Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

Sidang Pertama BPUPKI Menjelajahi Dasar Negara dan Sejarah Pendiriannya

Hal yang Dibahas pada Sidang Pertama BPUPKI Beserta Sejarah Pendiriannya – Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) merupakan lembaga penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Lembaga ini dibentuk oleh pemerintah Jepang pada tanggal 29 Mei 1945, dengan tujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah Pendirian BPUPKI Pendirian BPUPKI merupakan hasil dari tekanan politik dan militer […]

0
3
Sidang Pertama BPUPKI Menjelajahi Dasar Negara dan Sejarah Pendiriannya

Hal yang Dibahas pada Sidang Pertama BPUPKI Beserta Sejarah Pendiriannya – Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) merupakan lembaga penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Lembaga ini dibentuk oleh pemerintah Jepang pada tanggal 29 Mei 1945, dengan tujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Pendirian BPUPKI

Sejarah bpupki terbentuknya peristiwa

Pendirian BPUPKI merupakan hasil dari tekanan politik dan militer Jepang terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Jepang menguasai Indonesia pada tahun 1942, Jepang mulai menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia dalam perang melawan sekutu.

Pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan “Dokuritsu Junbi Inkai” (Panitia Persiapan Kemerdekaan) di Jakarta. Panitia ini kemudian diubah namanya menjadi Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 Mei 1945.

Anggota BPUPKI: Hal Yang Dibahas Pada Sidang Pertama BPUPKI Beserta Sejarah Pendiriannya

BPUPKI beranggotakan 67 orang yang terdiri dari berbagai tokoh nasional. Tokoh-tokoh ini dipilih oleh pemerintah Jepang berdasarkan pengaruh dan popularitas mereka di masyarakat. Beberapa tokoh penting dalam BPUPKI antara lain:

  • Ir. Soekarno
  • Mohammad Hatta
  • K.H. Ahmad Dahlan
  • Abikusno Tjokrosujoso
  • W.R. Supratman
  • R.A.A. Wiranata Kusumah
  • Drs. Moh. Yamin
  • Prof. Mr. Soepomo
  • Mr. A.A. Maramis
  • Mr. Sutardjo Kartohadikusumo

Anggota BPUPKI dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Kelompok Nasionalis: Kelompok ini terdiri dari tokoh-tokoh nasionalis yang telah lama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka memiliki pandangan yang kuat tentang nasionalisme dan menginginkan Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.
  • Kelompok Agama: Kelompok ini terdiri dari tokoh-tokoh agama yang memiliki pengaruh besar di masyarakat. Mereka memiliki pandangan yang kuat tentang nilai-nilai agama dan menginginkan Indonesia menjadi negara yang berlandaskan pada agama.
  • Kelompok Non-Partai: Kelompok ini terdiri dari tokoh-tokoh yang tidak tergabung dalam partai politik. Mereka memiliki pandangan yang lebih pragmatis dan menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat dan stabil.

Sidang Pertama BPUPKI

Hal yang Dibahas pada Sidang Pertama BPUPKI Beserta Sejarah Pendiriannya

Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni
1945. Sidang ini membahas tentang dasar negara Indonesia. Ada beberapa hal yang dibahas dalam sidang ini, yaitu:

1. Pembukaan Sidang

Sidang pertama BPUPKI dibuka oleh ketua BPUPKI, yaitu Raden Achmad Soebardjo. Dalam sambutannya, Soebardjo menyampaikan tujuan dari pembentukan BPUPKI, yaitu untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Soebardjo juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan.

2. Pembahasan Dasar Negara

Pada tanggal 31 Mei 1945, sidang BPUPKI membahas tentang dasar negara Indonesia. Pembahasan ini dipimpin oleh Mr. Soepomo. Soepomo mengajukan gagasan tentang dasar negara yang berlandaskan pada Pancasila. Pancasila terdiri dari lima sila, yaitu:

No Sila Penjelasan
1 Ketuhanan Yang Maha Esa Menekankan pentingnya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai dasar hidup berbangsa dan bernegara.
2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, seperti keadilan, kesetaraan, dan peradaban.
3 Persatuan Indonesia Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan di masa depan.
4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Menekankan pentingnya pemerintahan yang demokratis dan berdasarkan pada musyawarah untuk mufakat.
5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial.

Soepomo menjelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang ideal bagi Indonesia. Pancasila dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan dapat menjadi pedoman dalam membangun negara yang adil dan makmur.

3. Pembahasan Piagam Jakarta

Hal yang Dibahas pada Sidang Pertama BPUPKI Beserta Sejarah Pendiriannya

Pada tanggal 1 Juni 1945, sidang BPUPKI membahas tentang Piagam Jakarta. Piagam Jakarta merupakan dokumen yang berisi tentang dasar negara Indonesia. Piagam Jakarta memuat lima sila Pancasila, dengan tambahan satu sila, yaitu “Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Piagam Jakarta ini kemudian menjadi dasar negara Indonesia. Namun, setelah Indonesia merdeka, sila ketujuh tentang kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dihapus dan diganti dengan sila pertama Pancasila, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Penggantian ini dilakukan untuk mengakomodasi aspirasi seluruh rakyat Indonesia yang beragam agamanya.

4. Penutupan Sidang, Hal yang Dibahas pada Sidang Pertama BPUPKI Beserta Sejarah Pendiriannya

Sidang pertama BPUPKI ditutup pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam sambutannya, Soebardjo menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota BPUPKI atas partisipasinya dalam sidang. Soebardjo juga menekankan pentingnya kerja sama dan persatuan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

Kesimpulan

Sidang pertama BPUPKI merupakan tonggak sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sidang ini menghasilkan rumusan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila menjadi dasar negara yang ideal bagi Indonesia karena dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan dapat menjadi pedoman dalam membangun negara yang adil dan makmur.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

p
WRITTEN BY

pelajar

Responses (0 )