Kuttab DigitalPendidikan Dasar Anak Usia Dini

Puncak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya Sejarah dan Faktor Pendukungnya

Puncak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Latar Belakangnya – Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi. Kerajaan ini berpusat di Pulau Sumatera dan menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan. Kekuatan maritim Sriwijaya ditopang oleh […]

0
3

Puncak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Latar Belakangnya – Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi. Kerajaan ini berpusat di Pulau Sumatera dan menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan. Kekuatan maritim Sriwijaya ditopang oleh armada laut yang kuat dan strategi perdagangan yang efektif.

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya: Puncak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya Dan Latar Belakangnya

Kerajaan Sriwijaya berdiri di atas fondasi yang kuat, didukung oleh beberapa faktor penting yang mendorong perkembangannya menjadi kerajaan maritim yang besar. Faktor-faktor ini saling melengkapi dan menciptakan kondisi yang ideal untuk kemajuan Sriwijaya.

1. Lokasi Strategis

Sriwijaya terletak di lokasi strategis yang menjadi titik pertemuan jalur perdagangan laut penting di Asia Tenggara. Letaknya di Selat Malaka, jalur perdagangan utama yang menghubungkan India, Tiongkok, dan wilayah Asia Tenggara lainnya, memberikan keuntungan besar bagi Sriwijaya.

2. Penguasaan Jalur Perdagangan Laut

Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan. Penguasaan jalur perdagangan ini memberikan Sriwijaya kontrol atas arus perdagangan dan memungkinkan mereka untuk memungut pajak dari kapal-kapal yang melintasi wilayahnya.

3. Armada Laut yang Kuat

Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang dipersenjatai dengan kapal-kapal perang yang tangguh. Armada ini digunakan untuk menjaga keamanan jalur perdagangan, melindungi wilayah Sriwijaya dari serangan musuh, dan memperluas pengaruh Sriwijaya di wilayah sekitarnya.

4. Kemajuan Teknologi Maritim

Sriwijaya memiliki teknologi maritim yang maju untuk masanya. Mereka memiliki pengetahuan tentang navigasi, pembuatan kapal, dan penggunaan kompas. Kemajuan teknologi ini memungkinkan Sriwijaya untuk melakukan perjalanan laut jauh dan menguasai jalur perdagangan yang luas.

5. Keberadaan Pelabuhan-Pelabuhan Utama

Sriwijaya memiliki pelabuhan-pelabuhan utama yang ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai negara. Pelabuhan-pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan dan pertukaran budaya. Beberapa pelabuhan utama Sriwijaya adalah Palembang, Jambi, dan Muara Takus.

Puncak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Puncak kejayaan Sriwijaya terjadi pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi. Periode ini ditandai dengan perkembangan ekonomi, politik, dan budaya yang pesat. Sriwijaya mencapai puncak kekuasaannya di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa (abad ke-9 Masehi).

1. Ekspansi Wilayah

Sriwijaya berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar wilayah Sumatera, Semenanjung Malaya, dan beberapa pulau di Kalimantan dan Jawa. Ekspansi ini didukung oleh kekuatan militer Sriwijaya dan strategi perdagangan yang efektif.

2. Kemajuan Ekonomi

Sriwijaya menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan laut utama dan memungut pajak dari kapal-kapal yang melintasi wilayahnya. Perekonomian Sriwijaya didasarkan pada perdagangan rempah-rempah, kayu manis, emas, dan barang-barang lainnya.

3. Kemajuan Politik

Sriwijaya memiliki sistem politik yang terstruktur dan pemerintahan yang kuat. Raja Sriwijaya memiliki kekuasaan absolut dan didukung oleh para menteri dan pejabat tinggi lainnya. Sriwijaya memiliki hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di India, Tiongkok, dan wilayah Asia Tenggara lainnya.

4. Kemajuan Budaya

Sriwijaya mengalami perkembangan budaya yang pesat. Sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama Buddha Mahayana. Di Sriwijaya terdapat banyak biara Buddha dan pusat pendidikan agama. Sriwijaya juga mengembangkan seni, sastra, dan arsitektur yang khas.

Faktor-Faktor yang Menyebabkan Keruntuhan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada abad ke-14 Masehi. Beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan Sriwijaya adalah:

1. Persaingan dengan Kerajaan Lain

Sriwijaya menghadapi persaingan ketat dengan kerajaan-kerajaan lain di wilayah Asia Tenggara, seperti Kerajaan Majapahit di Jawa dan Kerajaan Chola di India Selatan. Persaingan ini mengakibatkan konflik militer yang melemahkan Sriwijaya.

2. Penurunan Perekonomian

Perekonomian Sriwijaya mengalami penurunan akibat beberapa faktor, seperti perubahan jalur perdagangan, persaingan dengan kerajaan lain, dan bencana alam. Penurunan perekonomian ini melemahkan Sriwijaya dan membuatnya rentan terhadap serangan musuh.

3. Serangan Musuh

Sriwijaya diserang oleh kerajaan-kerajaan lain, seperti Kerajaan Chola dari India Selatan dan Kerajaan Majapahit dari Jawa. Serangan-serangan ini mengakibatkan kerusakan besar dan melemahkan Sriwijaya.

4. Kemerosotan Moral

Kemerosotan moral di kalangan masyarakat Sriwijaya juga menjadi faktor yang menyebabkan keruntuhan Sriwijaya. Kemerosotan moral ini ditandai dengan munculnya korupsi, ketidakadilan, dan konflik internal.

Warisan Sriwijaya

Meskipun Sriwijaya telah runtuh, warisannya tetap hidup hingga saat ini. Sriwijaya meninggalkan jejak sejarah yang kaya dan berpengaruh terhadap perkembangan budaya dan peradaban di Asia Tenggara. Beberapa warisan Sriwijaya adalah:

1. Situs-Situs Bersejarah, Puncak Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Latar Belakangnya

Sriwijaya meninggalkan banyak situs bersejarah, seperti Candi Muara Takus, Candi Borobudur, dan Candi Sewu. Situs-situs ini menjadi bukti kejayaan Sriwijaya dan pentingnya Sriwijaya dalam sejarah Asia Tenggara.

2. Seni dan Sastra

Sriwijaya mengembangkan seni dan sastra yang khas. Seni Sriwijaya meliputi seni patung, seni ukir, dan seni arsitektur. Sastra Sriwijaya meliputi syair, cerita rakyat, dan kitab suci Buddha.

3. Pengaruh terhadap Budaya Asia Tenggara

Sriwijaya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan budaya di Asia Tenggara. Sriwijaya menyebarkan agama Buddha Mahayana dan budaya Jawa ke berbagai wilayah di Asia Tenggara.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang Kerajaan Sriwijaya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!

A
WRITTEN BY

Andy Setya

Responses (0 )