Rangkuman Seni Budaya Kelas 9 Bab 9 Kurikulum 2013: Seni Grafis – Kurikulum 2013, Seni Budaya kelas 9, Bab 9, membahas Seni Grafis. Buku teks Seni Budaya menjadi rujukan utama. Materi Seni Grafis meliputi teknik dan sejarahnya. Pemahaman siswa terhadap seni grafis penting untuk pengembangan kreativitas. Keterampilan mengapresiasi karya seni grafis juga menjadi tujuan pembelajaran.
Rangkuman Seni Budaya Kelas 9 Bab 9 Kurikulum 2013: Seni Grafis
Bab 9 Seni Budaya kelas 9 Kurikulum 2013 menguak dunia menarik Seni Grafis. Seni grafis, bukan sekadar gambar biasa, melainkan proses kreatif yang menghasilkan karya seni cetakan. Prosesnya melibatkan teknik-teknik khusus untuk memperbanyak gambar atau desain pada permukaan tertentu, seperti kertas, kain, atau logam. Keunikan seni grafis terletak pada kemampuannya menghasilkan banyak salinan karya seni dari satu master image (matriks).
Bayangkan, sebuah desain dapat diproduksi dalam jumlah banyak tanpa kehilangan detail dan kualitas aslinya! Ini berbeda dengan lukisan atau patung yang bersifat unik dan tunggal.
Source: edupstairs.org
Teknik-Teknik dalam Seni Grafis, Rangkuman Seni Budaya Kelas 9 Bab 9 Kurikulum 2013: Seni Grafis
Beragam teknik menghasilkan karya seni grafis yang memukau. Masing-masing teknik memiliki karakteristik dan keindahan tersendiri. Mari kita telusuri beberapa teknik utama yang dipelajari dalam bab ini:
Source: worksheetsplanet.com
- Cetak Tinggi (Relief Printing): Teknik ini menggunakan bagian yang menonjol dari matriks untuk mencetak gambar. Bagian yang menonjol tersebut diberi tinta, lalu ditekan ke permukaan media cetak. Contohnya adalah woodcut (ukiran kayu) dan linocut (ukiran linoleum). Woodcut menggunakan balok kayu, sementara linocut menggunakan lembaran linoleum yang lebih lunak dan mudah diukir. Keduanya menghasilkan kesan garis yang tegas dan tekstur kayu/linoleum yang khas.
- Cetak Dalam (Intaglio Printing): Berbeda dengan cetak tinggi, teknik ini menggunakan bagian yang terukir atau tergores pada matriks untuk mencetak gambar. Tinta mengisi bagian cekungan tersebut, lalu ditekan ke media cetak. Hasilnya adalah garis yang halus dan detail yang tajam. Contohnya adalah etching (menggunakan cairan asam untuk mengukir logam) dan engraving (menggunakan alat tajam untuk mengukir logam).
- Cetak Datar (Planographic Printing): Teknik ini menggunakan prinsip perbedaan sifat fisik antara bagian gambar dan latar belakang pada permukaan matriks yang datar. Bagian gambar akan menyerap tinta, sementara latar belakang menolaknya. Contoh yang terkenal adalah litografi, yang menggunakan batu litograf sebagai matriks.
- Sablon (Screen Printing): Teknik ini menggunakan layar berpori sebagai matriks. Tinta didorong melalui pori-pori layar ke media cetak. Teknik ini sering digunakan untuk mencetak desain pada kaos, poster, dan berbagai media lainnya. Keunggulannya adalah kemampuan mencetak pada berbagai jenis bahan dan menghasilkan warna yang cerah.
Tabel berikut merangkum perbedaan teknik-teknik tersebut:
Teknik | Jenis Cetakan | Penjelasan Singkat | Contoh |
---|---|---|---|
Cetak Tinggi | Relief | Bagian menonjol yang diberi tinta | Woodcut, Linocut |
Cetak Dalam | Intaglio | Bagian cekungan yang diisi tinta | Etching, Engraving |
Cetak Datar | Planographic | Perbedaan sifat fisik pada permukaan datar | Litografi |
Sablon | Screen Printing | Tinta didorong melalui layar berpori | Cetak kaos, poster |
Sejarah Seni Grafis
Seni grafis memiliki sejarah panjang dan kaya. Teknik-tekniknya telah berkembang sejak zaman dahulu kala. Dari ukiran kayu sederhana hingga teknologi cetak modern, seni grafis terus berevolusi. Penggunaan seni grafis juga meluas, dari seni rupa hingga keperluan komersial. Pemahaman sejarahnya membantu kita mengapresiasi karya seni grafis dengan lebih mendalam.
Kita dapat melihat bagaimana perkembangan teknologi dan budaya memengaruhi evolusi teknik dan gaya seni grafis.
Source: foundationheadstart.org
Apresiasi Karya Seni Grafis
Apresiasi karya seni grafis tidak hanya sebatas melihat keindahan visualnya. Kita perlu memahami teknik yang digunakan, konsep artistik yang ingin disampaikan, dan konteks sejarahnya. Dengan demikian, kita dapat menikmati karya seni grafis dengan lebih mendalam dan menghargai proses kreatif di baliknya. Perhatikan detail, garis, warna, dan komposisi dalam karya seni grafis. Cobalah untuk menemukan pesan atau emosi yang ingin disampaikan oleh seniman melalui karyanya.
Memahami Seni Grafis tidak hanya bermanfaat untuk nilai akademik, tetapi juga mengasah kreativitas dan keterampilan estetika. Jadi, jangan ragu untuk mengeksplorasi dunia seni grafis lebih lanjut!
Nah, segitu dulu rangkuman kita tentang Seni Grafis. Semoga penjelasan ini bermanfaat ya! Terima kasih sudah membaca sampai selesai. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya!
Responses (0 )