3 Perbedaan Kambing Saanen dan Sapera yang Perlu Dipahami – Peternak kambing di Indonesia kini semakin tertarik pada pengembangan bibit unggul. Kambing Saanen, sebagai kambing penghasil susu, memiliki popularitas tinggi. Kambing Sapera, hasil persilangan Saanen dan peranakan Etawa, menawarkan kombinasi produksi susu dan daging. Perbedaan Saanen dan Sapera, meskipun keduanya populer, terletak pada karakteristik fisik, produksi, dan adaptasi lingkungan. Informasi perbedaan ini penting bagi peternak.
Pemahaman perbedaan ini membantu peternak memilih bibit yang sesuai kebutuhan.

Source: alamy.com
3 Perbedaan Kambing Saanen dan Sapera yang Perlu Dipahami
Kambing Saanen dan Sapera, keduanya merupakan jenis kambing yang populer di kalangan peternak, terutama karena potensi produksinya yang tinggi. Namun, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk memelihara salah satunya. Pemahaman ini akan membantu peternak memilih jenis kambing yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan, tujuan pemeliharaan, dan preferensi pribadi.
1. Karakteristik Fisik
Perbedaan paling mencolok antara Kambing Saanen dan Sapera terletak pada penampilan fisiknya. Berikut adalah rinciannya:
- Kambing Saanen:
- Warna Bulu: Umumnya berwarna putih atau krem, meskipun ada variasi dengan sedikit warna coklat muda.
- Ukuran Tubuh: Lebih besar dan tinggi dibandingkan Sapera. Bobot betina dewasa bisa mencapai 60-90 kg, sedangkan jantan dewasa bisa mencapai 80-120 kg.
- Telinga: Tegak dan mengarah ke depan.
- Hidung: Lurus.
- Tanduk: Umumnya tidak bertanduk ( polled), meskipun ada yang bertanduk.
- Postur Tubuh: Proporsional dan terlihat kekar.
- Kambing Sapera:
- Warna Bulu: Lebih bervariasi karena merupakan hasil persilangan. Warna bulu bisa kombinasi putih, coklat, dan hitam.
- Ukuran Tubuh: Lebih kecil dibandingkan Saanen. Bobot betina dewasa berkisar antara 50-70 kg, sedangkan jantan dewasa berkisar antara 70-90 kg.
- Telinga: Lebih panjang dan cenderung terkulai (menurun) dibandingkan Saanen, mewarisi karakteristik Etawa.
- Hidung: Cenderung sedikit melengkung ( roman nose), juga merupakan warisan dari Etawa.
- Tanduk: Umumnya bertanduk.
- Postur Tubuh: Tidak seproporsional Saanen, terkadang terlihat lebih kurus.
Secara ringkas, perbedaan karakteristik fisik dapat dilihat pada tabel berikut:
Karakteristik | Kambing Saanen | Kambing Sapera |
---|---|---|
Warna Bulu | Putih atau Krem | Bervariasi (Putih, Coklat, Hitam) |
Ukuran Tubuh | Lebih Besar | Lebih Kecil |
Telinga | Tegak | Panjang dan Terkulai |
Hidung | Lurus | Sedikit Melengkung |
Tanduk | Umumnya Tidak Bertanduk | Umumnya Bertanduk |
2. Produksi Susu
Kambing Saanen dikenal sebagai “Ratu Susu” karena produksi susunya yang sangat tinggi. Sementara itu, Sapera juga menghasilkan susu yang cukup baik, meskipun tidak sebanyak Saanen. Berikut adalah perbandingannya:
- Kambing Saanen:
- Produksi Susu: Rata-rata 2-3 liter per hari, bahkan bisa mencapai 4 liter per hari pada kondisi optimal.
- Kadar Lemak Susu: Relatif rendah, sekitar 3-4%.
- Masa Laktasi: Panjang, bisa mencapai 8-10 bulan.
- Kambing Sapera:
- Produksi Susu: Rata-rata 1-2 liter per hari.
- Kadar Lemak Susu: Lebih tinggi dibandingkan Saanen, sekitar 4-5%.
- Masa Laktasi: Lebih pendek dibandingkan Saanen, sekitar 6-8 bulan.
Dari segi produksi susu, Saanen unggul dalam kuantitas, sementara Sapera unggul dalam kualitas (kadar lemak susu yang lebih tinggi). Pilihan tergantung pada preferensi pasar dan tujuan peternakan. Jika tujuan utama adalah menghasilkan susu sebanyak mungkin, Saanen adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika fokus pada kualitas susu dan hasil olahan susu seperti keju atau yoghurt, Sapera bisa menjadi alternatif yang menarik.
3. Adaptasi Lingkungan, 3 Perbedaan Kambing Saanen dan Sapera yang Perlu Dipahami
Kemampuan adaptasi terhadap lingkungan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Kambing Saanen berasal dari daerah pegunungan Alpen di Swiss, sehingga lebih cocok untuk iklim sejuk dan dingin. Sementara itu, Sapera, sebagai hasil persilangan dengan Etawa (kambing lokal Indonesia), memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap iklim tropis.
- Kambing Saanen:
- Iklim: Lebih cocok untuk iklim sejuk dan dingin. Kurang tahan terhadap panas dan kelembaban tinggi.
- Penyakit: Lebih rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrem dan kondisi lingkungan yang kurang bersih.
- Perawatan: Membutuhkan perawatan yang lebih intensif, terutama dalam hal kebersihan kandang dan kontrol suhu.
- Kambing Sapera:
- Iklim: Lebih tahan terhadap iklim tropis yang panas dan lembab.
- Penyakit: Lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan Saanen.
- Perawatan: Lebih mudah dalam perawatan dibandingkan Saanen.
Jika Anda berada di daerah dengan iklim tropis, Sapera adalah pilihan yang lebih bijak karena lebih mudah beradaptasi dan membutuhkan perawatan yang tidak terlalu rumit. Namun, jika Anda memiliki fasilitas yang memadai untuk menjaga suhu dan kebersihan kandang, serta berada di daerah dengan iklim sejuk, Saanen bisa menjadi pilihan yang menjanjikan dengan potensi produksi susu yang lebih tinggi.

Source: dairyfarminghut.com
Selain tiga perbedaan utama di atas, perlu diingat bahwa faktor lain seperti pakan, manajemen pemeliharaan, dan kesehatan juga sangat mempengaruhi produktivitas kambing. Konsultasikan dengan ahli peternakan atau peternak berpengalaman untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dan sesuai dengan kondisi spesifik Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat dalam memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perbedaan Kambing Saanen dan Sapera. Jangan ragu untuk membaca artikel kami lainnya tentang dunia peternakan. Terima kasih sudah berkunjung dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!