya yang lemah membuatnya tidak mungkin untuk melakukan perjalanan jauh. Uwais Al-Qarni, dengan penuh cinta dan bakti, menggendong ibunya dari Yaman ke Mekkah. Perjalanan yang sangat jauh dan berat itu dilakukannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Kisah bakti Uwais Al-Qarni ini sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau kemudian bersabda kepada para sahabatnya, “Jika kalian bertemu dengan Uwais Al-Qarni, mintalah kepadanya untuk memohonkan ampunan bagi kalian.” Hal ini menunjukkan betapa tingginya derajat Uwais Al-Qarni di sisi Allah SWT karena baktinya kepada ibunya.
Pelajaran yang Bisa Dipetik: Kisah Uwais Al-Qarni mengajarkan kita tentang pentingnya mengutamakan orang tua di atas segala-galanya. Pengorbanan dan kesulitan yang kita hadapi dalam berbakti kepada orang tua tidak akan sia-sia. Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal bagi mereka yang berbakti kepada orang tuanya.
-
Said bin Al-Ash: Mengutamakan Ibu di Atas Segala Urusan
Said bin Al-Ash adalah seorang sahabat Nabi yang dikenal karena kedermawanannya dan kecerdasannya. Ia juga dikenal karena baktinya yang sangat besar kepada ibunya.
Suatu ketika, Said bin Al-Ash sedang berada dalam sebuah perjamuan penting. Tiba-tiba, ibunya memanggilnya. Tanpa ragu sedikit pun, Said bin Al-Ash langsung meninggalkan perjamuan tersebut dan bergegas menemui ibunya. Ia tidak peduli dengan anggapan orang lain tentang dirinya. Baginya, memenuhi panggilan ibunya adalah yang utama.
Ketika sampai di hadapan ibunya, Said bin Al-Ash bertanya dengan lembut, “Ada apa, Ibu?” Ibunya hanya ingin memastikan bahwa Said bin Al-Ash baik-baik saja. Setelah itu, Said bin Al-Ash kembali ke perjamuan tersebut.
Pelajaran yang Bisa Dipetik: Kisah Said bin Al-Ash mengajarkan kita tentang pentingnya mendahulukan kepentingan orang tua di atas kepentingan pribadi. Sebesar apapun kesibukan kita, kita harus selalu menyempatkan waktu untuk orang tua kita. Jangan pernah mengabaikan panggilan mereka, karena ridha Allah SWT terletak pada ridha orang tua.
Source: alhidaayah.com
-
Abdullah bin Mas’ud: Khidmat Tanpa Batas
Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Nabi yang sangat dekat dengan beliau. Ia dikenal karena pengetahuannya yang luas tentang Al-Qur’an dan hadis. Selain itu, Abdullah bin Mas’ud juga dikenal karena baktinya yang luar biasa kepada ibunya.
Abdullah bin Mas’ud selalu berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan ibunya. Ia melayani ibunya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ia tidak pernah merasa lelah atau bosan dalam merawat ibunya.
Suatu malam, ibunya meminta Abdullah bin Mas’ud untuk membawakannya air minum. Abdullah bin Mas’ud segera bergegas mengambil air minum untuk ibunya. Namun, ketika ia kembali, ibunya sudah tertidur. Abdullah bin Mas’ud tidak ingin membangunkan ibunya, sehingga ia tetap berdiri di samping tempat tidur ibunya dengan membawa air minum hingga ibunya terbangun.
Pelajaran yang Bisa Dipetik: Kisah Abdullah bin Mas’ud mengajarkan kita tentang pentingnya berkhidmat kepada orang tua tanpa batas. Kita harus melayani orang tua kita dengan sepenuh hati dan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Kesabaran dan ketulusan kita dalam berbakti kepada orang tua akan menjadi bekal kita di akhirat kelak.
Nama Sahabat | Bentuk Bakti | Pelajaran |
---|---|---|
Uwais Al-Qarni | Menggendong ibu dari Yaman ke Mekkah untuk haji. | Mengutamakan orang tua di atas segalanya, pengorbanan tidak sia-sia. |
Said bin Al-Ash | Meninggalkan perjamuan penting untuk memenuhi panggilan ibu. | Mendahulukan kepentingan orang tua di atas kepentingan pribadi. |
Abdullah bin Mas’ud | Berdiri semalaman dengan membawa air minum karena tidak ingin membangunkan ibu. | Berkhidmat kepada orang tua tanpa batas, kesabaran dan ketulusan. |
Bakti kepada orang tua adalah investasi akhirat yang sangat berharga. Dengan berbakti kepada orang tua, kita tidak hanya membahagiakan mereka, tetapi juga mendapatkan ridha Allah SWT. Semoga kisah-kisah para sahabat Nabi di atas dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.
Itulah tadi beberapa kisah inspiratif tentang bakti sahabat Nabi kepada orang tua mereka. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa berbakti kepada kedua orang tua kita selagi mereka masih ada. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai! Jangan lupa untuk berkunjung kembali, ya, karena kami akan terus menyajikan artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!