Cara Input Jumlah PPh yang Dipotong/Dipungut untuk Membuat SPT – Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Surat Pemberitahuan (SPT), wajib pajak (WP), jumlah PPh potong/pungut merupakan data penting dalam pelaporan pajak. WP memiliki kewajiban pelaporan. Pelaporan dilakukan melalui SPT. SPT berisi data PPh potong/pungut. Ketepatan input data PPh sangat penting.
Akurasi data menentukan kewajiban pajak WP. Sistem e-Filing DJP menyediakan sarana input data. Proses input data PPh tergolong mudah. Panduan ini menjelaskan cara input data PPh potong/pungut di SPT.
Cara Input Jumlah PPh yang Dipotong/Dipungut untuk Membuat SPT
Membuat SPT Tahunan memang sedikit rumit, terutama bagi pembayar pajak yang masih awam. Salah satu bagian yang seringkali membingungkan adalah memasukkan jumlah PPh yang telah dipotong atau dipungut sepanjang tahun pajak. Jumlah ini sangat penting karena akan memengaruhi besarnya pajak yang harus dibayar atau yang akan dikembalikan. Untungnya, proses input data ini sebenarnya cukup sederhana jika Anda mengikuti langkah-langkah yang benar.
Berikut penjelasan detailnya:
1. Persiapan Sebelum Input Data
Sebelum mulai mengisi SPT, pastikan Anda telah menyiapkan beberapa dokumen penting. Dokumen-dokumen ini akan memudahkan Anda dalam proses pengisian dan memastikan data yang diinput akurat. Berikut beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan:
- Bukti Potong PPh Pasal 21: Dokumen ini diberikan oleh pemberi kerja Anda dan berisi detail jumlah PPh Pasal 21 yang telah dipotong dari gaji Anda sepanjang tahun pajak.
- Bukti Potong PPh Pasal 22, 23, 25, dan 4(2): Jika Anda memiliki penghasilan lain selain gaji, seperti penghasilan dari usaha, jasa, atau investasi, Anda akan menerima bukti potong PPh Pasal 22, 23, 25, atau 4(2). Kumpulkan semua bukti potong ini.
- Bukti Pembayaran PPh: Jika Anda telah melakukan pembayaran PPh secara langsung, pastikan Anda menyimpan bukti pembayarannya sebagai referensi.
- NPWP: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Anda sangat penting untuk mengakses sistem e-Filing DJP.
Setelah semua dokumen terkumpul dan siap, Anda dapat mulai proses input data PPh potong/pungut ke dalam SPT Anda melalui sistem e-Filing DJP.
2. Akses Sistem e-Filing DJP dan Login
Langkah pertama adalah mengakses situs web resmi DJP dan masuk ke sistem e-Filing. Pastikan Anda menggunakan browser yang kompatibel dan koneksi internet yang stabil. Setelah berhasil login, Anda akan diarahkan ke dashboard akun e-Filing Anda.

Source: klikpajak.id
3. Memilih Jenis SPT dan Tahun Pajak
Pada dashboard, pilih jenis SPT yang akan Anda buat. Dalam kasus ini, Anda akan memilih SPT Tahunan 1770 atau jenis SPT lainnya yang sesuai dengan status dan jenis penghasilan Anda. Kemudian, tentukan tahun pajak yang akan dilaporkan.
4. Menu Input Data PPh Potong/Pungut
Setelah memilih jenis SPT dan tahun pajak, cari menu atau formulir yang berkaitan dengan input data PPh potong/pungut. Menu ini biasanya diberi label yang jelas, seperti “PPh Pasal 21,” “PPh Pasal 22,” “PPh Pasal 23,” “PPh Pasal 25,” atau “PPh Pasal 4(2).” Lokasi menu ini mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis SPT yang Anda gunakan.
5. Mengisi Formulir Input Data, Cara Input Jumlah PPh yang Dipotong/Dipungut untuk Membuat SPT
Pada formulir input data, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa informasi penting. Informasi ini biasanya meliputi:
Informasi | Penjelasan |
---|---|
Nomor Bukti Potong | Nomor unik yang tertera pada bukti potong PPh Anda. |
Nama Pemotong Pajak | Nama perusahaan atau instansi yang memotong pajak Anda. |
Jumlah PPh yang Dipotong/Dipungut | Jumlah PPh yang telah dipotong atau dipungut dari penghasilan Anda. Pastikan Anda memasukkan angka yang tepat sesuai dengan bukti potong. |
Tanggal Pemotongan/Pemungutan | Tanggal ketika pajak dipotong atau dipungut dari penghasilan Anda. |
Jenis Pajak | Pasal pajak yang berlaku (misalnya, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 25, atau Pasal 4(2)). |
Isi setiap kolom dengan data yang akurat dan sesuai dengan bukti potong Anda. Periksa kembali semua data sebelum menyimpan untuk menghindari kesalahan.
6. Verifikasi dan Submit
Setelah mengisi semua data, verifikasi kembali seluruh informasi yang telah Anda input. Pastikan semua data sudah benar dan sesuai dengan bukti potong. Jika sudah yakin, submit formulir untuk menyimpan data. Sistem e-Filing akan memproses data yang Anda masukkan.

Source: mykg.id
Setelah proses input data selesai, Anda dapat melanjutkan pengisian bagian lain dari SPT Anda. Ingatlah untuk menyimpan kemajuan Anda secara berkala untuk menghindari kehilangan data.
Semoga panduan ini membantu Anda dalam menginput jumlah PPh yang dipotong/dipungut untuk membuat SPT. Jangan ragu untuk mengunjungi situs web resmi DJP atau menghubungi petugas pajak jika Anda mengalami kesulitan atau membutuhkan bantuan lebih lanjut.
Nah, segitu dulu ya penjelasannya. Semoga artikel ini membantu Anda dalam menyelesaikan kewajiban perpajakan. Terima kasih sudah membaca sampai selesai, dan sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya! Jangan sungkan untuk kembali berkunjung dan membaca artikel-artikel bermanfaat lainnya di sini.

Source: co.id
Responses (0 )