Kisah Penemu Iqro, Perjalanan Bersejarah untuk Memudahkan Pembelajaran Al-Qur’an – Kiai Haji As’ad Humam adalah sosok ulama yang telah berjasa besar. Metode Iqro’ adalah sebuah terobosan inovatif. Tim Tadarus AMM Yogyakarta mengembangkan metode ini secara sistematis. Pembelajaran Al-Qur’an menjadi lebih mudah dan menyenangkan berkat Iqro’. Umat Muslim di seluruh dunia merasakan manfaat besar dari metode Iqro’.
Kisah Penemu Iqro’: Perjalanan Bersejarah Memudahkan Pembelajaran Al-Qur’an: Kisah Penemu Iqro, Perjalanan Bersejarah Untuk Memudahkan Pembelajaran Al-Qur’an
Iqro’ adalah sebuah metode membaca Al-Qur’an yang sangat populer di Indonesia dan berbagai negara lainnya. Metode ini dikenal karena kesederhanaannya dan efektivitasnya dalam membantu anak-anak dan orang dewasa belajar membaca Al-Qur’an dengan cepat dan mudah. Namun, tahukah Anda siapa sosok di balik metode Iqro’ yang revolusioner ini? Kisah penemu Iqro’ adalah sebuah perjalanan panjang dan penuh dedikasi untuk memudahkan umat Muslim dalam mempelajari kitab suci Al-Qur’an.
Latar Belakang Lahirnya Metode Iqro’
Sebelum Iqro’ hadir, metode pembelajaran Al-Qur’an yang umum digunakan adalah metode tradisional atau dikenal dengan metode
-baghdadiyah*. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara menghafal huruf-huruf hijaiyah dan kemudian melafalkannya secara berulang-ulang. Metode ini seringkali dianggap membosankan dan kurang efektif, terutama bagi anak-anak. Banyak anak-anak yang merasa kesulitan dan frustrasi dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan metode ini.
Kondisi inilah yang mendorong Kiai Haji As’ad Humam, seorang ulama yang berasal dari Yogyakarta, untuk mencari solusi alternatif. Beliau melihat bahwa perlu adanya metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih sederhana, menyenangkan, dan efektif. Beliau ingin menciptakan sebuah metode yang dapat membantu anak-anak dan orang dewasa belajar membaca Al-Qur’an dengan lebih mudah dan cepat.
Sosok Kiai Haji As’ad Humam, Kisah Penemu Iqro, Perjalanan Bersejarah untuk Memudahkan Pembelajaran Al-Qur’an
Kiai Haji As’ad Humam adalah seorang ulama yang lahir di Yogyakarta pada tahun 1933. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas, kreatif, dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan Islam. Beliau menempuh pendidikan agama di berbagai pesantren di Jawa dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Setelah menyelesaikan studinya, beliau aktif mengajar dan berdakwah di berbagai tempat.
Kiai Haji As’ad Humam memiliki visi yang jelas dalam mengembangkan metode pembelajaran Al-Qur’an. Beliau ingin menciptakan sebuah metode yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan mudah dipahami oleh semua orang. Beliau juga ingin agar metode ini dapat diakses oleh siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang pendidikan, atau kemampuan finansial.
Proses Pengembangan Metode Iqro’
Proses pengembangan metode Iqro’ tidaklah mudah. Kiai Haji As’ad Humam melakukan penelitian dan eksperimen selama bertahun-tahun untuk menemukan metode yang paling efektif. Beliau juga berdiskusi dengan para ulama dan ahli pendidikan lainnya untuk mendapatkan masukan dan saran. Beliau juga mendirikan sebuah tim yang bernama Tim Tadarus AMM (Angkatan Muda Muhammadiyah) Yogyakarta untuk membantu dalam proses pengembangan metode Iqro’.
Source: susercontent.com
Tim Tadarus AMM Yogyakarta memainkan peran penting dalam mengembangkan metode Iqro’. Tim ini terdiri dari para ahli pendidikan, psikolog, dan ulama yang memiliki komitmen yang sama untuk memudahkan pembelajaran Al-Qur’an. Tim ini melakukan berbagai uji coba dan evaluasi untuk memastikan bahwa metode Iqro’ benar-benar efektif dan mudah dipahami.
Metode Iqro’ dikembangkan dengan prinsip
-step-by-step*. Artinya, materi pembelajaran disusun secara bertahap, mulai dari yang paling dasar hingga yang lebih kompleks. Setiap jilid Iqro’ berisi materi yang berbeda, yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan pembelajar. Metode ini juga menekankan pada pengenalan huruf hijaiyah, harakat (tanda baca), dan cara membaca yang benar.
Berikut adalah tahapan pembelajaran dalam metode Iqro’:
Source: susercontent.com
- Iqro’ 1: Pengenalan huruf hijaiyah tunggal dan cara membacanya dengan harakat fathah (a).
- Iqro’ 2: Pengenalan huruf hijaiyah sambung dan cara membacanya dengan harakat fathah (a).
- Iqro’ 3: Pengenalan harakat kasrah (i) dan dammah (u).
- Iqro’ 4: Pengenalan tanwin (an, in, un).
- Iqro’ 5: Pengenalan sukun (mati) dan tasydid (ganda).
- Iqro’ 6: Pengenalan waqaf (tanda berhenti) dan hukum-hukum tajwid dasar.
Keunggulan Metode Iqro’
Metode Iqro’ memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode pembelajaran Al-Qur’an lainnya. Beberapa keunggulan tersebut antara lain:
- Sederhana dan mudah dipahami: Materi pembelajaran disusun secara bertahap dan menggunakan bahasa yang sederhana.
- Menyenangkan: Metode ini menggunakan pendekatan yang menyenangkan dan tidak membosankan.
- Efektif: Metode ini terbukti efektif dalam membantu anak-anak dan orang dewasa belajar membaca Al-Qur’an dengan cepat dan mudah.
- Fleksibel: Metode ini dapat digunakan oleh siapa saja, tanpa memandang usia, latar belakang pendidikan, atau kemampuan finansial.
- Terstruktur: Materi pembelajaran disusun secara sistematis dan terstruktur, sehingga memudahkan pembelajar untuk memahami materi secara keseluruhan.
Dampak dan Pengaruh Metode Iqro’
Metode Iqro’ telah memberikan dampak yang sangat besar dalam dunia pendidikan Al-Qur’an. Metode ini telah membantu jutaan umat Muslim di seluruh dunia untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan mudah dan cepat. Metode Iqro’ juga telah menginspirasi para pendidik dan ulama lainnya untuk mengembangkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih inovatif dan efektif.
Metode Iqro’ juga telah diadaptasi dan digunakan di berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, dan negara-negara lainnya. Metode ini telah menjadi salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an yang paling populer dan banyak digunakan di dunia.
Source: slatic.net
Penghargaan dan Pengakuan
Atas jasa-jasanya dalam mengembangkan metode Iqro’, Kiai Haji As’ad Humam telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun dari organisasi-organisasi Islam. Penghargaan dan pengakuan ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi beliau dalam memudahkan pembelajaran Al-Qur’an bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Wafatnya Kiai Haji As’ad Humam
Kiai Haji As’ad Humam wafat pada tahun 1996. Meskipun beliau telah tiada, namun warisan beliau berupa metode Iqro’ akan terus hidup dan memberikan manfaat bagi umat Muslim di seluruh dunia. Metode Iqro’ akan terus menjadi salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an yang paling populer dan banyak digunakan di dunia.
Tabel Perbandingan Metode Iqro’ dengan Metode Tradisional
Aspek | Metode Iqro’ | Metode Tradisional (Baghdadiyah) |
---|---|---|
Pendekatan | Bertahap (step-by-step) | Langsung (menghafal huruf) |
Materi | Disusun sistematis | Kurang terstruktur |
Efektivitas | Lebih efektif dan cepat | Kurang efektif bagi sebagian orang |
Kenyamanan | Lebih menyenangkan | Seringkali membosankan |
Aksesibilitas | Mudah diakses oleh semua kalangan | Tergantung pada ketersediaan guru |
Kisah Kiai Haji As’ad Humam dan metode Iqro’ adalah sebuah inspirasi bagi kita semua. Beliau telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan inovasi, kita dapat memberikan kontribusi yang besar bagi umat manusia. Mari kita teruskan perjuangan beliau dalam menyebarkan ilmu Al-Qur’an dan memudahkan pembelajaran Al-Qur’an bagi generasi mendatang.
Demikianlah kisah perjalanan bersejarah penemuan metode Iqro’ yang telah memudahkan jutaan umat Muslim dalam belajar membaca Al-Qur’an. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sejarah perkembangan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini. Jangan lupa untuk berkunjung kembali nanti untuk membaca artikel-artikel menarik lainnya!