Table of Contents

Cara Menghitung Ransum Pakan Kambing dengan Tepat – Peternak kambing melakukan perhitungan ransum pakan dengan tujuan memenuhi kebutuhan nutrisi ternak. Nutrisi memadai menghasilkan pertumbuhan optimal dan produksi yang baik. Ransum pakan tepat melibatkan penentuan komposisi bahan pakan secara cermat. Bahan pakan terdiri dari hijauan, konsentrat, dan suplemen. Kebutuhan nutrisi kambing bervariasi berdasarkan umur, bobot badan, dan status fisiologis.

Cara Menghitung Ransum Pakan Kambing dengan Tepat

Menyusun ransum pakan kambing yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam beternak. Ransum yang seimbang akan memastikan kambing mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan, produksi, dan kesehatan. Berikut adalah langkah-langkah detail dalam menghitung ransum pakan kambing:

1. Menentukan Kebutuhan Nutrisi Kambing

Langkah pertama adalah menentukan kebutuhan nutrisi kambing. Kebutuhan ini bervariasi tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

  • Umur: Kambing muda yang sedang tumbuh membutuhkan nutrisi lebih banyak dibandingkan kambing dewasa.
  • Bobot Badan: Kambing dengan bobot badan lebih besar membutuhkan pakan lebih banyak.
  • Status Fisiologis: Kambing bunting atau menyusui membutuhkan nutrisi ekstra untuk mendukung pertumbuhan janin atau produksi susu.
  • Tujuan Pemeliharaan: Kambing yang dipelihara untuk produksi daging membutuhkan ransum yang berbeda dengan kambing yang dipelihara untuk produksi susu.

Kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Energi (TDN): Total Digestible Nutrients, atau total zat makanan yang dapat dicerna.
  • Protein Kasar (PK): Protein yang terkandung dalam pakan.
  • Serat Kasar (SK): Serat yang terkandung dalam pakan, penting untuk kesehatan pencernaan.
  • Mineral: Kalsium (Ca), Fosfor (P), dan mineral lainnya.
  • Vitamin: Vitamin A, D, E, dan vitamin lainnya.

Informasi mengenai kebutuhan nutrisi kambing dapat diperoleh dari tabel kebutuhan nutrisi ternak ruminansia yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian atau universitas. Contohnya, Anda dapat merujuk pada publikasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) atau Fakultas Peternakan di berbagai universitas.

2. Mengidentifikasi dan Menganalisis Bahan Pakan

Setelah mengetahui kebutuhan nutrisi kambing, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan menganalisis bahan pakan yang tersedia. Bahan pakan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

  • Hijauan: Sumber serat utama, seperti rumput lapangan, rumput gajah, daun lamtoro, atau leguminosa lainnya.
  • Konsentrat: Sumber energi dan protein tambahan, seperti dedak padi, jagung giling, bungkil kedelai, atau pollard.

Penting untuk mengetahui kandungan nutrisi dari setiap bahan pakan. Informasi ini biasanya tersedia pada label kemasan konsentrat atau dapat diperoleh melalui analisis laboratorium. Analisis laboratorium akan memberikan data yang lebih akurat mengenai kandungan nutrisi bahan pakan yang Anda gunakan. Namun, jika analisis laboratorium tidak memungkinkan, Anda dapat menggunakan data kandungan nutrisi bahan pakan dari tabel komposisi pakan ternak.

Berikut adalah contoh kandungan nutrisi beberapa bahan pakan:

Bahan Pakan TDN (%) PK (%) SK (%)
Rumput Gajah 55-60 8-10 30-35
Daun Lamtoro 60-65 20-25 15-20
Dedak Padi 65-70 12-14 10-12
Jagung Giling 80-85 8-10 2-3

3. Menghitung Kebutuhan Pakan Harian

Setelah mengetahui kebutuhan nutrisi dan kandungan nutrisi bahan pakan, Anda dapat mulai menghitung kebutuhan pakan harian kambing. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah metode coba-coba (trial and error) atau menggunakan perangkat lunak (software) formulasi ransum.

Metode Coba-Coba (Trial and Error):

Cara Menghitung Ransum Pakan Kambing dengan Tepat

Source: slideserve.com

Metode ini dilakukan dengan mencoba berbagai kombinasi bahan pakan hingga diperoleh ransum yang memenuhi kebutuhan nutrisi kambing. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Tentukan proporsi hijauan dan konsentrat. Sebagai contoh, tentukan bahwa ransum terdiri dari 60% hijauan dan 40% konsentrat.
  2. Pilih jenis hijauan dan konsentrat yang akan digunakan. Misalnya, rumput gajah sebagai hijauan dan dedak padi serta jagung giling sebagai konsentrat.
  3. Hitung jumlah masing-masing bahan pakan. Misalkan kebutuhan pakan kambing adalah 3 kg per hari. Maka, kambing akan mendapatkan 1.8 kg rumput gajah (60% x 3 kg) dan 1.2 kg konsentrat (40% x 3 kg).
  4. Tentukan proporsi dedak padi dan jagung giling dalam konsentrat. Misalnya, 60% dedak padi dan 40% jagung giling. Maka, kambing akan mendapatkan 0.72 kg dedak padi (60% x 1.2 kg) dan 0.48 kg jagung giling (40% x 1.2 kg).
  5. Hitung kandungan nutrisi ransum. Hitung total TDN, PK, dan SK dari ransum yang telah diformulasikan.
  6. Bandingkan kandungan nutrisi ransum dengan kebutuhan nutrisi kambing. Jika kandungan nutrisi ransum belum memenuhi kebutuhan, ubah proporsi bahan pakan hingga diperoleh ransum yang seimbang.

Contoh Perhitungan:

Misalkan kebutuhan nutrisi kambing dengan bobot badan 30 kg adalah:

  • TDN: 65%
  • PK: 12%

Ransum yang diformulasikan terdiri dari:

Cara Menghitung Ransum Pakan Kambing dengan Tepat

Source: gpfindia.in

  • Rumput Gajah: 1.8 kg (TDN 58%, PK 9%)
  • Dedak Padi: 0.72 kg (TDN 68%, PK 13%)
  • Jagung Giling: 0.48 kg (TDN 83%, PK 9%)

Perhitungan kandungan nutrisi ransum:

  • TDN: (1.8 kg x 58%) + (0.72 kg x 68%) + (0.48 kg x 83%) / 3 kg = 64.72%
  • PK: (1.8 kg x 9%) + (0.72 kg x 13%) + (0.48 kg x 9%) / 3 kg = 9.96%

Dalam contoh ini, kandungan TDN ransum sudah mendekati kebutuhan (64.72% vs 65%), namun kandungan PK masih kurang (9.96% vs 12%). Oleh karena itu, proporsi dedak padi perlu ditingkatkan atau ditambahkan sumber protein lain seperti bungkil kedelai.

Menggunakan Perangkat Lunak (Software) Formulasi Ransum:

Terdapat berbagai perangkat lunak yang dapat membantu dalam formulasi ransum. Perangkat lunak ini biasanya dilengkapi dengan database kandungan nutrisi bahan pakan dan algoritma optimasi yang dapat menghasilkan ransum yang paling efisien dan ekonomis. Penggunaan perangkat lunak akan mempermudah dan mempercepat proses formulasi ransum, terutama untuk peternakan dengan skala besar.

4. Evaluasi dan Koreksi Ransum, Cara Menghitung Ransum Pakan Kambing dengan Tepat

Setelah ransum diformulasikan, penting untuk melakukan evaluasi dan koreksi secara berkala. Evaluasi dapat dilakukan dengan mengamati kondisi fisik kambing, seperti pertumbuhan, produksi, dan kesehatan. Jika terdapat masalah, ransum perlu dikoreksi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kambing.

Beberapa indikator yang perlu diperhatikan dalam evaluasi ransum:

  • Pertumbuhan: Kambing muda seharusnya mengalami pertumbuhan yang optimal.
  • Produksi: Kambing betina seharusnya menghasilkan susu yang cukup.
  • Kesehatan: Kambing seharusnya sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
  • Kondisi Feses: Feses kambing seharusnya tidak terlalu keras atau terlalu lembek.

Jika ditemukan masalah, lakukan penyesuaian pada ransum. Misalnya, jika kambing kurus, tambahkan konsentrat atau bahan pakan yang kaya energi. Jika feses terlalu lembek, kurangi pemberian hijauan segar dan tambahkan hijauan kering atau bahan pakan yang mengandung serat tinggi.

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan nutrisi kambing dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, evaluasi dan koreksi ransum perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan kambing selalu mendapatkan nutrisi yang cukup.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung ransum pakan kambing dengan tepat dan memastikan kambing Anda mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan, produksi, dan kesehatan yang optimal.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam beternak kambing. Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Jangan ragu untuk berkunjung kembali lain waktu, ya! Kami akan terus menyajikan informasi menarik dan bermanfaat seputar dunia peternakan. Sampai jumpa!