Contoh Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak dan Batuan Metamorf Lainnya – Proses metamorfisme, perubahan batuan akibat tekanan dan suhu tinggi, menghasilkan beragam jenis batuan metamorf. Batuan asal, seperti batuan beku dan batuan sedimen, mengalami transformasi signifikan. Tekanan dan suhu ekstrem berperan penting dalam proses ini. Gas-gas volatil, terutama dari aktivitas magmatik, juga ikut memengaruhi. Pneumatolitis kontak merupakan salah satu jenis metamorfisme yang dipengaruhi gas volatil.
Source: earthathome.org
Hasilnya, batuan metamorf pneumatolitis kontak terbentuk. Berbagai contoh batuan metamorf, termasuk yang terbentuk melalui pneumatolitis kontak dan proses metamorfisme lainnya, akan dibahas lebih lanjut.
Contoh Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak dan Batuan Metamorf Lainnya
Metamorfisme kontak, atau metamorfisme termal, terjadi ketika batuan di sekitar tubuh magma panas mengalami perubahan mineralogi dan tekstur akibat panas yang dipancarkan oleh magma tersebut. Pneumatolitis kontak merupakan subtipe metamorfisme kontak yang melibatkan interaksi antara batuan dengan gas-gas volatil yang dilepaskan oleh magma. Gas-gas ini, yang kaya akan unsur-unsur seperti boron, fluorin, dan klorin, bereaksi dengan mineral di batuan sekitarnya, membentuk mineral-mineral baru yang khas.
Salah satu contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak yang umum adalah greisen. Greisen terbentuk dari alterasi granitik oleh gas-gas volatil yang kaya akan fluorin dan boron. Mineral-mineral utama penyusun greisen adalah kuarsa, muskovit, dan topaz. Kehadiran mineral-mineral ini merupakan indikasi kuat proses pneumatolitis kontak. Warna greisen bervariasi, dari putih hingga abu-abu, tergantung pada komposisi mineralnya.
Selain greisen, turmalin skarn juga merupakan contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak. Skarn sendiri merupakan batuan metamorf kontak yang terbentuk dari reaksi antara batuan karbonat (seperti batu gamping) dengan magma. Namun, kehadiran turmalin dalam skarn menunjukkan adanya pengaruh gas-gas volatil dari magma, yang menandakan proses pneumatolitis kontak. Turmalin, mineral borosilikat, memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, hijau, hingga merah muda, tergantung pada komposisi kimianya.
Berbeda dengan batuan metamorf pneumatolitis kontak yang terbentuk melalui interaksi dengan gas volatil, beberapa batuan metamorf lainnya terbentuk melalui proses metamorfisme regional. Metamorfisme regional terjadi pada skala yang lebih besar, biasanya terkait dengan proses tektonik seperti pembentukan pegunungan. Tekanan dan suhu yang tinggi secara merata akan mengubah batuan secara signifikan.
Jenis Batuan Metamorf Lainnya, Contoh Batuan Metamorf Pneumatolitis Kontak dan Batuan Metamorf Lainnya
- Sekis: Sekis merupakan batuan metamorf yang memiliki tekstur foliasi, artinya mineral-mineral penyusunnya tersusun sejajar membentuk lapisan-lapisan. Sekis terbentuk dari metamorfisme regional batuan sedimen seperti serpih atau batuan beku yang kaya akan mineral lempung. Mineral-mineral utama penyusun sekis antara lain mika, kuarsa, dan feldspar.
- Gneiss: Gneiss juga memiliki tekstur foliasi, namun dengan segregasi mineral yang lebih kasar dibandingkan sekis. Gneiss terbentuk dari metamorfisme regional batuan beku atau batuan sedimen yang kaya akan mineral feldspar dan kuarsa. Teksturnya yang berlapis-lapis terlihat jelas, dengan mineral-mineral yang tersusun dalam band-band.
- Marmer: Marmer merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari metamorfisme batu gamping atau dolomit. Teksturnya umumnya masif, tanpa foliasi, dan tersusun dari kalsit atau dolomit yang rekristalisasi. Warna marmer bervariasi, tergantung pada kemurnian dan adanya mineral-mineral pengotor.
- Kuarsit: Kuarsit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari metamorfisme batupasir. Teksturnya masif dan keras, tersusun hampir seluruhnya dari kuarsa. Warna kuarsit biasanya putih atau abu-abu, namun dapat bervariasi tergantung pada adanya mineral-mineral pengotor.
Tabel berikut merangkum perbedaan karakteristik beberapa jenis batuan metamorf yang telah dibahas:
Jenis Batuan Metamorf | Proses Pembentukan | Tekstur | Mineral Utama |
---|---|---|---|
Greisen | Pneumatolitis Kontak | Masif | Kuarsa, Muskovit, Topaz |
Turmalin Skarn | Pneumatolitis Kontak | Masif | Kalsit, Piroksen, Turmalin |
Sekis | Metamorfisme Regional | Foliasi | Mika, Kuarsa, Feldspar |
Gneiss | Metamorfisme Regional | Foliasi, Segregasi Mineral Kasar | Feldspar, Kuarsa, Mika |
Marmer | Metamorfisme Regional | Masif | Kalsit, Dolomit |
Kuarsit | Metamorfisme Regional | Masif | Kuarsa |
Memahami berbagai jenis batuan metamorf, termasuk yang terbentuk melalui pneumatolitis kontak dan proses metamorfisme lainnya, sangat penting dalam mempelajari sejarah geologi suatu daerah. Karakteristik mineral dan tekstur batuan metamorf memberikan informasi berharga tentang kondisi tekanan dan suhu yang terjadi selama proses metamorfisme.
Nah, sekian pembahasan kita kali ini tentang berbagai jenis batuan metamorf. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya! Jangan lupa untuk terus mengunjungi situs kami untuk mendapatkan informasi geologi terkini dan artikel-artikel menarik lainnya ya!
Responses (0 )