Table of Contents

Syarat Menjadi Guru Besar yang Perlu Dipersiapkan Calon Guru Besar – Guru Besar adalah jabatan akademik tertinggi yang didambakan oleh dosen. Jabatan ini mencerminkan pengakuan atas kontribusi signifikan dalam bidang ilmu pengetahuan. Dosen memiliki tanggung jawab besar dalam pendidikan dan penelitian. Calon Guru Besar perlu mempersiapkan diri secara matang. Persiapan matang meliputi pemenuhan persyaratan administratif dan substantif.

Syarat Menjadi Guru Besar yang Perlu Dipersiapkan Calon Guru Besar

Proses untuk meraih gelar Guru Besar adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan persiapan yang matang. Seorang dosen yang bercita-cita menjadi Guru Besar harus memenuhi berbagai persyaratan, baik yang bersifat administratif maupun substantif. Persiapan ini bukan hanya tentang memenuhi angka kredit atau publikasi, tetapi juga tentang membangun reputasi sebagai ilmuwan yang diakui dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Persyaratan Umum, Syarat Menjadi Guru Besar yang Perlu Dipersiapkan Calon Guru Besar

Sebelum membahas persyaratan substantif, penting untuk memahami persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh setiap calon Guru Besar:

Syarat Menjadi Guru Besar yang Perlu Dipersiapkan Calon Guru Besar

Source: amazonaws.com

  • Status sebagai Dosen Tetap: Calon harus berstatus sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan.
  • Jabatan Akademik Lektor Kepala: Calon harus memiliki jabatan akademik Lektor Kepala.
  • Memenuhi Angka Kredit Kumulatif: Calon harus memenuhi angka kredit kumulatif yang ditetapkan, yang diperoleh dari unsur pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan penunjang.
  • Memiliki Karya Ilmiah yang Dipublikasikan: Calon harus memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi.
  • Tidak Melakukan Pelanggaran Etika: Calon tidak pernah melakukan pelanggaran etika akademik atau kode etik dosen.

Persyaratan Substantif

Persyaratan substantif merupakan inti dari proses pengajuan Guru Besar. Persyaratan ini menunjukkan kualitas dan kontribusi calon dalam bidang ilmunya. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipersiapkan:

  1. Karya Ilmiah Unggul dan Orisinal:

    Karya ilmiah merupakan fondasi utama dalam penilaian Guru Besar. Karya ilmiah yang diakui adalah karya yang orisinal, memiliki kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, dan dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi. Orisinalitas berarti karya tersebut merupakan hasil pemikiran sendiri dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kontribusi signifikan berarti karya tersebut memberikan wawasan baru, memecahkan masalah yang ada, atau mengembangkan metode baru dalam bidang ilmu yang bersangkutan.

    • Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi: Publikasi dalam jurnal internasional bereputasi menjadi tolok ukur penting. Jurnal bereputasi biasanya memiliki proses review yang ketat dan diindeks oleh lembaga pengindeks terkemuka seperti Scopus atau Web of Science.
    • Sitasi: Jumlah sitasi terhadap karya ilmiah juga menjadi indikator penting. Semakin banyak karya ilmiah disitasi oleh peneliti lain, semakin besar dampaknya dalam komunitas ilmiah.
  2. Buku Referensi atau Monograf:

    Selain publikasi jurnal, calon Guru Besar juga diharapkan memiliki buku referensi atau monograf yang relevan dengan bidang ilmunya. Buku referensi merupakan buku yang digunakan sebagai acuan utama dalam pembelajaran dan penelitian. Monograf merupakan karya ilmiah yang membahas suatu topik secara mendalam dan komprehensif.

    • Buku yang Diterbitkan oleh Penerbit Bereputasi: Buku yang diterbitkan oleh penerbit bereputasi menunjukkan kualitas dan kredibilitas karya tersebut.
    • Buku yang Digunakan Secara Luas: Semakin luas buku tersebut digunakan sebagai referensi, semakin besar dampaknya dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
  3. Pengalaman Penelitian yang Mendalam:

    Pengalaman penelitian yang mendalam merupakan bukti bahwa calon Guru Besar memiliki kemampuan untuk merumuskan masalah penelitian, merancang metodologi penelitian, melakukan analisis data, dan menarik kesimpulan yang valid. Pengalaman penelitian ini dapat ditunjukkan melalui:

    • Jumlah dan Kualitas Penelitian yang Dilakukan: Semakin banyak penelitian yang dilakukan dan semakin tinggi kualitas penelitian tersebut, semakin baik.
    • Pendanaan Penelitian yang Diperoleh: Perolehan dana penelitian dari sumber-sumber yang kompetitif menunjukkan kualitas dan relevansi penelitian yang dilakukan.
    • Keterlibatan dalam Jaringan Penelitian Internasional: Keterlibatan dalam jaringan penelitian internasional menunjukkan bahwa calon Guru Besar memiliki reputasi yang baik di kalangan ilmuwan internasional.
  4. Pengabdian kepada Masyarakat yang Berdampak:

    Selain penelitian, pengabdian kepada masyarakat juga merupakan bagian penting dari tridharma perguruan tinggi. Calon Guru Besar diharapkan memiliki pengalaman pengabdian kepada masyarakat yang berdampak positif bagi masyarakat. Dampak positif ini dapat diukur melalui:

    • Jumlah dan Kualitas Kegiatan Pengabdian: Semakin banyak kegiatan pengabdian yang dilakukan dan semakin tinggi kualitas kegiatan tersebut, semakin baik.
    • Dampak Nyata bagi Masyarakat: Kegiatan pengabdian harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat, seperti peningkatan kualitas hidup, peningkatan pendapatan, atau peningkatan kesadaran akan isu-isu penting.
    • Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan Pengabdian: Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut relevan dengan kebutuhan masyarakat.
  5. Kemampuan Membimbing dan Mengembangkan Ilmuwan Muda:

    Guru Besar memiliki peran penting dalam membimbing dan mengembangkan ilmuwan muda. Kemampuan membimbing ini dapat ditunjukkan melalui:

    • Jumlah Mahasiswa yang Dibimbing: Semakin banyak mahasiswa yang dibimbing dan berhasil menyelesaikan studi, semakin baik.
    • Kualitas Bimbingan yang Diberikan: Kualitas bimbingan dapat dinilai dari prestasi mahasiswa yang dibimbing, seperti publikasi ilmiah, penghargaan, atau keberhasilan dalam karir.
    • Kemampuan Memberikan Inspirasi dan Motivasi: Guru Besar harus mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada ilmuwan muda untuk terus berkarya dan mengembangkan diri.

Strategi Persiapan

Mengingat kompleksitas persyaratan Guru Besar, calon Guru Besar perlu menyusun strategi persiapan yang matang. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Perencanaan Karir yang Jelas:

    Sejak awal karir sebagai dosen, calon Guru Besar perlu merencanakan karir secara jelas. Perencanaan ini meliputi penentuan bidang keahlian, target publikasi, target penelitian, dan target pengabdian kepada masyarakat.

  2. Peningkatan Kualitas Karya Ilmiah:

    Fokus pada peningkatan kualitas karya ilmiah. Usahakan untuk mempublikasikan karya ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi dan menghasilkan buku referensi atau monograf yang berkualitas.

  3. Pengembangan Jaringan Penelitian:

    Bangun dan kembangkan jaringan penelitian dengan ilmuwan lain, baik di dalam maupun di luar negeri. Jaringan penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan kualitas penelitian dan memperluas peluang publikasi.

  4. Aktif dalam Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat:

    Aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang relevan dengan bidang keahlian. Usahakan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui kegiatan pengabdian tersebut.

    Syarat Menjadi Guru Besar yang Perlu Dipersiapkan Calon Guru Besar

    Source: slideplayer.com

  5. Meningkatkan Kemampuan Membimbing:

    Tingkatkan kemampuan membimbing mahasiswa. Berikan bimbingan yang berkualitas dan motivasi mahasiswa untuk berprestasi.

    Syarat Menjadi Guru Besar yang Perlu Dipersiapkan Calon Guru Besar

    Source: mydegreeguide.com

  6. Mengikuti Pelatihan dan Workshop:

    Ikuti pelatihan dan workshop yang relevan dengan bidang keahlian dan persyaratan Guru Besar. Pelatihan dan workshop ini dapat membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

  7. Berkonsultasi dengan Guru Besar Senior:

    Berkonsultasi dengan Guru Besar senior untuk mendapatkan masukan dan saran. Guru Besar senior dapat memberikan panduan yang berharga dalam proses pengajuan Guru Besar.

Tabel: Contoh Pemenuhan Angka Kredit Kumulatif

Unsur Angka Kredit Minimal Contoh Kegiatan
Pendidikan 20% Mengajar, membimbing mahasiswa, mengembangkan kurikulum
Penelitian 40% Melakukan penelitian, mempublikasikan karya ilmiah
Pengabdian kepada Masyarakat 10% Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Penunjang 30% Mengikuti pelatihan, menjadi anggota organisasi profesi

Tabel di atas hanyalah contoh. Angka kredit minimal dan contoh kegiatan dapat bervariasi tergantung pada bidang ilmu dan peraturan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.

Menjadi Guru Besar adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Persiapan yang matang adalah kunci untuk meraih gelar tersebut. Dengan dedikasi, kerja keras, dan strategi yang tepat, impian menjadi Guru Besar dapat terwujud.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi para dosen yang bercita-cita menjadi Guru Besar. Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa kunjungi kembali nanti untuk artikel-artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!