Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

Latar Belakang Pemberontakan APRA dan Kisah Akhirnya

Latar belakang pemberontakan apra dan kisah berakhirnya – Pergerakan Rakyat Aceh (PRA) merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1945 di Aceh. Tujuan PRA adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Aceh dan menolak bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemberontakan PRA, yang dipimpin oleh Daud Beureueh, merupakan salah satu pemberontakan terbesar yang terjadi di Indonesia setelah kemerdekaan. […]

0
1
Latar Belakang Pemberontakan APRA dan Kisah Akhirnya

Latar belakang pemberontakan apra dan kisah berakhirnya – Pergerakan Rakyat Aceh (PRA) merupakan organisasi yang dibentuk pada tahun 1945 di Aceh. Tujuan PRA adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan Aceh dan menolak bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemberontakan PRA, yang dipimpin oleh Daud Beureueh, merupakan salah satu pemberontakan terbesar yang terjadi di Indonesia setelah kemerdekaan. Pertempuran antara PRA dan TNI berlangsung selama bertahun-tahun, dan berakhir dengan penangkapan Daud Beureueh pada tahun 1959.

Latar Belakang Pemberontakan PRA

Pemberontakan PRA muncul akibat beberapa faktor, yaitu:

  • Kekecewaan terhadap Pemerintah Pusat: Rakyat Aceh merasa kecewa terhadap pemerintah pusat karena tidak diakui sebagai bagian dari NKRI. Mereka menganggap bahwa pemerintah pusat tidak memperhatikan kepentingan Aceh, terutama dalam hal ekonomi dan politik.
  • Perbedaan Ideologi: PRA menganut ideologi Islam yang kuat dan ingin menerapkan syariat Islam di Aceh. Hal ini berbeda dengan ideologi nasionalis yang dianut oleh pemerintah pusat.
  • Pengaruh Agama: Daud Beureueh merupakan tokoh agama yang berpengaruh di Aceh. Pengaruhnya di masyarakat membuatnya mampu memobilisasi rakyat untuk melawan pemerintah pusat.
  • Faktor Ekonomi: Rakyat Aceh merasa terpinggirkan secara ekonomi. Mereka tidak merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Kisah Berakhirnya Pemberontakan PRA: Latar Belakang Pemberontakan Apra Dan Kisah Berakhirnya

Latar belakang pemberontakan apra dan kisah berakhirnya

Pemberontakan PRA berakhir dengan penangkapan Daud Beureueh pada tahun
1959. Penangkapan ini menandai berakhirnya perlawanan bersenjata PRA terhadap pemerintah pusat. Proses berakhirnya pemberontakan ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap:

1. Pertempuran dan Negosiasi

Latar belakang pemberontakan apra dan kisah berakhirnya

Pertempuran antara PRA dan TNI berlangsung selama bertahun-tahun. TNI menerapkan strategi militer yang agresif untuk mengalahkan PRA. Namun, PRA juga memiliki strategi bertahan yang kuat, sehingga pertempuran berlangsung alot.

Pada tahun 1953, pemerintah pusat mencoba untuk melakukan negosiasi dengan PRA. Namun, negosiasi ini gagal karena kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan.

2. Perjanjian Damai, Latar belakang pemberontakan apra dan kisah berakhirnya

Pada tahun 1959, pemerintah pusat kembali mencoba untuk melakukan negosiasi dengan PRA. Kali ini, negosiasi berhasil dan kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai. Perjanjian damai ini ditandatangani di Jakarta pada tanggal 11 April 1959. Dalam perjanjian ini, Daud Beureueh dan para pemimpin PRA lainnya setuju untuk menyerahkan senjata dan bergabung dengan NKRI.

3. Penangkapan Daud Beureueh

Setelah penandatanganan perjanjian damai, Daud Beureueh dan para pemimpin PRA lainnya kembali ke Aceh. Namun, Daud Beureueh kemudian ditangkap oleh TNI di Aceh pada tanggal 25 Juni 1959. Penangkapan ini menandai berakhirnya pemberontakan PRA.

Dampak Pemberontakan PRA

Pemberontakan PRA memiliki dampak yang besar terhadap Aceh dan Indonesia. Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan:

  • Kerugian Materil dan Jiwa: Pemberontakan PRA mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan harta benda.
  • Ketegangan Antar-Suku: Pemberontakan PRA juga memicu ketegangan antar-suku di Aceh.
  • Keterlambatan Pembangunan: Pemberontakan PRA menyebabkan Aceh terlambat dalam pembangunan, terutama di bidang ekonomi dan infrastruktur.
  • Perubahan Politik di Aceh: Pemberontakan PRA juga mengubah peta politik di Aceh. Setelah pemberontakan, Aceh menjadi bagian dari NKRI dan menerapkan sistem pemerintahan yang sama dengan daerah lain di Indonesia.

Kesimpulan

Pemberontakan PRA merupakan salah satu pemberontakan terbesar yang terjadi di Indonesia setelah kemerdekaan. Pemberontakan ini muncul akibat kekecewaan rakyat Aceh terhadap pemerintah pusat. Pemberontakan PRA berakhir dengan penangkapan Daud Beureueh pada tahun 1959. Pemberontakan PRA memiliki dampak yang besar terhadap Aceh dan Indonesia, baik secara materil maupun non-materil.

Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

E
WRITTEN BY

Enzy Mamiando

Responses (0 )