6 Ayat Alquran yang Berisi Perintah Berkurban – Ibadah kurban, sebagai bagian penting agama Islam, memiliki dasar kuat dalam Alquran. Umat Muslim melaksanakan kurban setiap Hari Raya Idul Adha. Perintah kurban terdapat dalam beberapa ayat Alquran. Ayat-ayat tersebut menjadi landasan teologis pelaksanaan kurban. Alquran memberikan panduan detail mengenai tata cara dan hikmah kurban.
Idul Adha menjadi momentum penting bagi umat Muslim seluruh dunia. Kurban merupakan simbol ketaatan dan kepedulian sosial.
6 Ayat Alquran yang Berisi Perintah Berkurban
Ibadah kurban adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama pada Hari Raya Idul Adha. Perintah untuk melaksanakan kurban ini tidak hanya didasarkan pada sunnah Nabi Ibrahim AS, tetapi juga secara eksplisit disebutkan dalam beberapa ayat Alquran. Berikut adalah enam ayat Alquran yang mengandung perintah atau anjuran untuk berkurban, beserta penjelasannya:
-
Surah Al-Kautsar (108:2)
Ayat ini adalah salah satu ayat yang paling sering dikutip terkait dengan perintah berkurban. Ayat ini berbunyi:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
( Fashalli lirabbika wanhar)
Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.”
Penjelasan: Ayat ini sangat jelas memerintahkan umat Muslim untuk melaksanakan shalat dan berkurban. Kata “wanhar” (وَانْحَرْ) berasal dari kata “nahr” yang berarti menyembelih hewan kurban. Dalam konteks ini, ayat ini mengaitkan ibadah shalat dengan ibadah kurban, menunjukkan bahwa keduanya adalah bagian integral dari pengabdian kepada Allah SWT.
-
Surah Al-Hajj (22:34)
Ayat ini menjelaskan tentang penyembelihan hewan kurban sebagai bagian dari ritual ibadah haji dan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Ayat ini berbunyi:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
( Walikulli ummatin ja’alnaa mansakal liyazkurus mallahi ‘alaa maa razaqahum mim bahiimatil an’aam; fa ilaahukum ilaahun waahidun falahuu aslimuu; wa bashshiril mukhbitiin)
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),”
Penjelasan: Ayat ini menekankan bahwa ibadah kurban bukanlah hal baru, melainkan telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu. Tujuan dari penyembelihan hewan kurban adalah untuk mengingat nama Allah dan sebagai bentuk syukur atas rezeki yang telah diberikan. Ayat ini juga mengingatkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa dan kita harus berserah diri kepada-Nya.
-
Surah Al-Hajj (22:36)
Ayat ini menjelaskan tentang manfaat hewan kurban dan bagaimana cara memperlakukannya dengan baik. Ayat ini berbunyi:
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Source: nurashkijerrahi.org
( Walbudna ja’alnaahaa lakum min sya’aa’iril laahi lakum fiihaa khair; fazkurus mal laahi ‘alaihaa sawaaff; fa izaa wajabat junuubuhaa fakuluu minhaa wa at’imul qaani’a walmu’tarr; kazaalika sakhkharnaahaa lakum la’allakum tashkuruun)
Artinya: “Dan unta-unta itu Kami jadikan untukmu bagian dari syiar agama Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”
Penjelasan: Ayat ini menjelaskan bahwa hewan kurban (dalam hal ini unta) adalah bagian dari syiar agama Allah dan memiliki banyak manfaat. Ayat ini juga memberikan panduan tentang bagaimana memperlakukan hewan kurban dengan baik, yaitu dengan menyebut nama Allah saat menyembelihnya dan membagikan dagingnya kepada orang-orang yang membutuhkan, baik yang meminta-minta maupun yang tidak.
Source: slideplayer.com
-
Surah Al-An’am (6:162)
Ayat ini menegaskan bahwa seluruh ibadah, termasuk kurban, haruslah ditujukan hanya kepada Allah SWT. Ayat ini berbunyi:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
( Qul inna salaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin)
Artinya: “Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Penjelasan: Kata “nusukii” (نُسُكِي) dalam ayat ini mencakup seluruh bentuk ibadah, termasuk kurban. Ayat ini menegaskan bahwa seluruh ibadah yang kita lakukan, termasuk kurban, haruslah ikhlas karena Allah SWT dan tidak boleh dicampuri dengan niat-niat yang lain.
-
Surah Ash-Shaffat (37:102-107): 6 Ayat Alquran Yang Berisi Perintah Berkurban
Ayat-ayat ini menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Meskipun pada akhirnya Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba, kisah ini menjadi dasar bagi pelaksanaan ibadah kurban. Ayat-ayat ini berbunyi:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
( Falammaa balagha ma’ahus sa’ya qaala yaa bunayya innii araa fil manaami annii azbahuka fanzur maazaa taraa; qaala yaa abatif ‘al maa tu’maru satajidunii in syaa allaahu minas saabiriin)
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
( Falammaa aslamaa watallahuu liljabiin)
وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ
( Wanaadainaahu an yaa ibraahiim)
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
( Qad saddaqtar ru’yaa; innaa kazaalika najzil muhsiniin)
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ
( Inna haazaa lahuwal balaa’ul mubiin)
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
( Wafadainaahu bizibhhin ‘aziim)
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya, nyata)lah kesabaran keduanya.
Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”
Penjelasan: Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS ini menunjukkan puncak ketaatan kepada Allah SWT. Ibadah kurban yang kita lakukan saat ini adalah sebagai bentuk mengenang dan meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT.
-
Surah Al-Baqarah (2:196)
Ayat ini membahas tentang pelaksanaan ibadah haji dan umrah, termasuk di dalamnya adalah perintah untuk menyembelih hewan kurban jika tidak dapat melaksanakan ibadah haji secara sempurna. Ayat ini berbunyi:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
( Wa atimmul hajja wal’umrata lillaah; fa in uhsirtum famas taisara minal hadyi wa laa tahliquu ru’uusakum hattaa yablughal hadyu mahillah; faman kaana minkum mariidan au bihii azan min ra’sihii fafidyatun min siyaamin au sadaqatin au nusuk; fa izaa amintum faman tamatta’a bil’umrati ilal hajji famas taisara minal hadyi faman lam yajid fasiyaamu salaasati ayyaamin fil hajji wasab’atin izaa raja’tum tilka ‘asaratun kaamilah; zaalika liman lam yakun ahluhu haadiril masjidil haraam; wattaqullaaha wa’lamuu annallaaha syadiidul ‘iqaab)
Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban itu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban.
Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (tamattu’), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (bukan penduduk kota Mekah).
Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”
Penjelasan: Kata “nusuk” (نُسُكٍ) dalam ayat ini juga merujuk pada ibadah kurban. Dalam konteks ini, kurban menjadi salah satu alternatif pengganti jika seseorang tidak dapat melaksanakan ibadah haji atau umrah secara sempurna karena alasan tertentu.
Source: quranicquotes.com
Dengan memahami ayat-ayat Alquran ini, kita dapat semakin menghayati makna dan hikmah dari ibadah kurban. Kurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga merupakan wujud ketaatan kepada Allah SWT, rasa syukur atas rezeki yang telah diberikan, dan kepedulian terhadap sesama.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi kita semua. Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dan mendalam tentang ibadah kurban dari sumber-sumber yang terpercaya. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai! Jangan lupa kunjungi kembali untuk artikel-artikel menarik lainnya seputar agama Islam dan kehidupan sehari-hari. Sampai jumpa!