Tata Cara Wudhu Saat Puasa yang Benar dan Tepat – Umat Muslim menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan memiliki aturan dan adab tertentu. Wudhu menjadi bagian penting sebelum shalat. Shalat merupakan kewajiban umat Muslim. Artikel ini membahas tata cara wudhu saat puasa.

Source: ftcdn.net
Tujuan artikel ini memberikan panduan yang benar dan tepat.
Tata Cara Wudhu Saat Puasa yang Benar dan Tepat
Wudhu merupakan salah satu syarat sah shalat. Wudhu membersihkan diri dari hadas kecil. Melaksanakan wudhu dengan benar sangat penting. Terutama saat menjalankan ibadah puasa. Wudhu yang benar akan menyempurnakan ibadah.
Niat Wudhu
Niat merupakan rukun wudhu. Niat dilakukan di dalam hati. Niat wudhu dilakukan saat membasuh muka. Berikut lafal niat wudhu:
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil fardhu karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Wudhu yang Benar
Berikut adalah tata cara wudhu yang benar dan sesuai sunnah:
- Membaca Basmalah: Memulai wudhu dengan membaca “Bismillahirrahmanirrahim”. Membaca basmalah merupakan sunnah.
- Membasuh Kedua Telapak Tangan: Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali. Memastikan seluruh bagian tangan terbasuh air. Sela-sela jari juga dibersihkan.
- Berkumur-kumur: Berkumur-kumur sebanyak tiga kali. Memasukkan air ke dalam mulut. Membersihkan sisa-sisa makanan. Memuntahkan air dari mulut.
- Membasuh Lubang Hidung (Istinsyaq): Memasukkan air ke dalam hidung. Menghirup air ke dalam hidung. Mengeluarkan air dari hidung (istintsar). Dilakukan sebanyak tiga kali.
- Membasuh Muka: Membasuh seluruh bagian muka. Mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala. Sampai dagu. Dari telinga kanan sampai telinga kiri. Dilakukan sebanyak tiga kali.
- Membasuh Kedua Tangan Sampai Siku: Membasuh kedua tangan sampai siku. Dimulai dari tangan kanan. Dilanjutkan dengan tangan kiri. Memastikan seluruh bagian tangan terbasuh air. Dilakukan sebanyak tiga kali.
- Mengusap Kepala: Mengusap sebagian kepala. Atau seluruh kepala. Dimulai dari bagian depan kepala. Ditarik ke belakang. Kemudian ditarik kembali ke depan.
Source: fivepillarsof-islam.com
Cukup dilakukan sekali.
- Membasuh Kedua Telinga: Membasuh kedua telinga. Memasukkan jari telunjuk ke dalam lubang telinga. Mengusap bagian luar telinga dengan ibu jari. Dilakukan sebanyak tiga kali.
- Membasuh Kedua Kaki Sampai Mata Kaki: Membasuh kedua kaki sampai mata kaki. Dimulai dari kaki kanan. Dilanjutkan dengan kaki kiri. Memastikan seluruh bagian kaki terbasuh air. Sela-sela jari kaki juga dibersihkan.
Dilakukan sebanyak tiga kali.
- Membaca Doa Setelah Wudhu: Setelah selesai wudhu, membaca doa setelah wudhu. Doa setelah wudhu merupakan sunnah.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Wudhu Saat Puasa
Saat berwudhu dalam keadaan berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar puasa tidak batal:
- Tidak Berlebihan dalam Berkumur dan Istinsyaq: Hindari berkumur dan memasukkan air ke hidung terlalu dalam. Hal ini dapat menyebabkan air masuk ke tenggorokan. Jika air tertelan dengan sengaja, puasa dapat batal.
- Berhati-hati Saat Membasuh Muka: Pastikan air tidak masuk ke dalam mulut atau hidung secara sengaja.
- Tidak Menelan Air: Hindari menelan air saat wudhu. Jika air tertelan secara tidak sengaja, maka puasa tidak batal. Namun, jika air tertelan dengan sengaja, maka puasa batal.
- Tidak Memperlama Waktu Wudhu: Tidak memperlama waktu wudhu tanpa alasan yang jelas. Hal ini untuk menghindari was-was dan keraguan.
Hukum Berkumur dan Istinsyaq Saat Puasa, Tata Cara Wudhu Saat Puasa yang Benar dan Tepat
Berkumur dan istinsyaq saat puasa hukumnya makruh jika dilakukan secara berlebihan. Makruh berarti perbuatan yang sebaiknya dihindari. Namun, berkumur dan istinsyaq tetap disunnahkan dalam wudhu. Yang perlu diperhatikan adalah tidak berlebihan dan berhati-hati agar air tidak tertelan.
Doa Setelah Wudhu
Setelah selesai berwudhu, disunnahkan membaca doa setelah wudhu. Berikut adalah lafal doa setelah wudhu:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللَّهُمَّ ٱجْعَلْنِي مِنَ ٱلتَّوَّابِينَ وَٱجْعَلْنِي مِنَ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci.”
Tabel Perbedaan Wudhu Biasa dan Wudhu Saat Puasa
Aspek | Wudhu Biasa | Wudhu Saat Puasa |
---|---|---|
Berkumur | Disunnahkan | Disunnahkan, tidak berlebihan |
Istinsyaq | Disunnahkan | Disunnahkan, tidak berlebihan |
Menelan Air | Tidak Membatalkan | Membatalkan Jika Sengaja |
Tujuan | Menghilangkan Hadas Kecil | Menghilangkan Hadas Kecil |
Semoga penjelasan mengenai tata cara wudhu saat puasa ini bermanfaat. Dengan memahami dan melaksanakan wudhu dengan benar, ibadah puasa kita akan semakin sempurna. Jangan ragu untuk bertanya kepada ustadz atau ulama jika ada hal yang kurang jelas.
Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini sampai selesai! Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan untuk wudhu yang benar saat berpuasa. Jangan lupa untuk kembali berkunjung ya, karena kami akan terus menyajikan artikel-artikel menarik dan informatif lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Source: dreamstime.com