Jadwal Konklaf 2025 dan Proses Pemilihannya – Vatikan mempersiapkan Konklaf 2025. Kardinal-kardinal seluruh dunia berkumpul. Mereka akan memilih Paus baru. Proses pemilihan ini sangat penting. Gereja Katolik Roma menantikan pemimpin baru.
Jadwal Konklaf 2025 dan Proses Pemilihannya
Konklaf merupakan sebuah proses sakral dan tertutup yang dilakukan oleh para kardinal Gereja Katolik untuk memilih Paus baru. Konklaf diselenggarakan setelah terjadi
-sede vacante*, yaitu masa ketika Tahta Suci kosong karena Paus meninggal dunia atau mengundurkan diri. Jadwal dan proses konklaf diatur secara ketat oleh konstitusi apostolik
-Universi Dominici Gregis*, yang dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Jadwal Sementara Konklaf 2025
Meskipun tanggal pasti Konklaf 2025 belum ditetapkan (karena tergantung pada kapan
-sede vacante* terjadi), kita dapat memperkirakan jadwalnya berdasarkan tradisi dan aturan yang berlaku:
- Masa
Sede Vacante*
Masa ini dimulai segera setelah Paus meninggal atau mengundurkan diri. Selama masa ini, Camerlengo (pemimpin sementara Vatikan) mengambil alih tanggung jawab administratif Gereja Katolik.
- Persiapan Konklaf: Dalam 15-20 hari setelahsede vacante*, para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan. Mereka mengadakan serangkaian pertemuan umum (Kongregasi Umum) untuk membahas masalah-masalah Gereja dan mengatur persiapan konklaf.
- Mulai Konklaf: Konklaf dimulai dengan Misa Pro Eligendo Romano Pontifice di Basilika Santo Petrus. Setelah itu, para kardinal pemilih memasuki Kapel Sistina, tempat konklaf berlangsung.
- Pemungutan Suara: Pemungutan suara dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore). Setiap kardinal menuliskan nama kandidat pilihannya di kertas suara.
- Pengumuman Hasil: Jika ada kardinal yang memperoleh dua pertiga suara, ia dinyatakan terpilih sebagai Paus. Ia kemudian ditanya apakah menerima jabatan tersebut. Jika menerima, ia memilih nama kepausan barunya.
- Pelantikan Paus: Setelah terpilih, Paus baru diperkenalkan kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus dengan ucapan “Habemus Papam!” (Kita punya Paus!). Ia kemudian merayakan Misa Pelantikan.
Proses Pemilihan Paus Secara Detail
Proses pemilihan Paus dalam konklaf sangat kompleks dan penuh dengan simbolisme. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai setiap tahapan:
1. Masa
Sede Vacante*
Sede Vacante*
Setelah Paus meninggal dunia, Camerlengo secara resmi menyatakan kematian Paus. Camerlengo adalah seorang kardinal yang ditunjuk untuk mengelola urusan Gereja selama masa
-sede vacante*. Beberapa tugas Camerlengo meliputi:
- Menyegel apartemen Paus.
- Memberitahukan kematian Paus kepada para kardinal dan kepala negara.
- Mengambil alih kendali administrasi Vatikan.
2. Kongregasi Umum
Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan untuk mengadakan Kongregasi Umum. Pertemuan ini dibagi menjadi dua jenis:

Source: exaudi.org
- Kongregasi Umum Pra-Konklaf: Pertemuan ini membahas masalah-masalah Gereja, mendengarkan laporan dari berbagai departemen Vatikan, dan mengatur persiapan konklaf.
- Kongregasi Umum Selama Konklaf: Pertemuan ini diadakan untuk membahas masalah-masalah mendesak yang muncul selama konklaf.
3. Memasuki Kapel Sistina
Pada hari pertama konklaf, para kardinal pemilih berkumpul di Basilika Santo Petrus untuk merayakan Misa Pro Eligendo Romano Pontifice. Setelah Misa, mereka berarak menuju Kapel Sistina sambil menyanyikan litani. Pintu Kapel Sistina kemudian dikunci, dan hanya para kardinal pemilih dan beberapa staf pendukung yang diizinkan berada di dalam.
4. Pemungutan Suara
Pemungutan suara dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Setiap kardinal menuliskan nama kandidat pilihannya di kertas suara. Kertas suara kemudian dilipat dua dan dimasukkan ke dalam piala. Setelah semua kardinal memberikan suara, petugas menghitung jumlah suara. Jika tidak ada yang memperoleh dua pertiga suara, kertas suara dibakar dengan jerami basah, menghasilkan asap hitam yang menandakan bahwa Paus belum terpilih.
5.
Habemus Papam!*
Habemus Papam!*
Jika ada kardinal yang memperoleh dua pertiga suara, ia dinyatakan terpilih sebagai Paus. Ia kemudian ditanya oleh Kardinal Dekan apakah ia menerima jabatan tersebut. Jika menerima, ia memilih nama kepausan barunya. Kardinal Dekan kemudian mengumumkan terpilihnya Paus baru kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus dengan ucapan “Habemus Papam!” (Kita punya Paus!). Asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina sebagai tanda bahwa Paus telah terpilih.

Source: catholicnewsagency.com
6. Pelantikan Paus
Setelah terpilih, Paus baru diperkenalkan kepada umat Katolik. Ia memberikan berkat pertamanya,
-Urbi et Orbi* (kepada kota [Roma] dan kepada dunia). Beberapa hari kemudian, ia merayakan Misa Pelantikan secara resmi sebagai Paus.
Tabel Ringkasan Proses Pemilihan Paus , Jadwal Konklaf 2025 dan Proses Pemilihannya
Tahapan | Deskripsi | Aktor Utama |
---|---|---|
*Sede Vacante* | Masa kekosongan Tahta Suci setelah Paus meninggal atau mengundurkan diri. | Camerlengo |
Kongregasi Umum | Pertemuan para kardinal untuk membahas masalah Gereja dan persiapan konklaf. | Para Kardinal |
Konklaf | Proses pemilihan Paus di Kapel Sistina. | Para Kardinal Pemilih |
Pemungutan Suara | Setiap kardinal menuliskan nama kandidat pilihannya di kertas suara. | Para Kardinal Pemilih |
*Habemus Papam!* | Pengumuman terpilihnya Paus baru kepada dunia. | Kardinal Dekan |
Pelantikan Paus | Misa pelantikan resmi Paus baru. | Paus Baru |
Proses konklaf adalah peristiwa penting bagi Gereja Katolik dan dunia. Ini adalah momen ketika para kardinal, dipandu oleh Roh Kudus, memilih pemimpin spiritual yang akan membimbing Gereja di masa depan. Jadwal dan proses konklaf diatur secara ketat untuk memastikan bahwa pemilihan Paus dilakukan secara adil, transparan, dan sesuai dengan tradisi Gereja.
Pemilihan Paus adalah peristiwa sakral. Roh Kudus membimbing para kardinal. Mereka memilih pemimpin Gereja Katolik. Keputusan mereka menentukan arah Gereja.