Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

Keruntuhan Kekuasaan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah Peristiwa Apa yang Menandai Akhirnya?

Peristiwa apa yang mengakhiri kekuasaan dinasti syailendra di jawa tengah – Dinasti Syailendra merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di Jawa Tengah pada abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi. Kerajaan ini terkenal dengan bangunan candi-candi megah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun, kekuasaan Dinasti Syailendra tidak berlangsung selamanya. Kejayaan mereka berakhir dengan munculnya kerajaan baru, […]

0
1
Keruntuhan Kekuasaan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah Peristiwa Apa yang Menandai Akhirnya?

Peristiwa apa yang mengakhiri kekuasaan dinasti syailendra di jawa tengah – Dinasti Syailendra merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di Jawa Tengah pada abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi. Kerajaan ini terkenal dengan bangunan candi-candi megah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Namun, kekuasaan Dinasti Syailendra tidak berlangsung selamanya. Kejayaan mereka berakhir dengan munculnya kerajaan baru, yaitu Kerajaan Mataram Kuno, yang dipimpin oleh Wangsa Sanjaya.

Latar Belakang Kejatuhan Dinasti Syailendra

Peristiwa apa yang mengakhiri kekuasaan dinasti syailendra di jawa tengah

Kejatuhan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks, baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang menjadi pemicu adalah konflik internal di tubuh kerajaan, terutama perebutan kekuasaan antar keluarga kerajaan. Faktor eksternal yang turut berperan adalah munculnya kerajaan baru yang lebih kuat, yaitu Kerajaan Mataram Kuno, yang dipimpin oleh Wangsa Sanjaya.

Konflik Internal di Dinasti Syailendra: Peristiwa Apa Yang Mengakhiri Kekuasaan Dinasti Syailendra Di Jawa Tengah

Konflik internal di tubuh Dinasti Syailendra merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan kejatuhan kerajaan ini. Perseteruan antar keluarga kerajaan, terutama perebutan tahta, mengakibatkan ketidakstabilan politik dan melemahkan kekuatan kerajaan.

Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa konflik internal di Dinasti Syailendra terjadi pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Samaratungga merupakan raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang tercatat dalam sejarah.

Pada masa pemerintahan Samaratungga, terjadi persaingan sengit antara dua putra Samaratungga, yaitu Rakai Pikatan dan Balitung. Rakai Pikatan merupakan putra Samaratungga dari permaisuri, sedangkan Balitung merupakan putra Samaratungga dari selir. Perseteruan antara kedua putra ini semakin memanas ketika Samaratungga wafat.

Rakai Pikatan yang merasa lebih berhak atas tahta, berusaha merebut kekuasaan dari Balitung. Rakai Pikatan kemudian membentuk aliansi dengan Wangsa Sanjaya, yang dipimpin oleh Rakai Garung, untuk menjatuhkan Balitung.

Perseteruan antara Rakai Pikatan dan Balitung berujung pada perang saudara yang berkepanjangan. Perang ini mengakibatkan melemahnya kekuatan Dinasti Syailendra dan membuka peluang bagi Wangsa Sanjaya untuk merebut kekuasaan.

Munculnya Kerajaan Mataram Kuno

Peristiwa apa yang mengakhiri kekuasaan dinasti syailendra di jawa tengah

Munculnya Kerajaan Mataram Kuno, yang dipimpin oleh Wangsa Sanjaya, merupakan faktor eksternal yang berperan penting dalam kejatuhan Dinasti Syailendra. Wangsa Sanjaya merupakan dinasti Hindu yang berkuasa di Jawa Tengah pada abad ke-7 hingga abad ke-9 Masehi.

Wangsa Sanjaya terkenal dengan bangunan candi-candi Hindu yang megah, seperti Candi Sewu dan Candi Plaosan. Wangsa Sanjaya memiliki kekuatan militer yang kuat dan mampu menaklukkan wilayah-wilayah di Jawa Tengah.

Pada masa pemerintahan Rakai Garung, Wangsa Sanjaya semakin kuat dan mulai mengancam kekuasaan Dinasti Syailendra. Rakai Garung membentuk aliansi dengan Rakai Pikatan untuk menjatuhkan Balitung.

Setelah berhasil menjatuhkan Balitung, Rakai Pikatan menjadi raja di Jawa Tengah dan mendirikan kerajaan baru, yaitu Kerajaan Mataram Kuno. Rakai Pikatan merupakan raja pertama dari Kerajaan Mataram Kuno.

Kekalahan Dinasti Syailendra

Setelah kekalahan Balitung, Dinasti Syailendra kehilangan kekuasaannya di Jawa Tengah. Kekuatan militer Dinasti Syailendra yang melemah akibat perang saudara dan munculnya Kerajaan Mataram Kuno yang lebih kuat menjadi faktor utama kejatuhan mereka.

Meskipun Dinasti Syailendra kehilangan kekuasaannya di Jawa Tengah, warisan budaya mereka tetap terjaga hingga saat ini. Candi-candi megah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi bukti kejayaan Dinasti Syailendra di masa lampau.

Kesimpulan

Kejatuhan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks, baik internal maupun eksternal. Konflik internal di tubuh kerajaan, terutama perebutan tahta, mengakibatkan ketidakstabilan politik dan melemahkan kekuatan kerajaan. Munculnya Kerajaan Mataram Kuno yang lebih kuat, yang dipimpin oleh Wangsa Sanjaya, menjadi faktor eksternal yang berperan penting dalam kejatuhan Dinasti Syailendra.

Meskipun Dinasti Syailendra kehilangan kekuasaannya di Jawa Tengah, warisan budaya mereka tetap terjaga hingga saat ini. Candi-candi megah seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan menjadi bukti kejayaan Dinasti Syailendra di masa lampau.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang sejarah Indonesia. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

p
WRITTEN BY

pelajar

Responses (0 )