DBD Menular atau Tidak? Ini Penjelasannya – Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian serius masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat peningkatan kasus DBD signifikan. Kasus DBD meningkat seiring musim hujan. Nyamuk
-Aedes aegypti* menjadi vektor utama penularan DBD. Penularan DBD menimbulkan kekhawatiran masyarakat luas.

Source: lalpathlabs.com
DBD Menular atau Tidak? Ini Penjelasannya
Pertanyaan mengenai apakah Demam Berdarah Dengue (DBD) menular atau tidak adalah pertanyaan yang sering diajukan. Jawabannya adalah: DBD tidak menular secara langsung dari orang ke orang. Penularan DBD memerlukan perantara, yaitu nyamuk
-Aedes aegypti* betina. Nyamuk ini bertindak sebagai vektor, membawa virus Dengue dari satu orang ke orang lain.
Bagaimana Proses Penularan DBD Terjadi?, DBD Menular atau Tidak? Ini Penjelasannya
Proses penularan DBD terjadi melalui beberapa tahapan:

Source: lybrate.com
- Nyamuk
Aedes aegypti* Menggigit Orang yang Terinfeksi
Source: slidesharecdn.com
NyamukAedes aegypti* betina menggigit seseorang yang sedang menderita DBD. Saat menggigit, nyamuk tersebut menghisap darah yang mengandung virus Dengue.
- Virus Dengue Berkembang Biak di Dalam Tubuh Nyamuk: Virus Dengue yang masuk ke dalam tubuh nyamuk akan mengalami masa inkubasi dan berkembang biak. Masa inkubasi ini biasanya berlangsung selama 8-12 hari.
- Nyamuk Menjadi Infektif: Setelah masa inkubasi selesai, nyamuk tersebut menjadi infektif, artinya ia mampu menularkan virus Dengue ke orang lain.
- Nyamuk Menggigit Orang Sehat: Nyamuk infektif menggigit orang yang sehat. Saat menggigit, nyamuk tersebut menyuntikkan air liurnya ke dalam tubuh orang tersebut. Air liur ini mengandung virus Dengue.
- Orang Sehat Terinfeksi: Virus Dengue masuk ke dalam tubuh orang sehat dan mulai berkembang biak. Orang tersebut kemudian akan mengalami gejala DBD setelah masa inkubasi selama 4-10 hari.
Mengapa DBD Tidak Menular Langsung?
DBD tidak menular langsung karena virus Dengue tidak dapat bertahan hidup lama di luar tubuh manusia atau nyamuk. Virus ini membutuhkan lingkungan yang spesifik untuk berkembang biak dan menular, yaitu di dalam tubuh nyamuk
-Aedes aegypti*. Oleh karena itu, kontak fisik dengan penderita DBD, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berbagi makanan dan minuman, tidak akan menyebabkan penularan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penularan DBD
Meskipun DBD tidak menular langsung, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko penularan DBD di suatu wilayah:
- Populasi Nyamuk
-Aedes aegypti*: Semakin tinggi populasi nyamuk
-Aedes aegypti* di suatu wilayah, semakin tinggi pula risiko penularan DBD. - Kepadatan Penduduk: Wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi cenderung memiliki risiko penularan DBD yang lebih tinggi karena memudahkan nyamuk untuk menemukan mangsa.
- Kondisi Lingkungan: Lingkungan yang kotor dan banyak genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk
-Aedes aegypti* untuk berkembang biak. - Perilaku Masyarakat: Perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan dan tidak membersihkan tempat penampungan air, dapat meningkatkan risiko penularan DBD.
- Imunitas Masyarakat: Tingkat imunitas masyarakat terhadap virus Dengue juga mempengaruhi risiko penularan DBD. Orang yang pernah terinfeksi virus Dengue sebelumnya akan memiliki kekebalan terhadap serotipe virus yang sama.
Bagaimana Mencegah Penularan DBD?
Mencegah penularan DBD adalah tanggung jawab kita bersama. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan DBD:
- Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN): PSN adalah upaya untuk memberantas tempat perkembangbiakan nyamuk
Aedes aegypti*. PSN dapat dilakukan dengan cara 3M Plus
- Menguras: Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi, ember, dan vas bunga.
- Menutup: Menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur.
- Mendaur Ulang: Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air.
- Plus:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
- Tidak menggantung pakaian di dalam rumah.
- Fogging: Fogging adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa. Fogging biasanya dilakukan di daerah yang memiliki kasus DBD tinggi.
- Vaksinasi Dengue: Vaksinasi Dengue dapat memberikan perlindungan terhadap virus Dengue. Vaksin Dengue direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di daerah endemis DBD.
- Menjaga Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah perkembangbiakan nyamukAedes aegypti*. Buanglah sampah pada tempatnya dan bersihkan lingkungan secara rutin.
- Menggunakan Obat Nyamuk: Menggunakan obat nyamuk, seperti lotion anti nyamuk atau semprotan nyamuk, dapat membantu melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Tabel Perbedaan Penularan Langsung dan Tidak Langsung
Karakteristik | Penularan Langsung | Penularan Tidak Langsung (DBD) |
---|---|---|
Perlu Perantara | Tidak | Ya (Nyamuk
|
Kontak Fisik Menyebabkan Penularan | Ya (Umumnya) | Tidak |
Contoh Penyakit | Flu, Covid-19 | DBD, Malaria |
Dengan memahami bagaimana proses penularan DBD terjadi, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Ingatlah, DBD tidak menular langsung dari orang ke orang, tetapi memerlukan perantara nyamuk
-Aedes aegypti*. Oleh karena itu, fokuslah pada pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang DBD. Terima kasih sudah membaca sampai akhir! Jangan lupa untuk kembali lagi nanti untuk artikel-artikel menarik lainnya. Jaga kesehatan selalu, ya!