Syarat Jamak Sholat beserta Tata Caranya – Sholat jamak adalah keringanan (rukhsah) yang Allah SWT berikan kepada umat Muslim. Musafir melakukan sholat jamak. Sakit juga menjadi alasan diperbolehkannya sholat jamak. Sholat jamak menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu. Zuhur dengan Ashar adalah contoh sholat yang bisa dijamak.
Maghrib dengan Isya juga termasuk sholat yang bisa dijamak. Terdapat syarat dan tata cara tertentu dalam pelaksanaan sholat jamak.
Syarat Sah Sholat Jamak
Sholat jamak merupakan kemudahan yang diberikan dalam Islam. Namun, kemudahan ini memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar sholat jamak menjadi sah. Berikut adalah syarat-syarat sah sholat jamak:
- Musafir: Syarat utama diperbolehkannya sholat jamak adalah dalam keadaan musafir. Musafir adalah orang yang melakukan perjalanan jauh. Jarak minimal perjalanan yang diperbolehkan untuk menjamak sholat berbeda-beda menurut pendapat ulama. Namun, secara umum, jarak yang dianggap sebagai safar adalah sekitar 80-90 kilometer.
- Niat: Niat merupakan rukun penting dalam sholat. Niat menjamak sholat harus dilakukan pada saat takbiratul ihram sholat pertama. Jika sholat jamak taqdim (dilakukan di waktu sholat pertama), maka niat menjamak dilakukan saat takbiratul ihram sholat Zuhur (jika menjamak Zuhur dan Ashar) atau saat takbiratul ihram sholat Maghrib (jika menjamak Maghrib dan Isya). Jika sholat jamak ta’khir (dilakukan di waktu sholat kedua), maka niat menjamak dilakukan sebelum waktu sholat pertama habis.
Contohnya, jika menjamak Zuhur dan Ashar secara ta’khir, maka niat menjamak harus dilakukan sebelum masuk waktu Ashar.
- Berurutan (Muwalah): Sholat yang dijamak harus dilakukan secara berurutan. Artinya, tidak boleh ada jeda yang lama antara sholat pertama dan sholat kedua. Jeda yang diperbolehkan hanyalah jeda yang wajar, seperti untuk berwudhu atau membaca doa setelah sholat. Jika ada jeda yang terlalu lama, maka sholat jamak menjadi tidak sah.
- Masih dalam Perjalanan: Bagi musafir, syarat sah sholat jamak adalah masih dalam keadaan perjalanan saat melaksanakan sholat kedua. Jika musafir telah sampai di tempat tujuan sebelum melaksanakan sholat kedua, maka sholat jamaknya tidak sah.
- Tidak Berniat Muqim: Seorang musafir tidak boleh berniat untuk menetap (muqim) di suatu tempat selama lebih dari empat hari (menurut sebagian ulama). Jika seorang musafir berniat untuk muqim lebih dari empat hari, maka ia tidak diperbolehkan untuk menjamak sholat.
- Alasan yang Dibolehkan: Selain musafir, sholat jamak juga diperbolehkan karena alasan lain yang dibenarkan syariat, seperti sakit yang berat atau adanya halangan yang sangat mendesak.
Tata Cara Sholat Jamak
Terdapat dua jenis sholat jamak, yaitu jamak taqdim dan jamak ta’khir. Berikut adalah penjelasan mengenai tata cara kedua jenis sholat jamak tersebut:
Source: bakkah.us
Jamak Taqdim
Jamak taqdim adalah menggabungkan dua sholat fardhu dan melaksanakannya di waktu sholat yang pertama. Contohnya, menjamak sholat Zuhur dan Ashar dan melaksanakannya di waktu Zuhur, atau menjamak sholat Maghrib dan Isya dan melaksanakannya di waktu Maghrib.
Tata Cara Sholat Jamak Taqdim:
- Niat: Niat menjamak sholat dilakukan pada saat takbiratul ihram sholat pertama. Contoh niat sholat jamak taqdim Zuhur dan Ashar:
- “Usholli fardhodh dhuhri arba’a raka’atin majmu’an ilaihi asri adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Zuhur empat rakaat dijamak dengan Ashar karena Allah Ta’ala).
Contoh niat sholat jamak taqdim Maghrib dan Isya:
- “Usholli fardhol maghribi tsalatsa raka’atin majmu’an ilaihi isyaa’i adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak dengan Isya karena Allah Ta’ala).
- Sholat Pertama: Laksanakan sholat pertama (Zuhur atau Maghrib) secara sempurna.
- Berdiri untuk Sholat Kedua: Setelah salam dari sholat pertama, segera berdiri untuk melaksanakan sholat kedua (Ashar atau Isya) tanpa jeda yang lama.
- Niat Sholat Kedua: Niat sholat kedua dilakukan saat takbiratul ihram. Contoh niat sholat jamak taqdim Ashar setelah Zuhur:
- “Usholli fardhol asri arba’a raka’atin adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat karena Allah Ta’ala).
Contoh niat sholat jamak taqdim Isya setelah Maghrib:
- “Usholli fardhol isyaa’i arba’a raka’atin adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat karena Allah Ta’ala).
- Sholat Kedua: Laksanakan sholat kedua (Ashar atau Isya) secara sempurna.
Jamak Ta’khir, Syarat Jamak Sholat beserta Tata Caranya
Jamak ta’khir adalah menggabungkan dua sholat fardhu dan melaksanakannya di waktu sholat yang kedua. Contohnya, menjamak sholat Zuhur dan Ashar dan melaksanakannya di waktu Ashar, atau menjamak sholat Maghrib dan Isya dan melaksanakannya di waktu Isya.
Source: slideplayer.fr
Tata Cara Sholat Jamak Ta’khir:
- Niat: Niat menjamak sholat dilakukan sebelum waktu sholat pertama habis. Artinya, sebelum masuk waktu sholat kedua, kita sudah berniat untuk menjamak sholat. Niat ini bisa dilakukan dalam hati.
- Sholat Kedua: Laksanakan sholat pertama (Zuhur atau Maghrib) di waktu sholat kedua (Ashar atau Isya). Contohnya, jika menjamak Zuhur dan Ashar, maka laksanakan sholat Zuhur di waktu Ashar.
- Niat Sholat Pertama: Niat sholat pertama dilakukan saat takbiratul ihram. Contoh niat sholat jamak ta’khir Zuhur dan Ashar:
- “Usholli fardhodh dhuhri arba’a raka’atin majmu’an ilal asri adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Zuhur empat rakaat dijamak ke Ashar karena Allah Ta’ala).
Contoh niat sholat jamak ta’khir Maghrib dan Isya:
- “Usholli fardhol maghribi tsalatsa raka’atin majmu’an ilal isyaa’i adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat dijamak ke Isya karena Allah Ta’ala).
- Sholat Kedua: Setelah salam dari sholat pertama, segera berdiri untuk melaksanakan sholat kedua (Ashar atau Isya) tanpa jeda yang lama.
- Niat Sholat Kedua: Niat sholat kedua dilakukan saat takbiratul ihram. Contoh niat sholat jamak ta’khir Ashar setelah Zuhur:
- “Usholli fardhol asri arba’a raka’atin adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat karena Allah Ta’ala).
Contoh niat sholat jamak ta’khir Isya setelah Maghrib:
- “Usholli fardhol isyaa’i arba’a raka’atin adaa’an lillahi ta’ala” (Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat karena Allah Ta’ala).
- Sholat Kedua: Laksanakan sholat kedua (Ashar atau Isya) secara sempurna.
Catatan Penting:
- Tata cara sholat jamak di atas berlaku untuk sholat Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
- Sholat Subuh tidak bisa dijamak.
- Jumlah rakaat sholat yang dijamak tetap sama dengan jumlah rakaat sholat aslinya.
Contoh Situasi Sholat Jamak: Syarat Jamak Sholat Beserta Tata Caranya
Berikut adalah beberapa contoh situasi di mana sholat jamak diperbolehkan:
- Perjalanan Jauh: Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan menjamak sholatnya. Misalnya, seseorang yang sedang mudik lebaran dan menempuh perjalanan lebih dari 80 kilometer.
- Sakit: Seseorang yang sedang sakit parah dan kesulitan untuk melaksanakan sholat di masing-masing waktunya diperbolehkan menjamak sholatnya. Misalnya, seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit dan harus berbaring terus-menerus.
- Hujan Deras: Dalam kondisi hujan deras yang menyulitkan untuk pergi ke masjid, sholat jamak diperbolehkan. Hal ini untuk menghindari kesulitan dan menjaga keselamatan.
- Keadaan Darurat: Dalam keadaan darurat, seperti bencana alam atau peperangan, sholat jamak diperbolehkan untuk meringankan beban dan memudahkan pelaksanaan ibadah.
Semoga penjelasan mengenai syarat dan tata cara sholat jamak ini bermanfaat bagi Anda. Ingatlah, sholat adalah tiang agama, dan Allah SWT memberikan kemudahan bagi hamba-Nya dalam melaksanakan ibadah. Gunakanlah kemudahan ini dengan bijak dan tetaplah berusaha untuk melaksanakan sholat dengan sebaik-baiknya.
Source: cru.org
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini sampai selesai. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan keislaman kita. Jangan sungkan untuk berkunjung kembali nanti, karena kami akan terus menyajikan artikel-artikel menarik dan informatif lainnya. Sampai jumpa!
