Pengertian dan contoh mobilitas sosial vertikal ke bawah – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan meningkat. Data tersebut menunjukkan tren penurunan pendapatan rumah tangga. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mengungkap persentase penduduk miskin naik. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga melaporkan peningkatan jumlah pengangguran.
Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah: Memahami Pergeseran Status Sosial
Mobilitas sosial merupakan suatu fenomena dinamis dalam masyarakat yang menggambarkan perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi sosial ke posisi sosial lainnya. Perpindahan ini dapat terjadi secara vertikal atau horizontal. Mobilitas sosial vertikal mengacu pada perubahan posisi sosial yang melibatkan perbedaan status atau tingkatan, baik ke atas maupun ke bawah. Sementara itu, mobilitas sosial horizontal menunjukan perpindahan posisi sosial tanpa perubahan status atau tingkatan yang signifikan.
Artikel ini akan berfokus pada mobilitas sosial vertikal ke bawah, yaitu perubahan posisi sosial seseorang atau kelompok ke arah status yang lebih rendah. Perubahan ini bisa terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya pekerjaan, pendapatan, prestise, dan kekuasaan. Faktor-faktor penyebab mobilitas sosial vertikal ke bawah beragam dan kompleks, seringkali melibatkan interaksi berbagai variabel sosial, ekonomi, dan politik.
Faktor-faktor Penyebab Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mobilitas sosial vertikal ke bawah antara lain:
- Faktor Ekonomi: Krisis ekonomi, kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, investasi yang gagal, dan utang yang menumpuk dapat menyebabkan penurunan status sosial seseorang. Resesi ekonomi misalnya, dapat menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan mengalami penurunan pendapatan yang signifikan, memaksa mereka untuk hidup dengan standar hidup yang lebih rendah.
- Faktor Politik: Perubahan kebijakan pemerintah yang merugikan, korupsi, dan ketidakstabilan politik dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat, mengakibatkan penurunan status sosial bagi sebagian orang. Contohnya, kebijakan yang membatasi akses terhadap pendidikan atau layanan kesehatan dapat menyebabkan penurunan kesempatan dan status sosial bagi kelompok masyarakat tertentu.
- Faktor Sosial: Perceraian, perselisihan keluarga, penyakit kronis, kecelakaan, dan bencana alam dapat mengakibatkan penurunan status sosial seseorang. Beban biaya pengobatan penyakit kronis misalnya, dapat menguras keuangan keluarga dan menyebabkan penurunan status sosial secara signifikan.
- Faktor Budaya: Perubahan nilai dan norma sosial dapat mengakibatkan penurunan status sosial bagi individu atau kelompok tertentu. Contohnya, perubahan gaya hidup yang konsumtif dapat menyebabkan seseorang terlilit hutang dan mengalami penurunan status sosial.
- Faktor Pendidikan: Kegagalan dalam pendidikan, hilangnya kesempatan pendidikan, dan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja dapat menyebabkan penurunan status sosial seseorang. Kurangnya akses pada pendidikan berkualitas misalnya, dapat membatasi kesempatan kerja dan pendapatan seseorang di masa depan.
Contoh Kasus Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah: Pengertian Dan Contoh Mobilitas Sosial Vertikal Ke Bawah
Berikut beberapa contoh nyata mobilitas sosial vertikal ke bawah:
- Kehilangan Pekerjaan: Seorang manajer perusahaan besar yang di PHK karena efisiensi perusahaan. Ia kemudian bekerja sebagai buruh dengan pendapatan jauh lebih rendah. Hal ini merupakan contoh nyata mobilitas sosial vertikal ke bawah karena terjadi penurunan status dan pendapatan.
- Kegagalan Bisnis: Seorang pengusaha sukses yang mengalami kebangkrutan karena kesalahan manajemen atau faktor eksternal seperti krisis ekonomi. Ia kehilangan aset dan harus memulai hidup dari bawah lagi. Penurunan status sosial ini mencerminkan mobilitas sosial vertikal ke bawah.
- Penyakit Kronis: Seseorang yang sebelumnya memiliki pekerjaan dan penghasilan yang baik, tetapi kemudian menderita penyakit kronis yang membutuhkan biaya pengobatan mahal. Akibatnya, ia harus menjual asetnya dan hidup dengan keterbatasan ekonomi. Kondisi ini menunjukkan penurunan status sosial karena faktor kesehatan.
- Bencana Alam: Korban bencana alam yang kehilangan rumah dan harta benda. Mereka terpaksa hidup di pengungsian dan mengalami penurunan status sosial yang signifikan karena kehilangan sumber daya ekonomi dan sosial.
Tabel Ilustrasi Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah
Sebelum | Sesudah | Faktor Penyebab |
---|---|---|
Manajer Senior | Karyawan Kontrak | PHK massal |
Pengusaha Sukses | Pekerja Lepas | Kegagalan Bisnis |
PNS Golongan III A | Pedagang Kaki Lima | Penyakit Kronis |
Petani Kaya | Buruh Tani | Bencana Alam (Banjir) |
Dampak Mobilitas Sosial Vertikal ke Bawah
Mobilitas sosial vertikal ke bawah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi individu maupun masyarakat. Bagi individu, dampaknya dapat berupa stres, depresi, kecemasan, dan penurunan harga diri. Sementara itu, bagi masyarakat, mobilitas sosial vertikal ke bawah dapat meningkatkan angka kemiskinan, ketimpangan sosial, dan ketidakstabilan sosial.
Penting untuk memahami bahwa mobilitas sosial merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Faktor-faktor penyebabnya beragam dan saling berkaitan. Pemahaman yang komprehensif tentang mobilitas sosial vertikal ke bawah dapat membantu dalam merumuskan kebijakan dan program yang tepat untuk mengurangi dampak negatifnya dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai mobilitas sosial vertikal ke bawah. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya!
Responses (0 )