Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

6 Kelebihan dan Kelemahan Orde Baru di Indonesia

6 kelebihan orde baru beserta kelemahannya – Rezim Orde Baru, pemerintahan Presiden Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun, meninggalkan jejak yang kompleks dalam sejarah Indonesia. Data BPS mencatat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Arsip Kepresidenan menyimpan dokumen-dokumen kebijakan pembangunan. Perkembangan infrastruktur mengalami percepatan pesat. Pengalaman masyarakat Indonesia selama Orde Baru menjadi bahan kajian penting hingga kini. […]

0
1

6 kelebihan orde baru beserta kelemahannya – Rezim Orde Baru, pemerintahan Presiden Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun, meninggalkan jejak yang kompleks dalam sejarah Indonesia. Data BPS mencatat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Arsip Kepresidenan menyimpan dokumen-dokumen kebijakan pembangunan. Perkembangan infrastruktur mengalami percepatan pesat. Pengalaman masyarakat Indonesia selama Orde Baru menjadi bahan kajian penting hingga kini.

Kelebihan Orde Baru: Pembangunan Ekonomi dan Stabilitas Politik

Orde Baru, meskipun kontroversial, berhasil menciptakan periode stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Keberhasilan ini didukung oleh beberapa faktor kunci, termasuk fokus pada pembangunan ekonomi yang terarah, penekanan pada stabilitas politik, dan pelaksanaan program-program pembangunan skala besar. Namun, keberhasilan ini harus dilihat secara kritis dan seimbang, karena diiringi oleh pelanggaran HAM dan otoritarianisme yang sistematis.

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat

Salah satu pencapaian Orde Baru yang paling menonjol adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Kebijakan pembangunan ekonomi yang terpusat, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur dan industri, mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) menjadi instrumen penting dalam mengarahkan pembangunan. Meskipun distribusi kekayaan tidak merata, pertumbuhan ekonomi secara makro menunjukkan angka yang mengesankan.

2. Pembangunan Infrastruktur yang Ekstensif

Orde Baru juga menorehkan prestasi dalam pembangunan infrastruktur. Jalan raya, jembatan, bendungan, dan fasilitas umum lainnya dibangun secara besar-besaran. Proyek-proyek infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antar daerah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Contohnya, pembangunan jalan trans-Sumatra dan trans-Jawa sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi daerah.

3. Stabilitas Politik yang Relatif Terjaga

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, Orde Baru relatif berhasil menciptakan stabilitas politik. Meskipun otoriter, kekuasaan Soeharto terpusat dan relatif efektif dalam mencegah konflik politik besar. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk fokus pada pembangunan ekonomi dan infrastruktur tanpa terganggu oleh gejolak politik yang berkepanjangan. Namun, stabilitas ini dibayar mahal dengan pembatasan kebebasan sipil dan supresi terhadap perbedaan pendapat.

4. Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan

Pemerintah Orde Baru juga memberikan perhatian pada peningkatan akses pendidikan dan kesehatan. Meskipun kualitasnya masih perlu dipertanyakan, jumlah sekolah dan fasilitas kesehatan meningkat secara signifikan. Program wajib belajar sembilan tahun menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan angka melek huruf. Namun, akses pendidikan dan kesehatan yang merata masih menjadi tantangan, terutama di daerah-daerah terpencil.

5. Pengendalian Inflasi

Orde Baru relatif berhasil dalam pengendalian inflasi. Kebijakan ekonomi yang terencana dan terarah, dikombinasikan dengan stabilitas politik, membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga. Meskipun terjadi fluktuasi, tingkat inflasi secara umum dapat dikendalikan, memberikan iklim investasi yang relatif stabil.

6. Penguatan TNI

Orde Baru juga menitikberatkan pada penguatan TNI. Anggaran pertahanan meningkat secara signifikan, dan TNI berperan penting dalam berbagai proyek pembangunan dan menjaga keamanan. Namun, peran TNI yang begitu dominan juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM.

Kelemahan Orde Baru: Otoritarianisme dan Korupsi: 6 Kelebihan Orde Baru Beserta Kelemahannya

Di balik pencapaian pembangunannya, Orde Baru juga memiliki kelemahan yang signifikan. Sistem pemerintahan yang otoriter, praktik korupsi yang merajalela, dan pelanggaran HAM yang sistematis menjadi catatan kelam yang tak bisa diabaikan.

1. Otoritarianisme dan Pembatasan Kebebasan, 6 kelebihan orde baru beserta kelemahannya

Orde Baru dikenal dengan pemerintahannya yang otoriter. Kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berkumpul sangat dibatasi. Kritik terhadap pemerintah seringkali disikapi dengan represi. Aparat keamanan digunakan untuk membungkam suara-suara kritis dan menindas lawan politik. Hal ini menciptakan iklim politik yang represif dan mencekik demokrasi.

2. Korupsi yang Merajalela

Korupsi menjadi masalah besar di era Orde Baru. Kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) merajalela di berbagai sektor pemerintahan dan bisnis. Kekayaan negara banyak yang diselewengkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Hal ini mengakibatkan ketidakadilan dan menghambat pembangunan yang berkelanjutan.

3. Pelanggaran HAM yang Sistematis

Orde Baru ditandai dengan pelanggaran HAM yang sistematis dan meluas. Peristiwa-peristiwa seperti peristiwa 1965, penculikan aktivis, dan pembunuhan di luar hukum menjadi bukti nyata pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rezim Orde Baru. Korban pelanggaran HAM ini masih menuntut keadilan hingga saat ini.

4. Ketimpangan Ekonomi

Meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi, Orde Baru juga menciptakan ketimpangan ekonomi yang sangat besar. Kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang dan kelompok, sementara sebagian besar masyarakat hidup dalam kemiskinan. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan sosial dan ketidakadilan.

5. Ketergantungan pada Modal Asing

Kebijakan ekonomi Orde Baru sangat bergantung pada modal asing. Hal ini membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi ekonomi global dan tekanan dari negara-negara asing. Ketergantungan ini juga mengurangi ruang gerak pemerintah dalam menentukan kebijakan ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional.

6. Penindasan terhadap Kebebasan Pers

Kebebasan pers sangat dibatasi selama Orde Baru. Media massa dikendalikan oleh pemerintah, dan kritik terhadap pemerintah seringkali disensor atau dibungkam. Hal ini mengakibatkan minimnya informasi yang obyektif dan menghambat perkembangan demokrasi.

Nah, itulah sedikit ulasan tentang kelebihan dan kelemahan Orde Baru. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya ya! Terima kasih sudah membaca.

B
WRITTEN BY

Budi Susilo

Responses (0 )