Table of Contents

Sejarah Bukit Shafa dan Marwah dengan Kisah Keteguhan Hati – Bukit Shafa dan Bukit Marwah, dua titik penting dalam ibadah haji dan umrah, menyimpan sejarah panjang dan kaya akan makna. Ibadah Sa’i, yaitu berjalan dan berlari kecil antara Shafa dan Marwah, merupakan napak tilas perjuangan Hagar, istri Nabi Ibrahim, dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Kisah Hagar, dengan keteguhan hati dan keyakinannya kepada Allah, menjadi inspirasi bagi jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah Sa’i setiap tahunnya.

Sejarah Bukit Shafa dan Marwah dengan Kisah Keteguhan Hati

Source: dreamstime.com

Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Hagar dan Ismail di padang pasir Makkah yang tandus menguji keimanan mereka. Air Zamzam, sumber air yang memancar atas kuasa Allah, menjadi bukti pertolongan-Nya bagi Hagar dan Ismail.

Asal-Usul Bukit Shafa dan Marwah

Bukit Shafa, yang terletak di dekat Ka’bah, menjadi titik awal ibadah Sa’i. Nama “Shafa” sendiri berasal dari kata yang berarti “bersih” atau “murni”. Bukit ini menjadi tempat Hagar pertama kali berdiri dan berdoa kepada Allah agar diberikan pertolongan. Bukit Marwah, yang terletak sekitar 450 meter dari Shafa, menjadi titik akhir ibadah Sa’i. Nama “Marwah” berasal dari kata yang berarti “batu keras”.

Bukit ini menjadi tempat Hagar terakhir kali mencari air untuk Ismail.

Kisah Keteguhan Hati Hagar

Kisah Hagar merupakan inti dari ibadah Sa’i. Ketika Nabi Ibrahim meninggalkan Hagar dan Ismail di Makkah, Hagar tidak putus asa. Ia percaya bahwa Allah tidak akan meninggalkannya. Ketika persediaan air dan makanan menipis, Hagar mulai mencari air untuk Ismail. Ia berlari antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, berharap menemukan sumber air.

Setiap kali ia mencapai puncak bukit, ia melihat sekelilingnya, mencari tanda-tanda kehidupan. Namun, yang ia lihat hanyalah padang pasir yang luas dan tandus.

Meskipun demikian, Hagar tidak menyerah. Ia terus berlari dan berdoa kepada Allah. Akhirnya, atas kuasa Allah, air Zamzam memancar dari tanah di dekat kaki Ismail. Hagar sangat gembira dan bersyukur kepada Allah. Air Zamzam tidak hanya menyelamatkan Hagar dan Ismail dari kehausan, tetapi juga menjadi sumber air yang tidak pernah kering hingga saat ini.

Makna Ibadah Sa’i

Ibadah Sa’i bukan hanya sekadar berlari antara Shafa dan Marwah. Ibadah ini memiliki makna yang lebih dalam, yaitu:

  • Meneladani keteguhan hati Hagar: Ibadah Sa’i mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan. Kita harus terus berusaha dan berdoa kepada Allah, sebagaimana yang dilakukan oleh Hagar.
  • Mengingat pertolongan Allah: Ibadah Sa’i mengingatkan kita bahwa Allah selalu memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Air Zamzam menjadi bukti nyata pertolongan Allah kepada Hagar dan Ismail.
  • Menumbuhkan rasa syukur: Ibadah Sa’i menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Kita harus selalu bersyukur atas kesehatan, rezeki, dan kesempatan untuk beribadah kepada-Nya.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan: Ibadah Sa’i meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Dengan meneladani kisah Hagar, kita semakin yakin bahwa Allah adalah satu-satunya tempat kita bergantung dan memohon pertolongan.

Tata Cara Ibadah Sa’i

Ibadah Sa’i dilakukan setelah tawaf di Ka’bah. Berikut adalah tata cara ibadah Sa’i:

  1. Mulai dari Bukit Shafa: Jamaah memulai Sa’i dari Bukit Shafa. Disunnahkan untuk menghadap Ka’bah dan berdoa.
  2. Berjalan menuju Bukit Marwah: Jamaah berjalan menuju Bukit Marwah. Di antara dua tanda hijau (dahulu merupakan tempat Hagar berlari lebih cepat karena mendengar suara), jamaah disunnahkan untuk berlari kecil (bagi laki-laki).
  3. Sampai di Bukit Marwah: Setelah sampai di Bukit Marwah, jamaah menghadap Ka’bah dan berdoa.
  4. Ulangi tujuh kali: Jamaah mengulangi langkah 2 dan 3 sebanyak tujuh kali, dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Satu putaran dihitung dari Shafa ke Marwah, dan putaran kedua dari Marwah ke Shafa.
  5. Berdoa setelah Sa’i: Setelah menyelesaikan Sa’i, jamaah disunnahkan untuk berdoa kepada Allah.

Hikmah di Balik Ibadah Sa’i

Ibadah Sa’i menyimpan banyak hikmah yang dapat kita petik. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:

  • Kesabaran dan ketekunan: Ibadah Sa’i mengajarkan kita untuk bersabar dan tekun dalam menghadapi ujian dan cobaan. Hagar tidak menyerah meskipun ia harus berlari antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
  • Keyakinan kepada Allah: Ibadah Sa’i mengajarkan kita untuk selalu yakin kepada Allah. Hagar percaya bahwa Allah akan memberikan pertolongan kepadanya, meskipun ia berada di padang pasir yang tandus.
  • Kepedulian terhadap keluarga: Ibadah Sa’i mengajarkan kita untuk peduli terhadap keluarga. Hagar rela melakukan apa saja demi menyelamatkan putranya, Ismail, dari kehausan.
  • Kerendahan hati: Ibadah Sa’i mengajarkan kita untuk rendah hati. Hagar tidak sombong meskipun ia adalah istri seorang nabi.

Perkembangan Area Sa’i: Sejarah Bukit Shafa Dan Marwah Dengan Kisah Keteguhan Hati

Seiring dengan bertambahnya jumlah jamaah haji dan umrah, area Sa’i terus dikembangkan dan diperluas. Saat ini, area Sa’i telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti pendingin udara, lantai yang nyaman, dan jalur khusus untuk kursi roda. Pengembangan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi jamaah yang melaksanakan ibadah Sa’i.

Tahun Perkembangan Keterangan
1950-an Pembangunan atap Melindungi jamaah dari panas matahari.
1980-an Perluasan area Sa’i Menampung jumlah jamaah yang semakin meningkat.
2000-an Pemasangan pendingin udara Memberikan kenyamanan bagi jamaah saat beribadah.
Sekarang Fasilitas modern Jalur khusus kursi roda, lantai yang nyaman, dan sistem keamanan yang ditingkatkan.

Shafa dan Marwah dalam Al-Qur’an

Keberadaan Bukit Shafa dan Marwah, serta ibadah Sa’i, disebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Al-Baqarah ayat 158:

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.”

Ayat ini menegaskan bahwa Sa’i antara Shafa dan Marwah adalah bagian penting dari ibadah haji dan umrah, serta memiliki nilai spiritual yang tinggi di sisi Allah SWT.

Demikianlah sejarah Bukit Shafa dan Marwah dengan kisah keteguhan hati Hagar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang ibadah Sa’i. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa mampir lagi ya untuk artikel-artikel menarik lainnya!

Sejarah Bukit Shafa dan Marwah dengan Kisah Keteguhan Hati

Source: cloudfront.net

Categorized in:

Sejarah Islam,