Peninggalan Budaya Kerajaan Kediri sebagai Sumber Sejarah – Kerajaan Kediri, yang berdiri megah di Jawa Timur pada abad ke-11 hingga ke-13, meninggalkan jejak sejarah yang kaya dan beragam. Berbagai peninggalan budaya, mulai dari prasasti, candi, hingga kitab suci, menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau. Di antara peninggalan-peninggalan tersebut, Prasasti Kediri, Candi Panataran, dan Kitab Sutasoma menjadi bukti nyata kebesaran dan pengaruh Kerajaan Kediri dalam sejarah Indonesia.
Peninggalan Budaya Kerajaan Kediri
Peninggalan budaya Kerajaan Kediri memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan, kepercayaan, dan seni pada masa itu. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan sumber sejarah yang tak ternilai, yang membantu para sejarawan untuk memahami kompleksitas sejarah Indonesia.
Prasasti Kediri
Prasasti Kediri merupakan salah satu sumber sejarah terpenting untuk memahami sejarah Kerajaan Kediri. Prasasti-prasasti ini mencatat berbagai peristiwa penting, seperti pergantian raja, pembangunan candi, dan peraturan kerajaan. Beberapa prasasti Kediri yang terkenal, antara lain:
- Prasasti Sumberawan (1119 M) yang memuat peraturan tentang pajak dan hukuman.
- Prasasti Taji (1185 M) yang mencatat tentang pembangunan candi.
- Prasasti Darmajingga (1205 M) yang mencatat tentang pergantian raja.
Prasasti-prasasti ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan menggunakan aksara Kawi. Melalui prasasti-prasasti ini, kita dapat mengetahui sistem pemerintahan, struktur sosial, dan kepercayaan masyarakat pada masa Kerajaan Kediri.
Candi Panataran
Candi Panataran merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Jawa Timur. Candi ini dibangun pada abad ke-14, tetapi masih menunjukkan pengaruh kuat dari masa Kerajaan Kediri. Candi Panataran merupakan pusat keagamaan dan pusat pemerintahan Kerajaan Kediri.
Arsitektur candi menunjukkan kehebatan teknik bangunan pada masa itu. Relief-relief yang menghiasi dinding candi menceritakan kisah-kisah epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata. Relief-relief ini juga mencerminkan kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kediri.
Kitab Sutasoma, Peninggalan Budaya Kerajaan Kediri sebagai Sumber Sejarah
Kitab Sutasoma merupakan salah satu kitab sastra Jawa Kuno yang penting. Kitab ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri oleh Mpu Tantular. Kitab Sutasoma menceritakan tentang pertemuan antara raja Hindu dengan pendeta Buddha. Melalui kisah ini, Mpu Tantular mencoba menunjukkan toleransi antaragama dan menyatukan dua agama tersebut.
Kitab Sutasoma merupakan salah satu contoh karya sastra Jawa Kuno yang menunjukkan kehebatan budaya dan pemikiran masyarakat pada masa Kerajaan Kediri. Kitab ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Kediri memiliki toleransi yang tinggi antaragama.
Peninggalan Budaya Sebagai Sumber Sejarah: Peninggalan Budaya Kerajaan Kediri Sebagai Sumber Sejarah
Peninggalan budaya Kerajaan Kediri merupakan sumber sejarah yang penting untuk memahami sejarah Indonesia. Peninggalan-peninggalan ini menunjukkan kehebatan budaya dan peradaban masyarakat Kediri pada masa lampau. Melalui peninggalan-peninggalan ini, kita dapat mengetahui tentang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat Kediri.
Peninggalan budaya juga menunjukkan bahwa Kerajaan Kediri memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan budaya dan peradaban di Indonesia. Kerajaan Kediri telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sejarah Indonesia.
Kesimpulan
Peninggalan budaya Kerajaan Kediri merupakan saksi bisu kehebatan budaya dan peradaban masyarakat Kediri pada masa lampau. Peninggalan-peninggalan ini merupakan sumber sejarah yang tak ternilai dan menunjukkan bahwa Kerajaan Kediri memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia.
Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat dan menarik. Sampai jumpa lagi di artikel lainnya.
Responses (0 )