Table of Contents

Contoh Proposal PKM yang Bisa Dijadikan Referensi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa. Mahasiswa menghasilkan karya inovatif melalui PKM. Proposal PKM menjadi syarat utama. Referensi proposal PKM berkualitas membantu mahasiswa.

Contoh Proposal PKM yang Bisa Dijadikan Referensi

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah ajang bergengsi bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. PKM memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif, serta mengaplikasikannya dalam berbagai bidang. Keberhasilan dalam PKM tidak hanya meningkatkan prestasi akademik, tetapi juga memberikan pengalaman berharga dalam hal kerjasama tim, problem solving, dan kemampuan berkomunikasi. Salah satu kunci keberhasilan dalam PKM adalah penyusunan proposal yang baik dan meyakinkan.

Artikel ini akan membahas contoh proposal PKM yang bisa dijadikan referensi, serta memberikan panduan lengkap dalam menyusun proposal PKM yang berkualitas.

Jenis-Jenis PKM

Sebelum membahas contoh proposal, penting untuk memahami berbagai jenis PKM yang ada. Setiap jenis PKM memiliki fokus dan karakteristik yang berbeda, sehingga proposal yang disusun harus disesuaikan dengan jenis PKM yang dipilih. Berikut adalah beberapa jenis PKM yang umum:

  • PKM-RE (Riset Eksakta): Fokus pada penelitian ilmiah di bidang sains dan teknologi.
  • PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora): Fokus pada penelitian ilmiah di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan humaniora.
  • PKM-K (Kewirausahaan): Fokus pada pengembangan ide bisnis yang inovatif dan memiliki potensi pasar.
  • PKM-PM (Pengabdian Masyarakat): Fokus pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan solusi atas permasalahan yang ada.
  • PKM-PI (Penerapan IPTEK): Fokus pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan masalah atau meningkatkan efisiensi.
  • PKM-KC (Karsa Cipta): Fokus pada menciptakan karya inovatif yang bersifat fungsional dan bermanfaat.
  • PKM-KI (Karya Inovatif): Fokus pada menciptakan atau mengembangkan karya inovatif yang memiliki nilai komersial atau sosial yang tinggi.

Struktur Proposal PKM

Secara umum, struktur proposal PKM terdiri dari beberapa bagian penting. Memahami struktur ini akan membantu dalam menyusun proposal yang sistematis dan mudah dipahami oleh reviewer. Berikut adalah struktur proposal PKM yang umum:

  1. Halaman Judul: Mencantumkan judul PKM, jenis PKM, nama-nama anggota tim, nama perguruan tinggi, dan tahun pengajuan.
  2. Lembar Pengesahan: Berisi tanda tangan ketua tim, dosen pembimbing, dan pimpinan perguruan tinggi.
  3. Daftar Isi: Memudahkan pembaca untuk menemukan informasi yang dicari.
  4. Abstrak: Ringkasan singkat mengenai latar belakang, tujuan, metode, dan hasil yang diharapkan dari PKM.
  5. BAB I: Pendahuluan: Menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan PKM, dan manfaat PKM.
  6. BAB II: Tinjauan Pustaka: Menguraikan teori-teori dan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik PKM.
  7. BAB III: Metode Penelitian (untuk PKM-RE dan PKM-RSH) atau Metode Pelaksanaan (untuk PKM lainnya): Menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan PKM.
  8. BAB IV: Biaya dan Jadwal Kegiatan: Menyajikan rincian biaya yang dibutuhkan dan jadwal pelaksanaan kegiatan PKM.
  9. Daftar Pustaka: Mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam penyusunan proposal.
  10. Lampiran: Berisi dokumen-dokumen pendukung, seperti biodata anggota tim, surat pernyataan, dan lain-lain.

Contoh Proposal PKM yang Bisa Dijadikan Referensi

Berikut adalah contoh-contoh proposal PKM dari berbagai jenis yang bisa dijadikan referensi. Penting untuk diingat bahwa contoh-contoh ini hanya bersifat ilustratif dan perlu disesuaikan dengan ide dan topik PKM yang Anda pilih.

Contoh 1: PKM-RE (Riset Eksakta)

Judul: Pengaruh Ekstrak Daun Kelor ( Moringa oleifera) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kelor terhadap pertumbuhan bakteri E. coli. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan variasi konsentrasi ekstrak daun kelor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor memiliki potensi sebagai antibakteri alami terhadap E. coli.

Pendahuluan: Bakteri E. coli merupakan salah satu penyebab utama infeksi saluran pencernaan. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi bakteri. Daun kelor memiliki kandungan senyawa antibakteri yang berpotensi sebagai alternatif pengganti antibiotik.

Tinjauan Pustaka: Menguraikan penelitian-penelitian sebelumnya mengenai kandungan senyawa antibakteri dalam daun kelor dan efektivitasnya terhadap berbagai jenis bakteri.

Metode Penelitian: Menjelaskan metode ekstraksi daun kelor, pembuatan media bakteri, penentuan konsentrasi ekstrak, dan pengujian aktivitas antibakteri.

Biaya dan Jadwal Kegiatan: Merinci biaya yang dibutuhkan untuk pembelian bahan-bahan penelitian, alat-alat laboratorium, dan biaya operasional lainnya. Jadwal kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan penelitian, analisis data, dan penyusunan laporan.

Contoh 2: PKM-K (Kewirausahaan)

Judul: “Kriya Nusantara”: Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Berbasis Budaya Lokal

Abstrak: Usaha “Kriya Nusantara” bergerak di bidang produksi dan penjualan kerajinan tangan yang mengangkat budaya lokal. Produk yang dihasilkan meliputi batik, tenun, ukiran kayu, dan anyaman bambu. Usaha ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Pendahuluan: Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Kerajinan tangan merupakan salah satu bentuk ekspresi budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Usaha “Kriya Nusantara” hadir untuk memanfaatkan potensi ini dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Tinjauan Pustaka: Menguraikan potensi pasar kerajinan tangan, tren konsumen, dan strategi pemasaran yang efektif.

Metode Pelaksanaan: Menjelaskan proses produksi kerajinan tangan, strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, dan pengembangan sumber daya manusia.

Biaya dan Jadwal Kegiatan: Merinci biaya yang dibutuhkan untuk pembelian bahan baku, peralatan produksi, biaya pemasaran, dan biaya operasional lainnya. Jadwal kegiatan meliputi persiapan, produksi, pemasaran, dan evaluasi.

Contoh 3: PKM-PM (Pengabdian Masyarakat)

Judul: Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Desa Sukamakmur

Abstrak: Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Sukamakmur mengenai pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Contoh Proposal PKM yang Bisa Dijadikan Referensi

Source: yumpu.com

Pendahuluan: Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat merusak lingkungan dan menurunkan kualitas tanah. Limbah rumah tangga memiliki potensi sebagai bahan baku pupuk organik. Pelatihan pembuatan pupuk organik dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Tinjauan Pustaka: Menguraikan manfaat pupuk organik, jenis-jenis limbah rumah tangga yang dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk organik, dan teknik pembuatan pupuk organik yang efektif.

Metode Pelaksanaan: Menjelaskan metode penyuluhan, demonstrasi, dan praktik langsung pembuatan pupuk organik.

Biaya dan Jadwal Kegiatan: Merinci biaya yang dibutuhkan untuk pembelian bahan-bahan pelatihan, peralatan demonstrasi, dan biaya transportasi. Jadwal kegiatan meliputi persiapan, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi.

Tips Menyusun Proposal PKM yang Berkualitas, Contoh Proposal PKM yang Bisa Dijadikan Referensi

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menyusun proposal PKM yang berkualitas:

  • Pilih topik yang relevan dan menarik: Topik yang dipilih sebaiknya sesuai dengan minat dan keahlian Anda, serta memiliki potensi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.
  • Lakukan riset yang mendalam: Pastikan Anda memiliki pemahaman yang mendalam mengenai topik yang Anda pilih. Lakukan riset yang komprehensif untuk mengumpulkan informasi yang relevan.
  • Susun proposal secara sistematis: Ikuti struktur proposal PKM yang telah ditetapkan. Pastikan setiap bagian proposal terisi dengan lengkap dan jelas.
  • Gunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami: Hindari penggunaan jargon atau istilah-istilah teknis yang sulit dipahami oleh reviewer.
  • Periksa kembali proposal sebelum disubmit: Pastikan tidak ada kesalahan tata bahasa atau kesalahan penulisan lainnya. Minta bantuan teman atau dosen pembimbing untuk membaca dan memberikan masukan terhadap proposal Anda.
  • Konsultasikan dengan dosen pembimbing: Dosen pembimbing memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam PKM. Manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan bimbingan dan arahan dalam menyusun proposal.
Aspek Tips
Judul Singkat, menarik, dan menggambarkan isi proposal
Abstrak Ringkas, padat, dan mencakup poin-poin penting
Pendahuluan Menjelaskan latar belakang masalah dan tujuan PKM
Tinjauan Pustaka Relevan, komprehensif, dan mendukung argumen
Metode Jelas, rinci, dan dapat dipertanggungjawabkan
Biaya dan Jadwal Realistis, terperinci, dan sesuai dengan kegiatan

Dengan memahami struktur proposal PKM, mempelajari contoh-contoh proposal yang baik, dan mengikuti tips-tips di atas, Anda akan memiliki peluang yang lebih besar untuk menyusun proposal PKM yang berkualitas dan lolos seleksi.