Table of Contents

Kenapa di Lift Tidak Ada Lantai 13? Ini 3 Alasan Menariknya – Lift modern menghadirkan inovasi transportasi vertikal. Bangunan tinggi menghilangkan lantai 13. Fenomena ini mencerminkan kepercayaan budaya. Masyarakat memiliki persepsi tentang angka 13.

Kenapa di Lift Tidak Ada Lantai 13? Ini 3 Alasan Menariknya

Fenomena ketiadaan lantai 13 di lift dan bangunan tinggi bukanlah sebuah kebetulan. Praktik ini berakar kuat pada sejarah, budaya, dan psikologi manusia. Meskipun secara teknis tidak ada alasan yang menghalangi pembangunan lantai 13, pengembang dan pemilik gedung seringkali memilih untuk menghilangkannya demi menghindari kesialan dan menenangkan calon penyewa atau pembeli. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa lantai 13 seringkali dihilangkan dari lift dan bangunan:

1. Takhayul dan Triskaidekafobia

Alasan paling umum di balik hilangnya lantai 13 adalah takhayul yang berkaitan dengan angka 13 itu sendiri. Takhayul ini, yang dikenal sebagai triskaidekafobia (ketakutan terhadap angka 13), telah ada selama berabad-abad dan berakar pada berbagai kepercayaan budaya dan agama. Beberapa teori tentang asal-usul triskaidekafobia meliputi:

  • Perjamuan Terakhir: Dalam tradisi Kristen, Yudas Iskariot, pengkhianat Yesus, adalah orang ke-13 yang duduk di meja Perjamuan Terakhir. Hal ini membuat angka 13 dikaitkan dengan kesialan dan pengkhianatan.
  • Mitologi Norse: Dalam mitologi Norse, pesta di Valhalla (aula Odin) diganggu oleh dewa ke-13 yang jahat, Loki, yang menyebabkan kekacauan dan kematian.
  • Kode Hammurabi: Beberapa orang mengklaim bahwa Kode Hammurabi, salah satu kode hukum tertua di dunia, menghilangkan hukum ke-13. Namun, ini adalah kesalahpahaman karena sistem penomoran dalam Kode Hammurabi tidak menggunakan angka 13 secara eksplisit.

Terlepas dari asal-usulnya, triskaidekafobia telah menjadi bagian dari budaya populer dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk arsitektur. Menghilangkan lantai 13 dari lift dan bangunan dianggap sebagai cara untuk menghindari kesialan dan menenangkan orang-orang yang menderita triskaidekafobia.

2. Pertimbangan Psikologis dan Pemasaran

Selain takhayul, ada juga pertimbangan psikologis dan pemasaran yang berperan dalam hilangnya lantai 13. Calon penyewa atau pembeli mungkin merasa tidak nyaman tinggal atau bekerja di lantai 13, meskipun mereka tidak secara aktif percaya pada takhayul. Perasaan tidak nyaman ini dapat memengaruhi keputusan mereka untuk menyewa atau membeli properti di lantai tersebut.

Oleh karena itu, pengembang dan pemilik gedung seringkali memilih untuk menghilangkan lantai 13 untuk meningkatkan daya tarik properti mereka dan menghindari potensi masalah pemasaran. Mereka mungkin mengganti lantai 13 dengan lantai 12A atau 14, atau menggunakan nama lain untuk lantai tersebut. Strategi ini bertujuan untuk menenangkan calon penyewa atau pembeli dan memastikan bahwa properti mereka laku.

Sebagai contoh, sebuah studi menunjukkan bahwa harga apartemen di lantai 13 seringkali lebih rendah dibandingkan dengan apartemen di lantai lain. Dengan menghilangkan lantai 13, pengembang dapat menghindari penurunan nilai properti dan meningkatkan keuntungan mereka.

Kenapa di Lift Tidak Ada Lantai 13? Ini 3 Alasan Menariknya

Source: zillowstatic.com

3. Pengaruh Budaya dan Tradisi, Kenapa di Lift Tidak Ada Lantai 13? Ini 3 Alasan Menariknya

Hilangnya lantai 13 juga dipengaruhi oleh budaya dan tradisi. Di beberapa negara, angka 13 dianggap sebagai angka sial, sementara di negara lain, angka tersebut tidak memiliki konotasi negatif. Namun, karena pengaruh budaya populer dan globalisasi, praktik menghilangkan lantai 13 telah menyebar ke seluruh dunia.

Di Amerika Serikat, misalnya, diperkirakan bahwa sekitar 85% bangunan tinggi tidak memiliki lantai 13. Praktik ini juga umum di Eropa, Asia, dan Amerika Latin. Meskipun beberapa orang mungkin menganggap praktik ini sebagai hal yang konyol atau tidak rasional, praktik ini tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi di banyak negara.

Selain itu, industri perhotelan juga sering menghindari penggunaan angka 13. Hotel-hotel mungkin tidak memiliki kamar nomor 13 atau lantai 13. Hal ini dilakukan untuk menghindari membuat tamu merasa tidak nyaman dan memastikan bahwa mereka memiliki pengalaman yang menyenangkan.

Alasan Penjelasan
Takhayul dan Triskaidekafobia Angka 13 dikaitkan dengan kesialan dan ketakutan dalam berbagai budaya dan agama.
Pertimbangan Psikologis dan Pemasaran Calon penyewa atau pembeli mungkin merasa tidak nyaman tinggal atau bekerja di lantai 13, sehingga pengembang menghilangkannya untuk meningkatkan daya tarik properti.
Pengaruh Budaya dan Tradisi Praktik menghilangkan lantai 13 telah menyebar ke seluruh dunia karena pengaruh budaya populer dan globalisasi.

Singkatnya, ketiadaan lantai 13 di lift dan bangunan tinggi adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh takhayul, psikologi, dan budaya. Meskipun tidak ada alasan teknis untuk menghilangkan lantai 13, pengembang dan pemilik gedung seringkali memilih untuk melakukannya demi menghindari kesialan dan menenangkan calon penyewa atau pembeli.

Praktik ini mungkin tampak aneh bagi sebagian orang, tetapi praktik ini mencerminkan bagaimana kepercayaan dan tradisi budaya dapat memengaruhi bahkan aspek-aspek modern kehidupan kita, seperti arsitektur dan desain bangunan.

Categorized in:

Gaya Hidup,