9 Daftar Marga di Maluku dan Makna di Balik Setiap Nama – Masyarakat Maluku memiliki tradisi lisan yang kaya dan beragam. Tradisi ini mencerminkan sejarah panjang, budaya yang unik, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Marga, sebagai identitas keluarga, memegang peranan penting dalam sistem sosial Maluku. Nama marga bukan sekadar label, melainkan cerminan sejarah, asal-usul, dan harapan keluarga tersebut. Artikel ini akan membahas sembilan marga populer di Maluku beserta makna yang terkandung di dalamnya.
9 Daftar Marga Populer di Maluku dan Makna di Baliknya
Maluku, sebagai wilayah kepulauan, menyimpan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Salah satu aspek penting dari budaya Maluku adalah sistem marga. Marga berfungsi sebagai penanda identitas keluarga dan seringkali berkaitan erat dengan sejarah, pekerjaan, atau karakteristik leluhur. Berikut adalah sembilan marga populer di Maluku beserta makna yang terkandung di dalamnya:
-
Latuconsina
Marga Latuconsina adalah salah satu marga yang paling banyak ditemukan di Pulau Ambon. Nama “Latuconsina” berasal dari bahasa Portugis, yaitu “La Tu Cousine,” yang berarti “sepupumu.” Kisah di balik nama ini berawal dari seorang wanita Portugis yang menikah dengan seorang pria Ambon. Keturunan mereka kemudian dikenal dengan marga Latuconsina. Marga ini tersebar luas di berbagai wilayah di Ambon dan sekitarnya, menunjukkan jejak sejarah kolonial yang kuat.
-
Matulessy
Matulessy adalah marga yang berasal dari Pulau Saparua. Nama ini konon berasal dari kata “Matu” yang berarti “mata” dan “Lessy” yang merujuk pada nama sebuah wilayah di Saparua. Secara harfiah, Matulessy dapat diartikan sebagai “mata dari Lessy” atau “keturunan dari Lessy.” Marga Matulessy memiliki sejarah panjang dalam perjuangan melawan penjajah Belanda. Salah satu tokoh pahlawan nasional, Pattimura, memiliki nama asli Thomas Matulessy.
Source: profmara.com
Marga ini dihormati karena keberanian dan semangat perjuangannya.
-
Soumokil
Marga Soumokil berasal dari Pulau Haruku. Asal usul nama ini masih diperdebatkan, tetapi beberapa ahli bahasa menduga bahwa “Sou” berarti “tanah” atau “bumi,” sedangkan “Mokil” merujuk pada jenis tanaman atau tumbuhan tertentu. Jadi, Soumokil bisa diartikan sebagai “tanah yang subur” atau “keturunan dari wilayah yang kaya akan tumbuhan.” Marga Soumokil dikenal memiliki tradisi pertanian yang kuat dan erat kaitannya dengan alam.
-
Tupamahu
Tupamahu adalah marga yang umum ditemukan di Pulau Seram. Nama ini berasal dari kata “Tupa” yang berarti “pohon” atau “kayu” dan “Mahu” yang berarti “kuat” atau “kokoh.” Secara keseluruhan, Tupamahu dapat diartikan sebagai “pohon yang kuat” atau “keturunan dari orang yang kuat seperti pohon.” Marga Tupamahu sering dikaitkan dengan kekuatan fisik dan ketahanan mental.
-
Waas
Marga Waas adalah marga yang berasal dari Pulau Buru. Asal usul nama “Waas” masih belum jelas, tetapi beberapa sumber menyebutkan bahwa nama ini berkaitan dengan profesi atau keahlian tertentu di masa lalu. Marga Waas dikenal memiliki tradisi pelayaran dan perdagangan yang kuat. Anggota marga Waas seringkali berprofesi sebagai nelayan atau pedagang yang menjelajahi lautan.
-
Latumaellisa
Latumaellisa adalah marga yang berasal dari Pulau Ambon. Nama ini berasal dari gabungan kata “Latu” yang berarti “batu” atau “karang,” “Mae” yang berarti “air,” dan “Llisa” yang merupakan nama tempat. Secara harfiah, Latumaellisa dapat diartikan sebagai “batu di air Llisa” atau “keturunan dari tempat bernama Llisa yang berada di dekat air.” Marga Latumaellisa sering dikaitkan dengan wilayah pesisir dan kehidupan maritim.
-
Sahetapy
Sahetapy adalah marga yang berasal dari Pulau Saparua. Nama ini berasal dari kata “Saheta” yang berarti “raja” atau “pemimpin” dan “Py” yang merupakan akhiran yang sering digunakan dalam nama marga. Sahetapy dapat diartikan sebagai “keturunan raja” atau “keturunan pemimpin.” Marga Sahetapy seringkali dikaitkan dengan keluarga bangsawan atau tokoh-tokoh penting dalam sejarah Saparua.
Source: surnamelist.in
-
Pattinasarany
Pattinasarany adalah marga yang berasal dari Pulau Ambon. Nama ini berasal dari kata “Patti” yang berarti “janji” atau “sumpah” dan “Nasarany” yang merupakan nama tempat. Pattinasarany dapat diartikan sebagai “janji dari Nasarany” atau “keturunan dari tempat bernama Nasarany yang menjunjung tinggi janji.” Marga Pattinasarany seringkali dikaitkan dengan integritas dan kepercayaan.
-
Lewerissa: 9 Daftar Marga Di Maluku Dan Makna Di Balik Setiap Nama
Lewerissa adalah marga yang berasal dari Pulau Seram. Nama ini berasal dari kata “Lewe” yang berarti “hutan” atau “rimba” dan “Rissa” yang merupakan nama tempat. Lewerissa dapat diartikan sebagai “hutan Rissa” atau “keturunan dari tempat bernama Rissa yang berada di dekat hutan.” Marga Lewerissa seringkali dikaitkan dengan kehidupan pedalaman dan pengetahuan tentang alam.
Marga | Asal Pulau | Makna (Interpretasi) |
---|---|---|
Latuconsina | Ambon | Sepupumu (dari bahasa Portugis) |
Matulessy | Saparua | Mata dari Lessy/Keturunan dari Lessy |
Soumokil | Haruku | Tanah yang subur/Keturunan dari wilayah kaya tumbuhan |
Tupamahu | Seram | Pohon yang kuat/Keturunan dari orang yang kuat seperti pohon |
Waas | Buru | (Belum jelas, terkait profesi/keahlian) |
Latumaellisa | Ambon | Batu di air Llisa/Keturunan dari tempat bernama Llisa dekat air |
Sahetapy | Saparua | Keturunan raja/Keturunan pemimpin |
Pattinasarany | Ambon | Janji dari Nasarany/Keturunan dari Nasarany yang menjunjung tinggi janji |
Lewerissa | Seram | Hutan Rissa/Keturunan dari tempat bernama Rissa dekat hutan |
Penting untuk dicatat bahwa makna dari setiap marga dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Informasi di atas hanyalah sebagian kecil dari kekayaan budaya Maluku yang perlu terus dilestarikan dan dipelajari.
Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Maluku, khususnya mengenai sistem marga. Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa untuk berkunjung kembali untuk artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!

Source: myheritage.com