Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya Jejak Peradaban di Nusantara

Kehidupan sosial kerajaan sriwijaya pada masanya – Kerajaan Sriwijaya, sebuah imperium maritim yang berjaya di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13, telah meninggalkan jejak yang dalam dalam sejarah. Letak geografisnya yang strategis di Selat Malaka, pusat perdagangan maritim kala itu, menjadikan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan dan budaya yang berpengaruh. Peninggalan arkeologi di berbagai wilayah, […]

0
1
Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya Jejak Peradaban di Nusantara

Kehidupan sosial kerajaan sriwijaya pada masanya – Kerajaan Sriwijaya, sebuah imperium maritim yang berjaya di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13, telah meninggalkan jejak yang dalam dalam sejarah. Letak geografisnya yang strategis di Selat Malaka, pusat perdagangan maritim kala itu, menjadikan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan dan budaya yang berpengaruh. Peninggalan arkeologi di berbagai wilayah, seperti di Palembang, Jambi, dan bahkan di Thailand dan Vietnam, membuktikan luasnya pengaruh Sriwijaya.

Kehidupan sosial kerajaan ini pun memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sistem pemerintahan, kepercayaan, dan interaksi dengan dunia luar.

Sistem Pemerintahan dan Struktur Sosial

Sriwijaya dipimpin oleh seorang raja yang memegang kekuasaan absolut. Raja memiliki gelar “Sri Maharaja” yang menunjukkan statusnya sebagai penguasa tertinggi. Sistem pemerintahan Sriwijaya berpusat pada raja dan dibantu oleh para pejabat tinggi yang memegang jabatan penting, seperti menteri, panglima perang, dan pendeta. Struktur sosial Sriwijaya terbagi menjadi beberapa lapisan, yaitu:

  • Wangsa Raja: Kelompok elit yang terdiri dari keluarga raja dan para bangsawan. Mereka memiliki hak istimewa dan kekuasaan yang besar.
  • Para Pejabat: Kelompok ini terdiri dari para menteri, panglima perang, dan pendeta yang membantu raja dalam menjalankan pemerintahan dan menjalankan tugas-tugas penting.
  • Rakyat Biasa: Kelompok ini terdiri dari para petani, pedagang, nelayan, dan pekerja yang menopang perekonomian Sriwijaya.
  • Budak: Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki kebebasan dan bekerja untuk tuan mereka.

Sistem kasta yang berlaku di India juga memengaruhi struktur sosial Sriwijaya, meskipun tidak seketat di India. Masyarakat Sriwijaya dibagi menjadi beberapa kasta, yaitu Brahmana, Kshatriya, Vaishya, dan Shudra. Kasta Brahmana yang terdiri dari para pendeta dan cendekiawan memiliki status tertinggi, diikuti oleh kasta Kshatriya yang terdiri dari para bangsawan dan prajurit. Kasta Vaishya yang terdiri dari para pedagang dan petani memiliki status yang lebih rendah, dan kasta Shudra yang terdiri dari para pekerja dan buruh berada di lapisan paling bawah.

Agama dan Kepercayaan

Agama Buddha Mahayana merupakan agama resmi kerajaan Sriwijaya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai prasasti dan peninggalan arkeologi yang menunjukkan pengaruh Buddha Mahayana, seperti Candi Muara Takus di Riau, Candi Borobudur di Jawa Tengah, dan prasasti Kedukan Bukit di Palembang. Di samping agama Buddha Mahayana, agama Hindu dan kepercayaan animisme juga berkembang di Sriwijaya. Pengaruh agama Hindu dapat dilihat dari beberapa prasasti yang menyebutkan nama dewa-dewa Hindu, seperti Wisnu dan Shiva.

Kepercayaan animisme yang meyakini keberadaan roh halus juga diyakini masih melekat pada masyarakat Sriwijaya.

Agama Buddha Mahayana memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sosial Sriwijaya. Ajaran-ajaran Buddha, seperti kasih sayang, welas asih, dan kebijaksanaan, memengaruhi perilaku dan nilai-nilai masyarakat. Monaster-monaster Buddha menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan, serta tempat berkumpulnya para biksu dan umat Buddha.

Perdagangan dan Ekonomi

Letak geografis Sriwijaya yang strategis di Selat Malaka menjadikan kerajaan ini sebagai pusat perdagangan maritim yang penting di Asia Tenggara. Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan laut yang menghubungkan India, Cina, dan dunia Arab. Barang-barang yang diperdagangkan meliputi rempah-rempah, kayu manis, gaharu, emas, perak, sutra, dan keramik.

Perdagangan memberikan keuntungan besar bagi Sriwijaya. Kerajaan ini mengumpulkan pajak dari perdagangan dan menjadi pusat perdagangan internasional. Kekayaan yang dihasilkan dari perdagangan memungkinkan Sriwijaya untuk membangun infrastruktur, seperti pelabuhan, jalan raya, dan irigasi, serta mengembangkan seni dan budaya.

Interaksi dengan Dunia Luar: Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya Pada Masanya

Kehidupan sosial kerajaan sriwijaya pada masanya

Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan berbagai kerajaan di Asia Tenggara, India, Cina, dan dunia Arab. Hubungan ini ditunjukkan melalui berbagai prasasti, artefak, dan catatan sejarah. Misalnya, prasasti Nalanda di India menyebutkan tentang hubungan Sriwijaya dengan kerajaan Pala di India. Catatan sejarah Tiongkok juga menyebutkan tentang hubungan diplomatik dan perdagangan antara Sriwijaya dan dinasti Tang di Cina.

Interaksi dengan dunia luar membawa pengaruh besar terhadap kehidupan sosial Sriwijaya. Pertukaran budaya, teknologi, dan pengetahuan terjadi melalui perdagangan dan hubungan diplomatik. Pengaruh budaya India, Cina, dan Arab dapat dilihat pada seni, arsitektur, bahasa, dan kepercayaan masyarakat Sriwijaya.

Runtuhnya Sriwijaya

Kehidupan sosial kerajaan sriwijaya pada masanya

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada abad ke-
13. Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Sriwijaya antara lain:

  • Munculnya kerajaan-kerajaan baru di Asia Tenggara, seperti Majapahit di Jawa dan Singosari di Jawa Timur, yang menantang dominasi Sriwijaya.
  • Perubahan iklim yang menyebabkan penurunan produksi pertanian dan mengakibatkan kesulitan ekonomi.
  • Serangan dari kerajaan Chola di India Selatan pada abad ke-11 yang melemahkan Sriwijaya.

Runtuhnya Sriwijaya meninggalkan warisan yang besar bagi sejarah dan budaya Asia Tenggara. Kerajaan ini telah memainkan peran penting dalam perdagangan, budaya, dan politik di wilayah tersebut. Pengaruh Sriwijaya masih dapat dilihat pada berbagai peninggalan arkeologi, seni, dan budaya di Asia Tenggara.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kehidupan sosial kerajaan Sriwijaya. Jangan lupa untuk berkunjung kembali dan membaca artikel-artikel menarik lainnya di situs ini. Sampai jumpa!

B
WRITTEN BY

Budi Susilo

Responses (0 )