Table of Contents

7 Kue Khas Lebaran yang Selalu Ada di Acara Silaturahmi di Indonesia – Lebaran, sebuah perayaan kemenangan umat Muslim, memiliki tradisi silaturahmi yang kuat di Indonesia. Silaturahmi Lebaran di Indonesia menghadirkan hidangan istimewa. Kue kering Lebaran menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi tersebut. Masyarakat Indonesia menyajikan beragam kue kering saat Lebaran. Tujuh kue khas Lebaran selalu hadir di acara silaturahmi.

7 Kue Khas Lebaran yang Selalu Ada di Acara Silaturahmi di Indonesia

Saat Lebaran tiba, meja tamu di rumah-rumah di Indonesia selalu dipenuhi dengan berbagai macam kue kering. Kue-kue ini bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga simbol kebersamaan dan keramahan yang menyambut para tamu yang bersilaturahmi. Dari sekian banyak jenis kue Lebaran, ada tujuh kue yang seolah menjadi ikon dan selalu hadir di setiap perayaan Idul Fitri. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai ketujuh kue khas tersebut:

  1. Nastar

    Nastar, kue kering berbentuk bulat atau oval dengan isian selai nanas, adalah primadona kue Lebaran. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang manis-asam yang menyegarkan.

    • Asal Usul: Nastar merupakan hasil adaptasi dari kue pie nanas Belanda ( ananas taart).
    • Bahan Utama: Tepung terigu, mentega, telur, selai nanas.
    • Variasi: Kini, nastar hadir dengan berbagai variasi, seperti nastar keju, nastar kurma, dan nastar dengan topping cokelat.
    • Makna: Warna kuning keemasan nastar melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan.

    Pembuatan nastar membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Selai nanas yang berkualitas akan menghasilkan rasa nastar yang lezat. Proses pemanggangan juga harus diperhatikan agar nastar matang sempurna dan tidak gosong.

  2. Kastengel

    Kastengel, kue kering berbentuk batang dengan rasa keju yang gurih, menjadi favorit banyak orang. Aroma keju yang kuat dan teksturnya yang renyah membuat kastengel sulit untuk ditolak.

    • Asal Usul: Kastengel berasal dari Belanda dengan nama kaasstengels, yang berarti “batang keju”.
    • Bahan Utama: Tepung terigu, mentega, keju edam atau cheddar, telur.
    • Variasi: Kastengel dapat divariasikan dengan menambahkan keju parmesan atau bubuk cabai untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
    • Makna: Rasa gurih keju pada kastengel melambangkan keberuntungan dan rezeki yang berlimpah.

    Kualitas keju yang digunakan sangat mempengaruhi rasa kastengel. Keju edam atau cheddar yang berkualitas akan menghasilkan kastengel yang gurih dan lezat. Proses pemanggangan juga harus diperhatikan agar kastengel renyah dan tidak keras.

    7 Kue Khas Lebaran yang Selalu Ada di Acara Silaturahmi di Indonesia

    Source: com.sg

  3. Putri Salju

    Putri salju, kue kering berbentuk bulan sabit yang diselimuti dengan gula halus, memberikan sensasi dingin dan manis di mulut. Bentuknya yang cantik dan rasanya yang lembut membuat putri salju digemari oleh semua kalangan.

    • Asal Usul: Putri salju diperkirakan berasal dari Eropa Timur, kemudian diadaptasi di Indonesia.
    • Bahan Utama: Tepung terigu, mentega, telur, gula halus.
    • Variasi: Putri salju dapat divariasikan dengan menambahkan kacang mede atau cokelat untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
    • Makna: Warna putih gula halus pada putri salju melambangkan kesucian dan kebersihan hati.

    Kunci dari putri salju yang enak adalah teksturnya yang lumer di mulut. Penggunaan mentega yang berkualitas dan proses pengadukan yang tepat akan menghasilkan putri salju yang lembut dan lezat.

  4. Lidah Kucing

    Lidah kucing, kue kering tipis dan renyah berbentuk lidah kucing, memiliki rasa manis yang ringan dan tekstur yang sangat renyah. Kue ini seringkali disajikan dalam toples tinggi dan menjadi rebutan para tamu.

    • Asal Usul: Lidah kucing berasal dari Belanda dengan nama kattentong.
    • Bahan Utama: Tepung terigu, mentega, putih telur, gula halus.
    • Variasi: Lidah kucing dapat divariasikan dengan menambahkan cokelat, keju, atau wijen untuk memberikan rasa yang lebih beragam.
    • Makna: Bentuknya yang tipis dan panjang melambangkan harapan dan cita-cita yang tinggi.

    Pembuatan lidah kucing membutuhkan ketelitian dalam menuang adonan agar ketebalannya seragam. Proses pemanggangan juga harus diperhatikan agar lidah kucing renyah dan tidak gosong.

  5. Sagu Keju: 7 Kue Khas Lebaran Yang Selalu Ada Di Acara Silaturahmi Di Indonesia

    Sagu keju, kue kering yang terbuat dari tepung sagu dengan campuran keju, memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih. Kue ini cocok bagi mereka yang tidak terlalu menyukai kue yang terlalu manis.

    • Asal Usul: Sagu keju merupakan kreasi kue kering khas Indonesia.
    • Bahan Utama: Tepung sagu, mentega, keju cheddar atau parmesan, telur.
    • Variasi: Sagu keju dapat divariasikan dengan menambahkan susu bubuk atau santan untuk memberikan rasa yang lebih kaya.
    • Makna: Penggunaan tepung sagu melambangkan kesederhanaan dan kekayaan alam Indonesia.

    Proses penyangraian tepung sagu sebelum diolah sangat penting untuk menghasilkan sagu keju yang renyah. Keju yang berkualitas juga akan memberikan rasa yang lebih gurih dan lezat.

  6. Kue Kacang

    Kue kacang, kue kering yang terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan, memiliki rasa manis dan gurih yang khas. Kue ini mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau.

    7 Kue Khas Lebaran yang Selalu Ada di Acara Silaturahmi di Indonesia

    Source: dreamstime.com

    • Asal Usul: Kue kacang merupakan kue kering tradisional yang populer di Indonesia.
    • Bahan Utama: Kacang tanah, tepung terigu, gula halus, minyak goreng.
    • Variasi: Kue kacang dapat divariasikan dengan menambahkan cokelat atau wijen untuk memberikan rasa yang lebih menarik.
    • Makna: Kacang tanah melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

    Proses pemanggangan kue kacang harus diperhatikan agar tidak gosong. Kacang tanah yang berkualitas akan menghasilkan kue kacang yang gurih dan lezat.

  7. Semprit

    Semprit, kue kering berbentuk bunga atau bintang yang dicetak dengan spuit, memiliki rasa manis yang ringan dan tekstur yang renyah. Kue ini seringkali dihias dengan selai atau cokelat di bagian tengahnya.

    • Asal Usul: Semprit diperkirakan berasal dari Eropa, kemudian diadaptasi di Indonesia.
    • Bahan Utama: Tepung terigu, mentega, telur, gula halus.
    • Variasi: Semprit dapat divariasikan dengan menambahkan cokelat, vanila, atau pandan untuk memberikan rasa yang lebih beragam.
    • Makna: Bentuknya yang cantik dan beragam melambangkan keindahan dan kebahagiaan.

    Keterampilan dalam menggunakan spuit sangat penting untuk menghasilkan semprit yang cantik dan rapi. Proses pemanggangan juga harus diperhatikan agar semprit renyah dan tidak gosong.

    7 Kue Khas Lebaran yang Selalu Ada di Acara Silaturahmi di Indonesia

    Source: vecteezy.com

Ketujuh kue khas Lebaran ini, dengan rasa dan bentuknya yang unik, menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi silaturahmi di Indonesia. Kehadirannya di meja tamu bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga simbol kebersamaan, keramahan, dan kebahagiaan yang menyertai perayaan Idul Fitri.

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai! Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kekayaan kuliner Indonesia, khususnya kue-kue khas Lebaran. Jangan lupa untuk terus mengunjungi kami, ya, karena kami akan terus menyajikan artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!