Kisah Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sahabat Setia Rasulullah di Akhir Hayatnya – Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat Rasulullah SAW, memegang peran penting dalam sejarah Islam. Kekhalifahan Abu Bakar berlangsung singkat namun penuh dengan pencapaian signifikan. Ia mengalami sakit yang menjadi penyebab wafatnya pada usia 63 tahun. Madinah menjadi saksi bisu akhir hayatnya yang penuh keteladanan.

Source: tumblr.com
Kisah Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sahabat Setia Rasulullah di Akhir Hayatnya
Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama dalam Islam, menghabiskan sisa hidupnya dengan penuh pengabdian setelah wafatnya Rasulullah SAW. Meskipun masa kepemimpinannya tergolong singkat, yaitu sekitar dua tahun, ia berhasil menstabilkan kondisi umat Islam yang tengah bergejolak dan menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal. Kisah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi pelajaran berharga tentang ketakwaan, kesederhanaan, dan tanggung jawab seorang pemimpin.
Awal Mula Sakitnya Abu Bakar
Penyebab utama wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sakit yang dideritanya. Riwayat menyebutkan bahwa ia jatuh sakit setelah mandi pada hari yang dingin. Demam tinggi kemudian menyerangnya dan kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari. Meskipun demikian, Abu Bakar tetap berusaha menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah, meskipun dengan susah payah.
Proses Pengangkatan Umar bin Khattab sebagai Pengganti
Menyadari kondisinya yang semakin lemah, Abu Bakar mulai memikirkan penggantinya sebagai khalifah. Ia tidak ingin meninggalkan umat Islam dalam keadaan tanpa pemimpin. Abu Bakar bermusyawarah dengan para sahabat terkemuka, seperti Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan, untuk menentukan siapa yang paling layak menggantikannya.

Source: ilamecca.com
Setelah melalui pertimbangan yang matang, Abu Bakar akhirnya memilih Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Pilihan ini didasarkan pada keyakinannya bahwa Umar adalah sosok yang kuat, tegas, dan memiliki kemampuan untuk memimpin umat Islam dengan baik. Abu Bakar kemudian meminta Utsman bin Affan untuk menuliskan surat wasiat yang berisi penunjukan Umar sebagai khalifah.
Surat wasiat tersebut kemudian dibacakan di hadapan kaum Muslimin. Meskipun ada beberapa sahabat yang awalnya merasa ragu dengan pilihan Abu Bakar, namun pada akhirnya mereka semua menerima dan membaiat Umar bin Khattab sebagai khalifah.
Detik-Detik Terakhir Abu Bakar Ash-Shiddiq, Kisah Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Sahabat Setia Rasulullah di Akhir Hayatnya
Setelah menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya, kondisi Abu Bakar semakin memburuk. Ia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak mampu lagi untuk bangun dari tempat tidurnya. Meskipun demikian, ia tetap berusaha untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
Pada saat-saat terakhirnya, Abu Bakar memanggil putrinya, Aisyah RA, yang merupakan istri Rasulullah SAW. Ia berpesan kepada Aisyah agar mengurus jenazahnya dengan baik dan sederhana. Ia juga berpesan agar hutang-hutangnya dilunasi dan agar tanah miliknya dikembalikan kepada negara.
Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat pada hari Senin, tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah, atau bertepatan dengan tanggal 23 Agustus 634 Masehi. Ia dimakamkan di samping makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi, Madinah.
Keteladanan Abu Bakar Ash-Shiddiq di Akhir Hayatnya
Kisah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa keteladanan yang dapat kita ambil dari kisah tersebut:
- Tanggung Jawab sebagai Pemimpin: Abu Bakar tidak ingin meninggalkan umat Islam dalam keadaan tanpa pemimpin. Ia berusaha untuk menunjuk penggantinya sebelum wafat agar umat Islam tetap terarah dan tidak terpecah belah.
- Musyawarah dan Mufakat: Abu Bakar selalu bermusyawarah dengan para sahabat terkemuka sebelum mengambil keputusan penting. Ia menghargai pendapat orang lain dan berusaha untuk mencapai mufakat.
- Kesederhanaan dan Ketakwaan: Abu Bakar hidup dengan sederhana dan selalu bertakwa kepada Allah SWT. Ia tidak terlena dengan kekuasaan dan jabatan yang dimilikinya.
- Amanah dan Tanggung Jawab: Abu Bakar selalu berusaha untuk menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Ia bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan tidak pernah menyalahgunakan kekuasaannya.
Ringkasan Wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq
Aspek | Detail |
---|---|
Penyebab Wafat | Sakit setelah mandi pada hari yang dingin, menyebabkan demam tinggi. |
Proses Penggantian Khalifah | Abu Bakar bermusyawarah dan menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya. |
Wasiat Terakhir | Berpesan kepada Aisyah untuk mengurus jenazahnya dengan sederhana, melunasi hutang, dan mengembalikan tanah miliknya kepada negara. |
Tanggal Wafat | 22 Jumadil Akhir 13 Hijriah (23 Agustus 634 Masehi) |
Tempat Pemakaman | Di samping makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi, Madinah. |
Kisah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah bagian penting dari sejarah Islam. Keteladanan dan nilai-nilai yang ditinggalkannya patut untuk kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan ampunan kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya.
Demikianlah kisah singkat mengenai wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat setia Rasulullah SAW. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sejarah Islam. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca. Jangan lupa untuk berkunjung kembali, ya! Kami akan terus menyajikan artikel-artikel menarik lainnya.