Kenali 5 Peninggalan Zaman Neolitikum beserta Ciri-cirinya – Zaman Neolitikum, yang dikenal juga sebagai Zaman Batu Muda, merupakan periode penting dalam sejarah manusia. Pada masa ini, manusia mengalami perkembangan signifikan dalam hal teknologi, sosial, dan budaya. Salah satu bukti nyata kemajuan mereka adalah penemuan berbagai peninggalan yang masih dapat kita saksikan hingga saat ini. Di Indonesia, sejumlah situs purbakala telah ditemukan, menyimpan artefak-artefak yang menjadi saksi bisu peradaban Neolitikum.
Dari hasil penelitian arkeolog, kita dapat menelusuri jejak kehidupan manusia pada masa itu dan memahami lebih dalam tentang evolusi peradaban manusia.
Mengenal 5 Peninggalan Zaman Neolitikum beserta Ciri-cirinya: Kenali 5 Peninggalan Zaman Neolitikum Beserta Ciri-cirinya
Peninggalan zaman Neolitikum di Indonesia sangat beragam, mulai dari alat-alat batu hingga struktur bangunan. Berikut adalah 5 peninggalan zaman Neolitikum beserta ciri-cirinya yang penting untuk diketahui:
1. Kapak Persegi
Kapak persegi merupakan salah satu alat yang paling umum ditemukan di situs-situs Neolitikum di Indonesia. Alat ini terbuat dari batu, dengan bentuk persegi panjang atau trapesium. Kapak persegi memiliki ciri-ciri:
- Bentuknya persegi panjang atau trapesium.
- Terbuat dari batu, seperti batu kali, batu sabak, atau batu obsidian.
- Memiliki bagian tajam yang berfungsi untuk memotong, menebang, atau mengolah kayu.
- Ditemukan di berbagai situs Neolitikum di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Kapak persegi diperkirakan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menebang pohon, membuat rumah, atau mengolah tanah. Alat ini merupakan bukti kemampuan manusia pada zaman Neolitikum dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2. Kapak Lonjong
Selain kapak persegi, kapak lonjong juga merupakan alat yang umum ditemukan di situs-situs Neolitikum di Indonesia. Kapak lonjong memiliki ciri-ciri:
- Bentuknya lonjong, dengan bagian ujung yang runcing.
- Terbuat dari batu, seperti batu kali, batu sabak, atau batu obsidian.
- Memiliki bagian tajam yang berfungsi untuk memotong, menebang, atau mengolah kayu.
- Ditemukan di berbagai situs Neolitikum di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Kapak lonjong diperkirakan digunakan untuk keperluan yang sama dengan kapak persegi, yaitu menebang pohon, membuat rumah, atau mengolah tanah. Perbedaan bentuk antara kedua alat ini mungkin disebabkan oleh perbedaan fungsi atau preferensi pengguna.
3. Gerabah, Kenali 5 Peninggalan Zaman Neolitikum beserta Ciri-cirinya
Gerabah merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi manusia pada zaman Neolitikum. Gerabah adalah wadah yang terbuat dari tanah liat yang dibakar. Gerabah memiliki ciri-ciri:
- Terbuat dari tanah liat yang dibentuk dan dibakar.
- Beragam bentuk dan ukuran, mulai dari wadah kecil untuk menyimpan makanan hingga guci besar untuk menyimpan air.
- Seringkali dihiasi dengan motif-motif sederhana, seperti garis-garis, titik-titik, atau pola geometris.
- Ditemukan di berbagai situs Neolitikum di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Gerabah digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menyimpan makanan, minuman, atau biji-bijian. Penemuan gerabah di situs-situs Neolitikum menunjukkan bahwa manusia pada masa itu telah memiliki pengetahuan tentang pengolahan tanah liat dan teknik pembakaran.
4. Nekara
Nekara adalah alat musik perkusi yang terbuat dari perunggu. Nekara memiliki ciri-ciri:
- Terbuat dari perunggu, dengan bentuk seperti drum atau tabung.
- Memiliki lubang di bagian atas untuk diikat atau digantung.
- Seringkali dihiasi dengan motif-motif ukiran atau relief.
- Ditemukan di berbagai situs Neolitikum di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Nekara diperkirakan digunakan sebagai alat musik dalam upacara keagamaan atau ritual. Penemuan nekara di situs-situs Neolitikum menunjukkan bahwa manusia pada masa itu telah memiliki pengetahuan tentang teknik peleburan logam dan pembuatan alat musik.
5. Menhir
Menhir adalah tugu batu yang didirikan secara vertikal. Menhir memiliki ciri-ciri:
- Terbuat dari batu besar yang didirikan secara vertikal.
- Beragam ukuran, mulai dari beberapa meter hingga puluhan meter.
- Seringkali ditemukan di situs-situs Neolitikum di Indonesia, seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Menhir diperkirakan memiliki fungsi sebagai simbol keagamaan atau sebagai tanda batas wilayah. Penemuan menhir di situs-situs Neolitikum menunjukkan bahwa manusia pada masa itu telah memiliki kepercayaan terhadap kekuatan alam dan kemampuan untuk membangun struktur monumental.
Peninggalan zaman Neolitikum di Indonesia merupakan bukti nyata kemajuan peradaban manusia pada masa itu. Melalui penemuan dan penelitian artefak-artefak ini, kita dapat lebih memahami kehidupan manusia pada masa lampau dan menghargai warisan budaya yang telah mereka wariskan kepada kita.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang sejarah peradaban manusia. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Responses (0 )