Table of Contents

20 Pantun Bahasa Sunda tentang Pendidikan yang Inspiratif – Pendidikan merupakan fondasi penting bagi kemajuan bangsa. Pantun, sebagai warisan budaya Sunda, menyimpan kearifan lokal yang relevan dengan dunia pendidikan. Masyarakat Sunda menggunakan pantun sebagai media penyampaian pesan moral dan nasihat. Inspirasi pendidikan dapat ditemukan dalam bait-bait pantun yang sarat makna. Dua puluh pantun berbahasa Sunda tentang pendidikan berikut ini menawarkan perspektif inspiratif.

20 Pantun Bahasa Sunda tentang Pendidikan yang Inspiratif

Berikut adalah 20 pantun berbahasa Sunda tentang pendidikan yang inspiratif, dilengkapi dengan terjemahan dan penjelasannya:

  1. Pantun: Ka Bandung meuli angklung,
    Angklung disada resep pisan.
    Lamun hayang jadi jalma nu untung,
    Kudu getol diajar ti ayeuna pisan.

    Terjemahan: Ke Bandung membeli angklung,
    Angklung berbunyi sangat menyenangkan.
    Jika ingin menjadi orang yang beruntung,
    Harus rajin belajar dari sekarang.

    20 Pantun Bahasa Sunda tentang Pendidikan yang Inspiratif

    Source: idntimes.com

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya belajar sejak dini untuk meraih kesuksesan di masa depan. Kata “untung” dalam konteks ini bukan hanya merujuk pada keberuntungan materi, tetapi juga kebahagiaan dan kepuasan hidup yang diperoleh melalui pendidikan.

  2. Pantun: Cai herang laukna beureum,
    Diteundeun dina jero peti.
    Elmu nu hade moal beureum,
    Mun dipake keur bebakti.

    Terjemahan: Air jernih ikannya merah,
    Disimpan di dalam peti.
    Ilmu yang baik tidak akan sia-sia,
    Jika digunakan untuk berbakti.

    Penjelasan: Pantun ini mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan yang baik akan bermanfaat jika diamalkan dan digunakan untuk kebaikan, khususnya untuk berbakti kepada orang tua, masyarakat, dan negara.

  3. Pantun: Ka sawah mawa arit,
    Arit seukeut dipake ngala.
    Ulah poho kana kawajit,
    Diajar sing bener ulah lalawora.

    Terjemahan: Ke sawah membawa arit,
    Arit tajam dipakai memotong.
    Jangan lupa akan kewajiban,
    Belajar yang benar jangan sembarangan.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya menjalankan kewajiban sebagai pelajar, yaitu belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak menyepelekan pendidikan. “Kawajit” merujuk pada kewajiban yang harus dipenuhi.

  4. Pantun: Lamun urang melak jagong,
    Moal bisa jadi paré.
    Lamun urang getol ngalongok,
    Moal hésé meunang gawé.

    Terjemahan: Jika kita menanam jagung,
    Tidak akan bisa jadi padi.
    Jika kita rajin mencari ilmu,
    Tidak akan sulit mendapat pekerjaan.

    Penjelasan: Pantun ini memberikan analogi bahwa usaha yang dilakukan akan membuahkan hasil yang sesuai. Dengan rajin belajar dan mencari ilmu, seseorang akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang layak.

  5. Pantun: Ngala lauk di balong,
    Balong pinuh ku lumut héjo.
    Sing getol sakola ulah bolong,
    Supaya pinter jadi jalma majeng.

    Terjemahan: Menangkap ikan di kolam,
    Kolam penuh dengan lumut hijau.
    Rajinlah sekolah jangan bolong,
    Supaya pintar menjadi orang maju.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya kehadiran yang konsisten di sekolah. Dengan rajin bersekolah, seseorang akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi orang yang maju.

  6. Pantun: Hujan ngaririncik di buruan,
    Buruan baseuh ku cai hujan.
    Diajar sing giat unggal poéan,
    Supaya kahontal cita-cita nu diimpian.

    20 Pantun Bahasa Sunda tentang Pendidikan yang Inspiratif

    Source: diedit.com

    Terjemahan: Hujan gerimis di halaman,
    Halaman basah oleh air hujan.
    Belajar dengan giat setiap hari,
    Supaya tercapai cita-cita yang diimpikan.

    Penjelasan: Pantun ini memotivasi untuk terus belajar dengan giat setiap hari agar cita-cita yang diimpikan dapat tercapai. Ketekunan dan kegigihan merupakan kunci utama.

  7. Pantun: Ulin ka lembur Cikole,
    Di Cikole ningali domba.
    Sakola téh keur ngagolé,
    Pikeun bekel jaga dimana.

    Terjemahan: Bermain ke kampung Cikole,
    Di Cikole melihat domba.
    Sekolah itu untuk menempa diri,
    Untuk bekal kelak di kemudian hari.

    Penjelasan: Pantun ini menggambarkan bahwa sekolah adalah tempat untuk menempa diri dan mempersiapkan bekal untuk masa depan. Ilmu yang didapatkan di sekolah akan sangat berguna di kemudian hari.

  8. Pantun: Ka pasar meuli batik,
    Batikna alus warnana geulis.
    Ka sakola kudu bageur jeung piknik,
    Supaya élmu gampang nulis.

    Terjemahan: Ke pasar membeli batik,
    Batiknya bagus warnanya cantik.
    Ke sekolah harus baik dan cerdas,
    Supaya ilmu mudah ditulis (dipahami).

    Penjelasan: Pantun ini mengingatkan bahwa sikap yang baik dan kecerdasan sangat penting dalam proses belajar. Dengan sikap yang baik, ilmu akan lebih mudah diserap dan dipahami.

  9. Pantun: Nangkeup tangkal caringin,
    Caringin gedé loba manukna.
    Lamun hayang jadi jalma nu bener jeung pinunjul,
    Kudu getol diajar sapanjang waktu jeung tempatna.

    Terjemahan: Memeluk pohon beringin,
    Beringin besar banyak burungnya.
    Jika ingin menjadi orang yang benar dan unggul,
    Harus rajin belajar sepanjang waktu dan tempatnya.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya belajar sepanjang hayat ( long life learning). Belajar tidak hanya terbatas di sekolah, tetapi juga di mana pun dan kapan pun.

  10. Pantun: Hayang teuing nyieun ranginang,
    Ranginang raos pisan rasana.
    Sing getol diajar ulah eureun dina hiji dangdang,
    Supaya bisa ngahontal sagala nu dipikahayang.

    Terjemahan: Ingin sekali membuat ranginang,
    Ranginang enak sekali rasanya.
    Rajinlah belajar jangan berhenti pada satu tahapan,
    Supaya bisa meraih segala yang diinginkan.

    Penjelasan: Pantun ini memotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan diri, tidak hanya berhenti pada satu titik. Dengan terus belajar, seseorang akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih apa yang diinginkannya.

  11. Pantun: Sapanjang jalan soréang,
    Loba warung sisi jalan.
    Sing getol néangan élmu nu kaénggalan,
    Supaya hirup loba kamajuan.

    Terjemahan: Sepanjang jalan Soreang,
    Banyak warung di sisi jalan.
    Rajinlah mencari ilmu yang terbaru,
    Supaya hidup banyak kemajuan.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya untuk selalu mencari ilmu pengetahuan yang terbaru agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan mencapai kemajuan dalam hidup.

  12. Pantun: Di Bandung aya Gedung Saté,
    Gedung Saté gagah ngajega.
    Sing getol maca jeung ngarti,
    Supaya pinter tur wijaksana.

    Terjemahan: Di Bandung ada Gedung Sate,
    Gedung Sate gagah berdiri.
    Rajinlah membaca dan mengerti,
    Supaya pintar dan bijaksana.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya membaca dan memahami ilmu pengetahuan agar menjadi pintar dan bijaksana. Kebijaksanaan diperoleh melalui pemahaman yang mendalam.

    20 Pantun Bahasa Sunda tentang Pendidikan yang Inspiratif

    Source: diedit.com

  13. Pantun: Ngala suluh ka leuweung ganggong,
    Suluh garing keur ngahaneutan awak.
    Diajar sing bener ulah gagabah,
    Supaya hasilna moal nguciwakeun balatak.

    Terjemahan: Mencari kayu bakar ke hutan belantara,
    Kayu bakar kering untuk menghangatkan badan.
    Belajar yang benar jangan gegabah,
    Supaya hasilnya tidak mengecewakan.

    Penjelasan: Pantun ini mengingatkan bahwa belajar harus dilakukan dengan benar dan tidak terburu-buru agar hasilnya memuaskan. Proses belajar yang baik akan menghasilkan pemahaman yang mendalam.

  14. Pantun: Ka Sukabumi meuli mochi,
    Mochi amis karesep abdi.
    Sing getol diajar ulah ngabochi,
    Supaya pinter jadi jalma nu ngabakti.

    Terjemahan: Ke Sukabumi membeli mochi,
    Mochi manis kesukaan saya.
    Rajinlah belajar jangan membolos,
    Supaya pintar menjadi orang yang berbakti.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya kehadiran di sekolah dan menghindari membolos agar menjadi pintar dan berbakti kepada orang tua dan masyarakat.

  15. Pantun: Di sisi walungan aya tangkal dadap,
    Tangkal dadap dipelak ku aki.
    Lamun hayang jadi jalma nu luhur darajat,
    Kudu getol diajar jeung ngabakti ka indung bapa.

    Terjemahan: Di sisi sungai ada pohon dadap,
    Pohon dadap ditanam oleh kakek.
    Jika ingin menjadi orang yang tinggi derajat,
    Harus rajin belajar dan berbakti kepada orang tua.

    Penjelasan: Pantun ini mengingatkan bahwa kesuksesan dan derajat yang tinggi dapat diraih dengan rajin belajar dan berbakti kepada orang tua. Restu orang tua sangat penting dalam meraih kesuksesan.

  16. Pantun: Lamun hayang nyieun wajit,
    Kudu aya béas ketan.
    Lamun hayang jadi jalma nu bageur jeung jujur,
    Kudu getol diajar ti bubudak leutik kénéh pisan.

    Terjemahan: Jika ingin membuat wajit,
    Harus ada beras ketan.
    Jika ingin menjadi orang yang baik dan jujur,
    Harus rajin belajar dari kecil sekali.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran sejak dini melalui pendidikan. Pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk kepribadian yang baik.

  17. Pantun: Ka Garut meuli dodol,
    Dodol Garut amis pisan.
    Sing getol sakola ulah ngedul,
    Supaya kahontal sagala nu dipikahayang pisan.

    Terjemahan: Ke Garut membeli dodol,
    Dodol Garut manis sekali.
    Rajinlah sekolah jangan malas,
    Supaya tercapai segala yang sangat diinginkan.

    Penjelasan: Pantun ini memotivasi untuk rajin bersekolah dan menghindari kemalasan agar dapat meraih semua yang diinginkan. Kerja keras dan ketekunan merupakan kunci utama.

  18. Pantun: Di kebon loba pepelakan,
    Pepelakan héjo ngemploh pisan.
    Diajar sing bener ulah heureuy waéan,
    Supaya pinter tur jadi jalma nu sukses pisan.

    Terjemahan: Di kebun banyak tanaman,
    Tanaman hijau tumbuh subur sekali.
    Belajar yang benar jangan bercanda saja,
    Supaya pintar dan menjadi orang yang sukses sekali.

    Penjelasan: Pantun ini mengingatkan bahwa belajar harus dilakukan dengan serius dan tidak hanya bermain-main agar menjadi pintar dan sukses. Fokus dan konsentrasi sangat penting dalam proses belajar.

  19. Pantun: Ngarambét di sisi talaga,
    Talaga caina hérang pisan.
    Sing getol maca jeung ngadunga,
    Supaya pinter tur jadi jalma nu dipikaresep pisan.

    Terjemahan: Memancing di sisi danau,
    Danau airnya jernih sekali.
    Rajinlah membaca dan berdoa,
    Supaya pintar dan menjadi orang yang sangat disukai.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya keseimbangan antara usaha (membaca) dan doa. Dengan rajin membaca dan berdoa, seseorang akan menjadi pintar dan disukai oleh banyak orang.

  20. Pantun: Lamun hayang nyieun papais,
    Kudu aya daun cau.
    Lamun hayang jadi jalma nu geus beres,
    Kudu getol diajar ti guru.

    Terjemahan: Jika ingin membuat pepes,
    Harus ada daun pisang.
    Jika ingin menjadi orang yang sudah beres (sukses),
    Harus rajin belajar dari guru.

    Penjelasan: Pantun ini menekankan pentingnya peran guru dalam proses pendidikan. Dengan belajar dari guru, seseorang akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi orang yang sukses.

Pantun-pantun di atas hanyalah sebagian kecil dari kekayaan budaya Sunda yang mengandung nilai-nilai pendidikan. Melalui pantun, pesan-pesan moral dan nasihat disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah diingat. Semoga pantun-pantun ini dapat menginspirasi kita semua untuk terus belajar dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Wah, seru ya belajar pantun Sunda tentang pendidikan! Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa jadi inspirasi buat teman-teman semua. Jangan lupa, teruslah belajar dan menggali kearifan lokal yang ada di sekitar kita. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya! Hatur nuhun sudah mampir!