Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno dan Penyebabnya – Kerajaan Mataram Kuno, sebuah kerajaan besar yang pernah menguasai wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, akhirnya mengalami keruntuhan. Peristiwa ini ditandai dengan perpindahan pusat kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, tepatnya di daerah Kediri. Faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno meliputi pengaruh agama Hindu-Buddha, perebutan kekuasaan, dan juga tekanan dari kerajaan lain. Keruntuhan ini menandai berakhirnya masa kejayaan Mataram Kuno dan membuka lembaran baru dalam sejarah kerajaan di Jawa.
Masa Kejayaan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keruntuhan
Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Pada masa ini, kerajaan berhasil menguasai wilayah yang luas, membangun candi-candi megah, dan mengembangkan sistem pemerintahan yang kuat. Beberapa faktor yang menjadi kunci kejayaan Mataram Kuno antara lain:
- Letak geografis yang strategis: Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, wilayah yang subur dan strategis, sehingga memudahkan dalam mengendalikan jalur perdagangan dan sumber daya.
- Kepemimpinan yang kuat: Raja-raja Mataram Kuno, seperti Sanjaya dan Rakai Pikatan, dikenal dengan kepemimpinan yang tegas dan bijaksana. Mereka berhasil mempersatukan rakyat dan membangun kerajaan yang kuat.
- Sistem irigasi yang maju: Mataram Kuno memiliki sistem irigasi yang canggih, yang memungkinkan mereka untuk mengolah lahan pertanian secara efektif dan meningkatkan hasil panen. Sistem irigasi ini menjadi salah satu faktor penting dalam kemakmuran kerajaan.
- Pengaruh Hindu-Buddha: Masuknya agama Hindu-Buddha ke Jawa pada abad ke-4 Masehi membawa pengaruh besar dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik Mataram Kuno. Agama ini menjadi dasar ideologi kerajaan dan memberikan legitimasi kepada kekuasaan raja.
Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai faktor mulai menggerogoti kekuatan Mataram Kuno dan menyebabkan keruntuhannya. Faktor-faktor tersebut antara lain:
Faktor Internal
Perebutan Kekuasaan
Perebutan kekuasaan di dalam kerajaan merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan keruntuhan Mataram Kuno. Setelah kematian Raja Sanjaya, terjadi perebutan kekuasaan antara keturunannya, yaitu Rakai Panangkaran dan Rakai Pikatan. Pertempuran sengit terjadi selama beberapa tahun, yang akhirnya dimenangkan oleh Rakai Pikatan. Perebutan kekuasaan ini menyebabkan melemahnya pusat pemerintahan dan membuka peluang bagi kerajaan lain untuk menyerang.
Pergolakan Agama, Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno dan Penyebabnya
Perbedaan aliran kepercayaan di dalam kerajaan juga menjadi faktor pemicu keruntuhan Mataram Kuno. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, terjadi perselisihan antara penganut aliran Siwa dan Buddha. Perselisihan ini menyebabkan perpecahan di dalam kerajaan dan melemahkan kekuatannya. Pergolakan ini ditandai dengan pembangunan Candi Borobudur oleh penganut Buddha dan Candi Prambanan oleh penganut Siwa.
Faktor Eksternal: Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno Dan Penyebabnya
Serangan Kerajaan Lain
Serangan dari kerajaan lain juga menjadi faktor penting yang menyebabkan keruntuhan Mataram Kuno. Kerajaan-kerajaan di Jawa Timur, seperti Kediri dan Singasari, mulai menunjukkan kekuatan dan mengancam wilayah kekuasaan Mataram Kuno. Tekanan dari kerajaan-kerajaan ini memaksa Mataram Kuno untuk memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur, yang menandai berakhirnya masa kejayaan kerajaan di Jawa Tengah.
Pengaruh Budaya dan Agama Lain
Pengaruh budaya dan agama lain, seperti Islam, mulai masuk ke Jawa pada abad ke-13 Masehi. Masuknya agama Islam membawa perubahan besar dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Jawa, yang pada akhirnya juga mempengaruhi kekuatan Mataram Kuno. Islam menjadi agama yang semakin kuat dan meluas di Jawa, yang kemudian menggeser pengaruh Hindu-Buddha.
Keruntuhan dan Perkembangan Kerajaan di Jawa
Keruntuhan Mataram Kuno pada abad ke-10 Masehi menandai berakhirnya masa kejayaan kerajaan di Jawa Tengah. Pusat pemerintahan kerajaan berpindah ke Jawa Timur, yang kemudian berkembang menjadi kerajaan-kerajaan baru seperti Kediri, Singasari, dan Majapahit. Kerajaan-kerajaan ini memiliki karakteristik dan masa kejayaannya masing-masing, yang menandai babak baru dalam sejarah kerajaan di Jawa.
Kesimpulan
Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno merupakan hasil dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Perebutan kekuasaan, pergolakan agama, serangan kerajaan lain, dan pengaruh budaya dan agama lain menjadi faktor utama yang menyebabkan berakhirnya masa kejayaan kerajaan di Jawa Tengah. Peristiwa ini membuka lembaran baru dalam sejarah kerajaan di Jawa, dengan munculnya kerajaan-kerajaan baru yang memiliki karakteristik dan masa kejayaannya masing-masing.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Responses (0 )