Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

Contoh Mobilitas Sosial Turun Naik Keseharian

Contoh mobilitas sosial turun dan naik dalam keseharian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan tren mobilitas sosial. Data tersebut merefleksikan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia. Tingkat pendidikan menjadi faktor penentu signifikan dalam mobilitas sosial. Mobilitas Sosial: Naik dan Turun dalam Kehidupan Sehari-hari: Contoh Mobilitas Sosial Turun Dan Naik […]

0
2
Contoh Mobilitas Sosial Turun Naik Keseharian

Contoh mobilitas sosial turun dan naik dalam keseharian – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan tren mobilitas sosial. Data tersebut merefleksikan dinamika kehidupan masyarakat Indonesia. Tingkat pendidikan menjadi faktor penentu signifikan dalam mobilitas sosial.

Mobilitas Sosial: Naik dan Turun dalam Kehidupan Sehari-hari: Contoh Mobilitas Sosial Turun Dan Naik Dalam Keseharian

Contoh mobilitas sosial turun dan naik dalam keseharian

Mobilitas sosial, pergerakan individu atau kelompok dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya, merupakan fenomena yang dinamis dan terus terjadi dalam masyarakat. Perubahan status sosial ini bisa berupa mobilitas vertikal (naik atau turun) maupun horizontal (perubahan posisi tanpa perubahan status). Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan contoh-contoh nyata dari kedua jenis mobilitas ini. Artikel ini akan membahas beberapa contoh mobilitas sosial naik dan turun yang mudah kita temui.

Contoh Mobilitas Sosial Naik

Contoh mobilitas sosial turun dan naik dalam keseharian

Mobilitas sosial naik mengacu pada peningkatan status sosial seseorang atau kelompok. Peningkatan ini bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga prestise sosial. Berikut beberapa contohnya:

  • Kenaikan Pendapatan: Seorang pedagang kaki lima yang gigih dan tekun berjualan akhirnya mampu membuka toko sendiri, bahkan membuka cabang. Peningkatan pendapatannya secara signifikan mengantarkannya ke kelas sosial yang lebih tinggi. Ini merupakan contoh mobilitas sosial vertikal ke atas yang didorong oleh kerja keras dan keberuntungan.
  • Peningkatan Pendidikan: Seorang anak petani yang berprestasi di sekolah berhasil mendapatkan beasiswa kuliah di universitas ternama. Setelah lulus, ia mendapatkan pekerjaan yang bagus dan memiliki penghasilan yang lebih tinggi. Pendidikan menjadi tangga untuk meraih mobilitas sosial yang lebih baik.
  • Perubahan Pekerjaan: Seorang karyawan di perusahaan kecil yang rajin dan memiliki kemampuan yang baik akhirnya dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi dengan gaji yang lebih besar. Perubahan pekerjaan ini menandai peningkatan status sosialnya.
  • Pernikahan: Pernikahan dengan seseorang yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih tinggi dapat meningkatkan status sosial seseorang. Contohnya, seorang wanita dari keluarga sederhana menikah dengan seorang pengusaha sukses. Pernikahan ini bisa memberikan akses ke sumber daya dan jaringan sosial yang lebih luas.
  • Warisan: Meskipun bukan usaha sendiri, warisan kekayaan dari orang tua atau keluarga dapat mendorong mobilitas sosial ke atas secara signifikan. Seseorang yang mewarisi bisnis keluarga yang sukses secara otomatis naik kelas sosialnya.

Contoh Mobilitas Sosial Turun

Sebaliknya, mobilitas sosial turun menandai penurunan status sosial seseorang atau kelompok. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari kehilangan pekerjaan hingga bencana alam.

  • Kehilangan Pekerjaan: Seorang manajer perusahaan besar yang di PHK karena efisiensi perusahaan akan mengalami penurunan pendapatan dan status sosial. Kehilangan pekerjaan ini bisa berdampak signifikan pada kualitas hidupnya dan posisinya dalam hierarki sosial.
  • Kesehatan: Penyakit kronis yang membutuhkan biaya pengobatan besar dapat menyebabkan penurunan status sosial, terutama jika seseorang harus menjual aset untuk membiayai pengobatan. Biaya kesehatan yang tinggi dapat menguras tabungan dan menurunkan taraf hidup.
  • Bencana Alam: Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau tsunami dapat menyebabkan kerugian materiil yang signifikan, mengakibatkan penurunan status sosial bagi korban yang kehilangan rumah dan harta benda.
  • Krisis Ekonomi: Krisis ekonomi yang melanda suatu negara dapat mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan mengalami penurunan status sosial. Inflasi yang tinggi dan ketidakstabilan ekonomi dapat menghancurkan usaha kecil dan menengah, mengakibatkan penurunan pendapatan dan kualitas hidup.
  • Ketergantungan Narkoba/Miras: Penyalahgunaan narkoba atau minuman keras dapat menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan, keluarga, dan aset, sehingga mengalami penurunan status sosial yang drastis.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, baik faktor struktural maupun faktor individual. Faktor struktural meliputi kondisi ekonomi, sistem politik, dan sistem pendidikan suatu negara. Sementara itu, faktor individual meliputi pendidikan, keterampilan, kepribadian, dan jaringan sosial seseorang.

Faktor Penjelasan Contoh
Pendidikan Tingkat pendidikan yang tinggi umumnya membuka peluang kerja yang lebih baik dan penghasilan yang lebih tinggi. Seseorang dengan gelar doktor memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi dibandingkan dengan seseorang yang hanya lulusan SMA.
Keterampilan Keterampilan khusus dan kemampuan yang langka dapat meningkatkan daya saing seseorang di pasar kerja. Seorang programmer dengan keahlian di bidang AI memiliki peluang kerja yang lebih baik dan gaji yang lebih tinggi.
Jaringan Sosial Jaringan sosial yang luas dapat membantu seseorang mendapatkan informasi dan peluang yang lebih baik. Seseorang dengan banyak koneksi bisnis memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi.
Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi suatu negara berpengaruh pada peluang kerja dan pendapatan masyarakat. Dalam kondisi ekonomi yang baik, peluang kerja lebih banyak dan pendapatan masyarakat cenderung lebih tinggi.
Sistem Politik Sistem politik yang adil dan demokratis dapat menciptakan kesempatan yang lebih merata bagi semua warga negara. Suatu negara dengan sistem politik yang korup akan membatasi peluang mobilitas sosial bagi sebagian besar masyarakat.

Memahami mobilitas sosial sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat merancang kebijakan dan program yang tepat untuk mendukung mobilitas sosial ke atas dan mengurangi kesenjangan sosial.

Nah, itulah beberapa contoh mobilitas sosial naik dan turun yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya!

J
WRITTEN BY

Jacky Setyawan

Responses (0 )