Cara Membuat Tempe dengan Cepat beserta Alat dan Bahannya – Tempe sebagai makanan tradisional Indonesia memiliki proses pembuatan yang membutuhkan kedelai sebagai bahan utama. Fermentasi oleh ragi tempe mengubah kedelai menjadi tempe dengan tekstur dan rasa yang khas. Pembuatan tempe secara cepat memerlukan alat dan bahan yang tepat untuk menghasilkan tempe berkualitas.
Cara Membuat Tempe dengan Cepat: Panduan Lengkap: Cara Membuat Tempe Dengan Cepat Beserta Alat Dan Bahannya
Tempe, makanan fermentasi berbahan dasar kedelai, adalah sumber protein nabati yang populer dan terjangkau di Indonesia. Proses pembuatan tempe tradisional membutuhkan waktu beberapa hari, namun dengan teknik dan bahan yang tepat, kita bisa mempercepat prosesnya. Berikut adalah panduan lengkap cara membuat tempe dengan cepat, termasuk alat dan bahan yang dibutuhkan:
Alat dan Bahan yang Diperlukan, Cara Membuat Tempe dengan Cepat beserta Alat dan Bahannya
Sebelum memulai proses pembuatan tempe, pastikan Anda telah menyiapkan semua alat dan bahan berikut:

Source: rukita.co
- Kedelai: Pilih kedelai berkualitas baik, utuh, dan tidak berjamur. Jumlah kedelai disesuaikan dengan kebutuhan.
- Ragi Tempe (Inokulum): Ragi tempe mengandung jamur
-Rhizopus oligosporus* yang berperan penting dalam proses fermentasi. Pastikan ragi tempe yang digunakan masih aktif dan berkualitas baik. - Air Bersih: Air digunakan untuk mencuci, merebus, dan merendam kedelai.
- Asam Laktat (Opsional): Asam laktat dapat membantu menurunkan pH kedelai, mempercepat proses fermentasi, dan mencegah kontaminasi bakteri.
- Plastik/Daun Pisang: Digunakan sebagai pembungkus tempe. Plastik harus memiliki pori-pori agar udara dapat masuk.
- Dandang atau Panci Besar: Untuk merebus kedelai.
- Kompor: Sumber panas untuk merebus kedelai.
- Baskom: Untuk mencuci dan merendam kedelai.
- Saringan: Untuk meniriskan kedelai.
- Pengaduk: Untuk mencampur kedelai dengan ragi tempe.
- Jarum atau Tusuk Gigi: Untuk membuat lubang pada plastik pembungkus.
Langkah-langkah Pembuatan Tempe Cepat
- Pencucian Kedelai:
Kedelai dicuci hingga bersih dari kotoran dan benda asing. Air digunakan secara berulang hingga air cucian menjadi jernih.
- Perebusan Kedelai (Tahap 1):
Kedelai direbus dalam air mendidih selama 30-45 menit. Perebusan bertujuan untuk melunakkan kedelai dan menghilangkan zat antinutrisi.
- Perendaman Kedelai:
Kedelai direndam dalam air dingin selama 12-18 jam. Perendaman membantu memecah kulit ari kedelai dan meningkatkan keasaman. Asam laktat dapat ditambahkan ke air rendaman untuk mempercepat proses dan mencegah kontaminasi. Gunakan perbandingan 1 sendok teh asam laktat per liter air.
- Pengupasan Kulit Ari Kedelai:
Kedelai yang telah direndam dicuci dan kulit arinya dibuang. Proses ini dapat dilakukan dengan menggosok-gosok kedelai di antara kedua tangan atau menggunakan alat pengupas kedelai.
- Perebusan Kedelai (Tahap 2):
Kedelai yang telah dikupas direbus kembali selama 15-20 menit. Perebusan kedua bertujuan untuk memastikan kedelai matang sempurna.
- Penirisan dan Pendinginan Kedelai:
Kedelai ditiriskan hingga kering dan didinginkan hingga suhu ruang. Kedelai harus benar-benar kering sebelum dicampur dengan ragi tempe.
- Pemberian Ragi Tempe:
Ragi tempe dicampurkan dengan kedelai secara merata. Dosis ragi tempe biasanya sekitar 1-2% dari berat kedelai. Pastikan ragi tempe tercampur sempurna agar fermentasi berjalan merata.
- Pengemasan Tempe:
Kedelai yang telah dicampur ragi tempe dikemas dalam plastik atau daun pisang. Plastik harus dilubangi dengan jarum atau tusuk gigi untuk memastikan sirkulasi udara. Ketebalan tempe disesuaikan dengan selera.
- Fermentasi Tempe:
Tempe yang telah dikemas diinkubasi pada suhu ruang (sekitar 30-32°C) selama 24-48 jam. Suhu dan kelembapan yang tepat sangat penting untuk keberhasilan fermentasi. Tempe akan siap dipanen ketika seluruh permukaan kedelai tertutup oleh miselium jamur berwarna putih.
Tips Mempercepat Proses Fermentasi Tempe
- Gunakan Ragi Tempe Berkualitas: Pastikan ragi tempe yang digunakan masih aktif dan disimpan dengan benar.
- Jaga Kebersihan: Kebersihan alat dan bahan sangat penting untuk mencegah kontaminasi bakteri yang dapat menghambat proses fermentasi.
- Kontrol Suhu dan Kelembapan: Suhu dan kelembapan yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan jamur tempe. Gunakan inkubator atau ruangan yang hangat dan lembap jika diperlukan.
- Tambahkan Asam Laktat: Penambahan asam laktat dapat membantu menurunkan pH kedelai dan mempercepat proses fermentasi.
- Perhatikan Ketebalan Tempe: Tempe yang terlalu tebal akan membutuhkan waktu fermentasi yang lebih lama.
Tabel Perbandingan Waktu Fermentasi Tempe
Faktor | Waktu Fermentasi (Perkiraan) |
---|---|
Suhu Ruangan (25°C) | 48-72 Jam |
Suhu Ruangan (30-32°C) | 24-48 Jam |
Penggunaan Asam Laktat | Mempercepat 6-12 Jam |
Ketebalan Tempe (Tipis) | Mempercepat 4-8 Jam |
Catatan: Waktu fermentasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan kualitas bahan yang digunakan.
Tips Tambahan: Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Anda dapat menjemur kedelai yang sudah direbus sebentar sebelum dicampur dengan ragi tempe. Penjemuran ini akan membantu mengurangi kadar air pada kedelai dan mempercepat proses fermentasi.
Penting: Selalu perhatikan kebersihan dan gunakan bahan-bahan berkualitas untuk menghasilkan tempe yang aman dan lezat.
Variasi: Anda dapat menambahkan bahan-bahan lain seperti beras, tapioka, atau ampas tahu ke dalam adonan tempe untuk menciptakan variasi rasa dan tekstur yang berbeda.
Penyimpanan: Tempe yang sudah jadi dapat disimpan di lemari es selama beberapa hari. Untuk penyimpanan yang lebih lama, tempe dapat dibekukan.
Manfaat Tempe: Tempe kaya akan protein, serat, vitamin B12 (terutama pada tempe yang difermentasi dengan bakteri), dan mineral. Tempe juga mengandung isoflavon, senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Penggunaan Tempe: Tempe dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti tempe goreng, tempe bacem, sambal tempe, dan masih banyak lagi.
Masalah Umum dalam Pembuatan Tempe:
- Tempe gagal fermentasi: Ini bisa disebabkan oleh ragi tempe yang tidak aktif, suhu yang tidak sesuai, atau kontaminasi bakteri.
- Tempe berlendir: Ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.
- Tempe berbau tidak sedap: Ini bisa disebabkan oleh kualitas kedelai yang buruk atau kontaminasi bakteri.
Solusi Masalah Umum:
- Pastikan ragi tempe berkualitas dan aktif.
- Jaga kebersihan alat dan bahan.
- Kontrol suhu dan kelembapan dengan baik.
- Gunakan kedelai berkualitas baik.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membuat tempe sendiri di rumah dengan cepat dan mudah. Selamat mencoba!
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam membuat tempe sendiri di rumah. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk berkunjung kembali nanti untuk artikel-artikel menarik lainnya. Selamat berkreasi di dapur dan sampai jumpa!