Doa Tahlil Kubur: Arab, Latin, dan Artinya Lengkap – Tahlil kubur merupakan tradisi masyarakat Muslim Indonesia. Masyarakat membaca doa tahlil kubur untuk mendoakan ahli kubur. Doa tahlil kubur mengandung bacaan ayat Al-Quran, dzikir, dan doa. Tujuan pembacaan doa tahlil kubur adalah mengirimkan pahala kepada orang yang telah meninggal dunia. Hukum membaca tahlil kubur adalah diperbolehkan (mubah) menurut sebagian besar ulama.
Naskah doa tahlil kubur terdiri dari bahasa Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan bahasa Indonesia.
Doa Tahlil Kubur: Arab, Latin, dan Artinya Lengkap
Tahlil adalah amalan yang umum dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia, khususnya saat berziarah kubur. Tahlil merupakan rangkaian bacaan dzikir, ayat-ayat Al-Quran, dan doa yang ditujukan untuk orang yang telah meninggal dunia. Tujuan utama dari tahlil adalah untuk mengirimkan pahala kepada ahli kubur dan memohon ampunan bagi mereka.
Susunan Bacaan Tahlil, Doa Tahlil Kubur: Arab, Latin, dan Artinya Lengkap
Berikut adalah susunan bacaan tahlil yang umum dibaca, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya:
-
Pembukaan
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
-
Membaca Surat Al-Fatihah (1 kali)
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ ࣖ
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Arrahmanirrahim. Maliki yaumiddin. Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ihdinas siratal mustaqim. Siratal lazina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi ‘alaihim walad dallin.
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
-
Membaca Surat Al-Ikhlas (3 kali)
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Qul huwallahu ahad. Allahus samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.”
-
Membaca Surat Al-Falaq (1 kali)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Qul a’uzu birabbil falaq. Min syarri ma khalaq. Wa min syarri ghasiqin iza waqab. Wa min syarrin naffasati fil ‘uqad. Wa min syarri hasidin iza hasad.
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
-
Membaca Surat An-Nas (1 kali)
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
مَلِكِ النَّاسِۙ
اِلٰهِ النَّاسِۙ
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِۙ
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Qul a’uzu birabbin nas. Malikin nas. Ilahin nas. Min syarril waswasil khannas. Allazi yuwaswisu fi sudurin nas. Minal jinnati wannas.
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”
-
Membaca Ayat Kursi (1 kali)
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum, la ta’khuzuhu sinatuw wa la na’um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ard, man zallazi yasyfa’u ‘indahu illa bi’iznih, ya’lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai’im min ‘ilmihi illa bima sya’, wasi’a kursiyyuhus-samawati wal-ard, wa la ya’uduhu hifzuhuma, wa huwal-‘aliyyul-‘azim.
Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedangkan mereka tidak mengetahui sesuatu pun tentang ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki.
Kursi-Nya (kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Agung.
-
Membaca Istighfar (3 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal ‘adzim
Artinya: Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.
-
Membaca Tahlil (Laa Ilaaha Illallah) (minimal 33 kali, lebih banyak lebih baik)
لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ
Laa ilaaha illallah
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah.
-
Membaca Shalawat Nabi (3 kali atau lebih)
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad.
-
Doa Tahlil
Berikut adalah contoh doa tahlil yang umum dibaca:
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلٰى رُوْحِ (…nama almarhum/almarhumah…) اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allahumma taqabbal wa awshil tsawaba ma qara’nahu minal qur’anil ‘adzim wa ma hallalna wa ma sabbahna wa mastaghfarna wa ma shallaina ‘ala sayyidina Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam ila ruhi (…nama almarhum/almarhumah…). Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ mudkhalahu waghsilhu bil ma’i wats tsalji wal barad wa naqqihi minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzabil qabri wa fitnatihi wa min ‘adzabin nar.
Artinya: Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala dari Al-Quran yang telah kami baca, tahlil yang telah kami ucapkan, tasbih yang telah kami lantunkan, istighfar yang telah kami mohonkan, dan shalawat yang telah kami sampaikan kepada junjungan kami Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada ruh (…nama almarhum/almarhumah…). Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun, sucikanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangannya dengan pasangan yang lebih baik dari pasangannya, masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dia dari siksa kubur, fitnahnya, dan dari siksa neraka.
-
Doa Penutup
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar.
Source: myislam.org
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.
Hukum Membaca Tahlil
Hukum membaca tahlil bagi orang yang sudah meninggal adalah
-mubah* (diperbolehkan) menurut mayoritas ulama. Mereka berpendapat bahwa pahala dari bacaan Al-Quran, dzikir, dan doa dapat sampai kepada orang yang telah meninggal dunia. Dalil yang digunakan antara lain adalah hadits-hadits tentang sedekah atas nama orang yang meninggal dan doa anak saleh yang bermanfaat bagi orang tuanya yang telah wafat.

Source: googleusercontent.com
Manfaat Membaca Tahlil
Membaca tahlil memiliki banyak manfaat, baik bagi yang membaca maupun bagi ahli kubur. Beberapa manfaatnya antara lain:

Source: islamtics.com
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Mengingat kematian.
- Mengirimkan pahala kepada ahli kubur.
- Memohon ampunan bagi ahli kubur.
- Menentramkan hati keluarga yang ditinggalkan.
Semoga panduan doa tahlil kubur ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa, niatkan tahlil ini semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT dan mendoakan saudara-saudara kita yang telah mendahului kita.